DIA ATHALA #08

510 47 5
                                    

Kata-kata yang terkandung dalam chapter ini cukup frontal, mohon bijak dalam membaca ⚠️⚠️

.
.
.
...

Happy reading
...

"Wesst..boss dari mana aja nih baru nongol?" Suara itu berasal dari pemuda sipit yang merupakan sahabat dari athala.

Sontak seruan itu membuat pemuda lainnya menatap arah pandang pemuda sipit itu. Bahkan beberapa meja didekat mereka juga mengalihkan atensi mereka mendengar suara pemuda sipit yang cukup keras.

Athala duduk pada bangku yang kosong disebelah pemuda sipit itu. "Rooftop." Balas athala singkat.

"Baru masuk udah bolos aja lo bos." Ujar pemuda lainnya.

"Telat." Balasnya lagi.

"Ada info?" Tanya athala setelah nya. Mereka mengerti apa yang athala maksud pun, menjawab pertanyaan athala.

"Sejauh ini sih masih adem ayem. Tau nanti kedepannya, gue denger-denger dari anak-anak kemaren-kemaren lo ke markas?" Tanya pemuda lainnya lagi.

Athala mengangguk sebelum menjawab. "Hm, sebelum gue menuju markas, ada geng white wolf ngeroyok gue. Dan kalian pasti tahu kelanjutannya."

Ungkapan athala sontak membuat mereka mengangguk serempak sebelum loading dan menatap athala dalam. Tatapan mata mereka seperti terkejut.

"Tunggu! Gue?! Coba ngomong lagi, gue?! Gue lo bilang?! Lo amnesia apa sakit ta?!" Heboh Jupiter, pemuda sipit yang tadi berseru tidak ada urat malu. Dan kini ia mengulangi hal yang sama.

Athala merolingkan kedua matanya mendapati respon sahabatnya yang sangat berlebihan. "Alay." Ungkap athala blak-blakan membuat mereka sontak lagi-lagi terkejut.

Athala, si pemuda kaku, kini tahu bahasa gaul seperti itu?! Jelas saja mereka syok berat.

"Bener ni anak sakit kayaknya. Athala mana tau bahasa gaul." Ujar pemuda lainnya, Alpha namanya.

"Boss..lo aman kan? Gue tau lo depresi sama keluarga diluar rencana itu, tapi gue yakin lo bisa ngelewatin nya ta. Lo bisa cerita sama kita, kita siap dengerin curhatan lo." Terang Erick merasa khawatir dengan kondisi sahabatnya ini.

"Bener, lo udah kita anggep saudara. Lo juga selalu ada dan bantu kita kalau lagi ada masalah, sekarang giliran lo yang cerita sama kita. Kalau pun kita gabisa bantu, setidaknya kita bisa jadi temen curhat lo." Sambung Kairi menimpali ucapan Erick.

"Iya tuh, cerita aja. Ada apa lagi sama keluarga lo? Kali ini Bapak lo mau kawin lagi atau buna lo yang mau kawin lagi?" Timpal Alpha menatap athala penuh tanda tanya.

Sedangkan itu, athala yang tadinya terharu menjadi mendatarkan lagi wajahnya. Benar-benar merusak suasana.

"Sialan! Dugaan lo kurang tepat. Mereka mau cerai." Balas athala cukup santai.

Mereka tidak bisa tidak menunjukkan raut tidak santai. Bagaimana bisa orangtua akan berpisah tapi masih tenang-tenang saja? Itulah athala.

"Bangsat! Bisa-bisanya lo setenang itu, orangtua lo mau pisah loh ta!" Umpat Jupiter memandang athala tidak santai.

"Ck, nanti juga balik lagi." Ujarnya merasa yakin, walaupun sempat terbesit dalam benaknya ketakutan yang sama seperti para temannya ucapkan.

REINKARNASI [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang