DIA ATHALA #06

601 53 0
                                    

Happy reading

...

Bangunan mewah dan megah yang berdiri kokoh ditempat yang jauh dari kehidupan para manusia. Bangunan ini berdiri dengan gagah dikelilingi oleh pagar besi yang tinggi dan runcing.

Kehidupan yang berada didalam bangunan itu, tak se-indah rumah yang berdiri. Rumit, berantakan dan penuh peraturan tidak masuk akal yang membuat siapa saja muak akan hal itu.

Keadaan sekarang, sangatlah kacau. Karena sulung yang merupakan pemegang tahta selanjutnya pergi melarikan diri dari bangunan megah dan mewah yang disebut rumah.

Bukan hanya si sulung yang pergi, namun dua antara lainnya ikut meninggalkan tempat kediaman demi ketenangan batin mereka juga. Dihadapkan dengan kedua orangtua bermasalah membuat saudara itu muak.

Keadaan kritis setiap harinya, didikan keras yang mereka dapatkan, nilai kesempurnaan harus mereka usahakan. Mereka lelah, lelah dengan segalanya.

Mereka hanya ingin...kehidupan normal seperti kebanyakan orang.

Bukan robot yang dirakit agar mengikuti perintah sang tuan.

"Lihat kan, mereka pergi karena ulah mu!!" Pekik seorang pria manis yang masih mengenakan jas kerjanya.

Kemungkinan pria itu akan berangkat ke perusahaan miliknya, namun lagi dan lagi harus ada rutinitas mengecek suara dengan teriakan dipagi seperti ini.

"Mengapa menjadi salah ku?! Kau yang selalu melampiaskan amarah mu pada mereka!! Berkacalah sebelum menuduh, Zeyan." Tekan pria lain yang memiliki bobot tubuh tegap perkasa diumur nya yang tidak lagi muda.

"Itu harus ku lakukan agar mereka tidak tumbuh menjadi laki-laki lemah. Kau tahu artha, aku sangat membenci orang lemah." Balas pria manis itu lagi, dia Zeyan, pria yang masih sah menjadi istri dari Artha Wheeler.

"Jangan menjadikan putraku pelampiasan atas egomu Zeyan. Didik mereka dengan benar, aku tidak yakin, jika mereka akan kembali dalam waktu dekat ini."

"Maka, yang harus kita bahas disini bagaimana bisa mereka kembali, jangan malah saling menyalahkan. Tunda dulu egomu itu, harta Karun yang ku gali lebih penting daripada ego sampah mu itu."

Ungkap sang suami yang berusaha menengahi masalah yang ada. Demi apapun, athala harus kembali. Namun artha yakin jika athala tidak akan pulang dengan paksaan.

Ia harus bisa membuat putra sulungnya itu pulang dengan kemauannya sendiri. Bagaimana pun artha tidak ingin kehilangan emas miliknya.

"Sialan! Anak itu keras kepala, aku tidak yakin dia pulang sendiri. Rencana harus tersusun dengan rapih, athala itu cerdik." Balas Zeyan yang sudah meredakan emosi nya.

Mereka sebenarnya membahas hal ini diruang keluarga, artha yang meminta Zeyan untuk tidak dulu berangkat, melainkan berdiskusi untuk hal kedepannya. Namun lagi-lagi harus bertengkar sebelum menemukan jalan keluar dari permasalahan.


"Untuk saat ini, cukup pantau dia dari jauh. Biarkan dia bebas terlebih dahulu, lalu cari tahu apa yang membuat dia senekat itu untuk pergi dari kediaman, apalagi membawa kedua adiknya." Ungkap si kepala keluarga.

"Jika itu lebih baik, maka aku ikut dengan mu. Aku akan mencari tahu seperti apa kehidupan nya jika terlepas dari peraturan Wheeler." Timpal Zeyan yang disetujui oleh sang suami.

REINKARNASI [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang