¤¤¤
Nemu typo tandain ya!
¤¤¤Seperti dugaan Agi, anak itu di panggil ke kantor menemui sang wali kelas. Anak manis itu kini berdiri didepan meja sang wali kelas.
Disana juga ada tiga orang murid lainnya. Mereka bertiga adalah, sang bendahara kelas serta dua murid perempuan yang sempat berada di kelas sebelum kelapangan.
"Agi bener kamu nyuri dompet uang kas?" Tanya sang wali kelas.
Agi menggeleng cepat.
"Bukan Bu, Agi sumpah gak ada ngambil dompet itu" Jawab Agi jujur.
Agi tak tau harus membela dengan apa lagi.
"Tadi pas jam pelajaran pertama habis, dompet kas masih ada di tas saya Bu, saya yakin banget. Tapi pas selesai olahraga malah udah ada di tas Agi Bu" Ujar Sang bendahara melirik sinis Agi.
"Iya Bu, yang terakhir keluar kelas si Agi Bu, kita berdua saksinya" Tutur salah satu murid perempuan lainnya.
"Sumpah Bu, demi Allah. Agi gak ada ambil dompetnya" Ucap Agi membela diri, mata anak itu sudah mulai berkaca-kaca.
Sang wali kelas mengusap wajahnya sejenak.
"Sudah-sudah, Agi saya tidak bisa menyimpulkan kamu salah atau tidak. Nanti akan saya check dulu cctv di kelas ya, untuk bisa membuktikan semuanya" Tutur Sang Wali kelas.
"Untuk kamu Amel, isi dompetnya apa ada yang berkurang?" Tanya wali kelas pada sang bendahara.
"Tidak ada yang hilang Bu" Jawab Amel.
"Syukurlah, untuk kalian juga tidak boleh langsung menuduh, siapa tau ada yang isengin Agi" Ujar wali kelas.
"Yasudah kembali ke kelas, jam istirahat akan segera berakhir, jam pelajaran terakhir nanti saya akan ke kelas, memberi kabar soal hasil cctv" Perintah sang wali kelas
Ketiga murid perempuan mengangguk dan keluar lebih dulu. Lalu disusul Agi yang berjalan di belakang ketiganya.
•••
Karena kejadian tadi, Agi semakin merasa canggung dikelas. Teman-temannya terasa semakin jauh saja. Karena masih belum ada kejelasan soal cctv, teman-temannya masih saja mengganggap dirinya si pelaku.
Tak terasa jam pelajaran berakhir dan istirahat kedua siang ini tiba. Murid-murid kembali berhamburan keluar kelas, ada beberapa saja yang tinggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABRIAGI [END] ✔
General FictionNamanya Abriagi sering di panggil Agi. Anak berusia empat belas tahun, masih tergolong begitu muda untuk menanggung beban hidup yang berat. Hidup Agi itu keras sekali, hidup miskin di kota besar ini membuatnya sering menjadi bahan omongan. Terkadan...