satu

131 12 6
                                    

Jiwoong dan Hao udah tiba di agensinya Jiwoong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jiwoong dan Hao udah tiba di agensinya Jiwoong. Mereka sudah biasa berangkat bersama karena Hao posisinya adalah manager Jiwoong. Mereka melangkahkan kaki masuk ke dalam, kemudian menuju ke ruangan Jiwoong yang berada di lantai tiga. Banyak yang tidak tahu mengenai pernikahan mereka dan hanya menganggap sebagai rekan kerja.

Ting! Pintu list terbuka, Jiwoong dan Hao keluar dari lift. Mereka pergi ke salah satu ruangan paling pojok—tempat Jiwoong berada. Hao membuka pintu, meminta Jiwoong masuk terlebih dahulu. Jiwoong langsung saja duduk di sofa.

"Yang, hari ini aku ada jadwal apa?" tanya Jiwoong dan langsung dapat tabokan maut dari Hao.

"Kak, bisa nggak jangan bilang panggilan itu? Nanti kalau ada yang denger, gimana?" tanya Hao memelankan suaranya agar tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka.

Jiwoong menarik tangan Hao duduk di sampingnya. Tangannya merapikan rambut Hao yang agak berantakan. Jiwoong paling suka menggoda sang suami dan Hao kalau marah itu lucu.

"Ya maaf. Udah beritahu aku ada jadwal apa hari ini?"

Hao membuka ipad untuk melihat jadwal Jiwoong hari ini. Hao sering menghandle jadwal Jiwoong dan selalu teratur. Setelah melihat jadwal suaminya, Hao meletakkan ipad ke meja.

"Kalau pagi ini nggak ada. Jam 10 pagi, Kakak ada jadwal pemotretan untuk iklan minuman, habis itu free."

Jiwoong bisa bernapas lega karena jadwalnya hari ini tidak terlalu padat. Jiwoong sebenarnya capek kerja jadi aktor, pemotretan, wawancara, iklan, dan masih banyak lagi. Berhubung ada Hao di sisinya, dia mau tidak mau bekerja demi mencukupi kebutuhan suaminya.

Tok ... tok ... tok

Hao berdiri dari sofa, kemudian melangkahkan kaki ke pintu. Ia pun membuka pintunya dan melihat seorang wanita cantik dengan make up tipis juga memakai lipstik merah. Wanita itu adalah Sakura, model fi agensi ini.

"Ada apa, Kak?" tanya Hao berusaha ramah, walau di hatinya agak tidak suka dengan Sakura.

Sakura mengintip ke dalam untuk melihat Jiwoong. Hal itu semakin membuat Hao kesal. Sakura memberikan kotak bekal ke Hao dengan senyuman manisnya, tapi bagi Hao, itu senyum mengerikan.

"Minta tolong kasihkan kotak bekal ini ke Jiwoong, ya? Aku udah siapin masakan dari pagi."

"Kenapa nggak Kakak aja yang ngasih ke kak Jiwoong, mumpung ada orangnya tuh."

"Nggak papa. Kan, kamu managernya. Ya udah aku pergi dulu."

Setelah Sakura pergi, Hao kembali menutup pintunya agak keras, membuat Jiwoong yang sedang membaca jadwalnya di ipad langsung menoleh ke suaminya. Jiwoong meletakkan ipad, kemudian berjalan ke tempat dimana Hao berdiri.

"Ada apa, sih? Kok kayak kesel gitu?" tanya Jiwoong tersenyum.

Hao memberikan kotak bekal dari Sakura ke Jiwoong, membuat lelaki itu memicingkan matanya.

"Dari siapa?"

"Mantan Kakak," kesal Hao tanpa sadar memajukan bibirnya.

Ya benar, Jiwoong dan Sakura pernah menjalin hubungan ketika SMA—sebelum Jiwoong kenal dengan Hao. Namun, hubungan mereka hanya bertahan satu bulan karena ketidakcocokan.

"Kamu cemburu?" tanya Jiwoong mendekatkan wajahnya ke wajah Hao.

Hao meninju dada bidang suaminya. "Ya jelas! Siapa yang nggak cemburu kalau mantan Kakak masih perhatian sama Kakak?! Kakak—"

Sebelum Hao melanjutkan ucapannya, Jiwoong terlebih dahulu mencium bibir Hao dengan memberi lumatan kecil. Beberapa detik, Jiwoong melepaskan tautan bibirnya dari bibir Hao.

"Kamu tenang aja. Aku nggak bakal berpaling dari kamu karena kamu adalah cinta terakhirku. Kamu percaya sama aku, kan?"

"Ya udah iya. Awas aja kalau kamu berani khianati aku," ancam Hao.

"Iya, Sayang. Terus bekalnya gimana?"

"Terserah Kakak. Mau dimakan atau enggak, aku nggak ngelarang."

Jiwoong mencubit gemas pipi Hao. "Aku kasih ke orang aja. Aku nggak mau buat kamu cemburu lagi. Aku cintanya sama kamu, Zhang Hao."

"Ya udah, aku kasih ke kak Chaewon yang suka sama kak Sakura."

"Iya, Sayang. Buruan kamu kasih bekalnya ke ruangan Chaewon biar langsung dimakan."

"Iya, Kak. Aku ke ruangan kak Chaewon dulu ya." Hao melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Jiwoong dan pergi ke ruangan Chaewon di sebelah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOVE STORY ~ WOONGHAOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang