✎13.00

200 146 86
                                    

⌕ ❙❘❙❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❙❘❙❚❙❘ ♡゙

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA!! ⚠WARNING⚠ Typo bertebaran‼️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA!!
⚠WARNING⚠ Typo bertebaran‼️

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA!! ⚠WARNING⚠ Typo bertebaran‼️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Pintu berwana putih itu terbuka memperlihatkan seorang gadis cantik dengan pakaian ketat yang berjalan masuk kedalam rumahnya dengan cara mengendap-ngendap layaknya maling yang sedang beraksi. Jam sudah menujukan pukul 00:33 malam, rumah mewah bertingkat dua itu terlihat sepi menandakan semua penghuni sudah terlelap didunia mimpi masing-masing.

Carissa, menghela napasnya lega ketika melihat suasana rumahnya yang terkesa sunyi dan sepi, dia lalu menutup mintu utama rumahnya dengan pelan tanpa menimbulkan suara sedikitpun.

"Darimana aja kamu?."

Gadis itu tercekat ketika telinganya mendengar suara berat nan serak milik ayahnya. Dia menghela napasnya pelan lalu memutar tubuhnya dengan pelan, Carissa semakin dibuat terkejut ketika melihat ayahnya tengah duduk disofa ruang tamu ditemani oleh ibu tiri juga kaka tirinya-Mika.

Didalam hati Carissa berdecih dengan kesal bahkan kedua tangannyapun sudah terkepal kuat. Mau sampai kapanpun Carissa tidak akan menganggap kedua wanita itu keluarganya, dia tak sudi menganggap mereka keluarganya meski sebutan tiri sekalipun.

Hendy-ayah Carissa, bangkit lalu berjalan menghampiri putri kandungnya tersebut, terlihat dari sorot matanya pria itu tengah menahan amarah. "Ayah tanya sekali lagi. Dari mana saja kamu sampai pulang larut malam seperti ini?" tanyanya lagi lalu berhenti tepat didepan Carissa.

Gadis itu hanya terdiam dengan mata yang menatap lurus kedepan, berusaha untuk menghiraukan ayahnya. Dengan perasaan yang bercampur aduk Carissa kembali melanjutkan langkahnya tanpa ada niatan untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh ayah kandungnya, hingga dia melewati tubuh sang ayah. Namun tanpa diduga, Hendy justru menarik pergelangan tangannya membuat langkahnya terhenti begitu saja.

HOLD IT IN : (UIS) Existing TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang