BAB 6

147 25 2
                                    

Ditepian danau yang di kelilingi pohon-pohon rindang, dua orang pria berbeda usia sedang duduk sambil memancing, danaunya begitu tenang hingga pancing mereka juga begitu terlihat tenang.

Yang muda langsung menghela nafas karena begitu bosan "Aboji, apa kita tidak salah tempat?"

"Tentu saja tidak, danau ini begitu pas untuk memancing karena begitu nyaman"

Pria yang lebih muda meringis "tapi, Sudah lebih dari satu jam kita disini, dan tidak ada satupun ikan yang memakan umpan kita"

"Bersabarlah Jeno dan nikmati angin pagi ini" pria yang lebih tua meletakkan pancingnya dibawah tanah dan menyandarkan kepalanya di bangku santai yang dia duduki, dia memejamkan matanya dibalik kacamata hitamnya.

Jeno, pria yang lebih muda menghela nafas, dia sudah sangat bosan, pikirannya beralih ke Renjun, apakah Renjun sudah bangun dan sudah sarapan?

Dia mengkhawatirkan Renjun karena dia belum berbicara dan menyapa Renjun hari ini, menjalani hari tanpa menyapa dan menyentuh Renjun terasa ada yang kurang, terlebih mereka belum menyelesaikan apa yang mereka pertengkarkan semalam.

Pagi ini dia memang belum sempat kekamar Renjun lagi setelah dia memindahkan Renjun kekamarnya, ditambah dia baru tertidur jam 5 pagi, sehingga dia tidak bangun pagi seperti biasanya, sampai Baekhyun membangunkannya untuk menemani Chanyeol memancing.

Dia akhirnya mengikuti jejak pria yang lebih tua, meletakkan pancingan dibawah tanah dan menyandarkan kepalanya dibangku santai yang didudukinya.

"Kapan kuliah kalian selesai Jeno?"

Jeno menatap pria yang lebih tua, ayah Renjun yang masih menyadarkan kepalanya menatap langit.

"Sebentar lagi, mungkin tiga atau empat bulan lagi kuliah kami akan selesai "

"Kau tau jika aku sedang membuka perusahaan di pulau Jeju?"

"Ya, aku tau"

"Aku sudah memberikan mu tempat disana"

"Maksudnya?" Jeno menegakkan badannya dan menatap ayahnya Renjun.

"Kau akan bekerja perusahaan ku yang disana setelah kuliah mu selesai, aku sudah membuatkan mu rumah dan posisi jabatan yang baik untukmu" Chanyeol kemudian menatap Jeno " Aku sudah mendiskusikan ini dengan ibu mu, dan dia setuju"

"Tapi bagaimana dengan Renjun, apa dia juga akan ikut dengan ku kesana?"

Ayah Renjun menegakkan badannya "Renjun tidak akan ikut dengan mu, dia akan disini membantuku, mengurus perusahaan ku disini"

"Itu tidak mungkin, kami selalu bersama dan kami tidak mungkin berpisah aboji"

Chanyeol menghela nafas, karena akan sulit membujuk mereka "aku tau akan sulit bagi kalian untuk berpisah, tapi ini untuk kebaikan kalian berdua"

Jeno tidak rela mengetahui kenyataan jika dia harus berpisah dengan Renjun "ya, ini sangat sulit, Renjun pasti tidak akan menerima ini, dan aku juga menolak ini aboji, jika aku pergi, bagaimana dengan Renjun?"

"Kalian harus menerima ini semua Jeno, kalian sudah dewasa, kalian juga sudah harus bisa mandiri dan hidup tanpa saling mengandalkan, Renjun sudah memiliki Hyunjin yang akan mengurusnya, berilah kesempatan bagi kekasihnya untuk menjaga Renjun"

"Tapi aboji-"

"Aku mohon Jeno, biarkan Renjun belajar hidup tanpa mu, dan kau juga harus belajar tanpa Renjun, kalian kelak akan menikah, tidak mungkin kalian akan selalu bersama seperti ini"

Jeno menunduk, hidup tanpa Renjun? bagaimana dia akan menjalani harinya, itu akan sangat sulit.

"Aku memberitahukan ini sekarang agar kau bisa mempersiapkan dirimu dari sekarang untuk berpisah dengan Renjun, dan cobalah untuk menjaga jarak darinya, aku berbicara ini kepadamu karena kau yang lebih mengerti"

I LOVE YOU MY ... (NOREN) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang