T.A 29

1.1K 68 8
                                    

Bel berbunyi menandakan waktu sekolah telah berakhir untuk hari ini. Alina langsung membereskan barang-barangnya dan menuju ke halte bus.

"Hem,nanti kan gue kerja tapi sore agak kemaleman... Langsung aja ga sih kesana? Nanggung banget kalo pulang,udah jam 3 juga,kan mulai jam 5. Ah pulang dulu ga sih? Gue mau mandi"  batin Alina

"Ekhm"

"Heuh?!" Alina menoleh ke samping karna ada yang berdehem

"Hai"

Alina bangun dari duduknya "ngapain Lo disini"

"Yang sopan sama kakel" ucap Revan

"Dih apaan dah"

"Ga usah ngalihin pembicaraan"

"Ngalihin apa si?"

"CK" kebetulan sekali Bus yang ditunggu Alina berada tepat disampingnya

"NICE,makasih"

Alina langsung menaiki bus tersebut tanpa menatap Revan lagi,dia ga mau Dejavu plis. EH NI ANAK MALAH IKUT NAIK BIS KAN ANJ.... jayani🥰🥰

"EHHHH?! k-kok dia naik ke bus jugak?!"

Bus mulai berjalan, Hampir saja Alina terjatuh jika tak di tahan oleh Revan.

"Hati hati makanya,jangan ceroboh"

"Eihh,apasi? Lo ngikutin gue ya?"

"Engga tuh" ucapnya lalu duduk dikursi bus

"Ga bisa dipercaya njing,kenapa sih? Biasanya juga naik mobil pulang pergi,kok kek nguntit" batin Alina

Setelah bus berhenti di halte berikutnya,Alina langsung turun karna sudah dekat dengan kos barunya.

"Moga kaga ikut turun"

"Eh anj,kok malah ikut turun"
"Wah sialan,gue diikuti ni"

Alina mempercepat langkahnya, seperti agak berbahaya jika berjalan lambat. Jantung berdetak kencang karna Revan belum berhenti mengikutinya,ah masa stalker terang terangan ngikutin gitu

Alina berhenti lalu menoleh ke belakang "Lo... LO NGUNTIT GUE HAH?!" Alina berteriak kepada Revan, untungnya gang masih sepi jam sekarang

Revan menyeringai kecil "oh? Berarti dari tadi belum sadar ya?"

"Eh anying,kok jadi gini su"

"G-ga usah macem macem Lo! Kita ga kenal sebelumnya!"

"Ga usah ngelak.... Ivy"

Mata Alina melebar ketika mendengar nama itu. Apa Revan tau sesuatu?!

"Apasih,gue bukan Ivy!"

Revan mendekat dan memojokkannya ditembok "jujur sama gue,lo dapet ke novel kan?"

"Heuhg,k-kok dia"

"Emang kenapa?!"

"Kalo gue bilang,gue itu Revandra Xavier Devantara... Lo bakal percaya?"

'DEG'

"ahaha,Lo ngelantur ya? Ga usah sembarangan ngomong"

"Gue ga bohong,gue jujur"

"Aduh,dilihat lihat sih wajahnya tidak berbohong ya"

"Terus,Lo kenapa masuk novel? Lo mimpi kali"

"Mimpi.... Mimpi senyata itu kah? Sampe gue bisa peluk dan cium Lo di mimpi itu?.. Ivy"

"HEH dibilang gue bukan Ivy"

"Kalo Lo bohong gue cium"

"teriak gue ni,ini tuh pelecehan namanya"

"Kan gapapa,sama tunangan sendiri juga"

"Iihh geramnye aku,kok dia bedu banget sih. Gue udah coba bohong se natural mungkin"

"Ya udah iya,gue..."
"Suka ice cream"

"Ih bukan gitu sayangkuu,aduh dueg kali kamu nok (aduh pinter banget kamu)"

"IYA GUE IVY,PUAS LO?!"

'CUP'

"Pinter banget,jangan bohong lagi ya?"

"Apasih? Kita tuh disini ga kenal! Kalo disana kita emang kenal"

"Pantes aja gue ngerasa aneh kenapa tunangan Ivy ga ada tanda tanda benci sama dia, ternyata ditempatin sama jiwa asing,heuh"

"Ya udah kita kenalan sekarang"

"GA USAH! minggir gue mau pulang"

"GAK sebelum Lo terima gue jadi pacar Lo"

"Dih kapan ngomong?"

"Tadi di chat"

"OHHH JADI ITU LO?! gue kira kak Renald"

Raut wajah Revan mulai datar dan serius "Renald? Siapa?"

"Kok,jadi gini?"

"Temen"

"Bohong aja terus"

"Buset dah ni orang,tiba tiba jadi manja gini.. padahal dari luar ee"

"Ah udahlah,gue mau pulangggg"

"Engga,jawab dulu..Lo terima apa ga"

"Ya engga lah"

"Kata depan 'iya' berarti Lo terima gue"

"Kok anda maksa?"

'CUP'

"Besok gue jemput,awas aja pulang duluan"

"Lah,kok jadi gini?"

****
Mau ending kek gini ga? Mereka udah balik tuh kan? Atau mau ekstra part? Komen aja,atau mau aku lanjutin dulu lagi beberapa bab? Pastinya ga lebih dari 2 bab yaaa, terserah kalian aja kalo emang ga ada tanggapan nanti aku aja tinggal buat ekstra part.. komen dong aku kan jadi ga tau maunya kalian affah🥹🥹

Udah Babay😘👋👋

TUNANGAN ANTAGONIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang