• L O V E A G A I N •
Di dalam klinik nya dokter Basti tampak berjalan mondar-mandir, sesekali dia melihat ke arah luar jendela menanti kehadiran Alana yang tidak kunjung datang. Lantas saat pintu dibuka wajahnya sudah akan tersenyum namun seketika padam saat mendapati staf nya lah yang datang.“Maaf saya terlambat dokter,”
“Ada kecelakaan dalam perjalanan kemari.” Lanjutnya sopan.
Awalnya dokter Basti mengangguk mengerti, namun saat staf wanita itu bergumam sambil hendak masuk ke area counter tempatnya biasa bekerja, dahi pria itu mengkerut dan tiba-tiba saja raut wajahnya menegang.
“Kau bilang apa tadi?”
“Ya? Oh, saya pikir saya melihat nona Alana tadi. Sepertinya dia yang mengalami kecelakaan.”
Cepat dia meraih ponselnya untuk menghubungi Alana namun nihil membuatnya bergegas meraih mantel lalu keluar dari klinik, melupakan sejenak tujuannya malam itu.
***
“Aww, pelan-pelan Aslan.”
Mendengus, dokter Aslan selesai memasangkan perban kecil di dahi Keith lalu berdiri sambil melipat kedua tangannya di dada, meminta penjelasan.
Dan Keith benar-benar lupa menghubungi Aslan saat menyusun rencana ini membuatnya terkekeh melihat sahabat sekaligus dokter pribadinya itu menatapnya tajam.
“Kau benar-benar gila.”
Nah, belum apa-apa dia sudah dikatai gila.
“Dengarkan dulu, aku bukannya bermaksud tidak ingin melibatkanmu tetapi aku lupa. Sungguh.”
“Benar begitu?”
“Tentu saja, lagipula siapa lagi dokter hebat yang bisa ku percaya selain dirimu?”
“Aku dokter yang hebat? Benarkah?”
“Tentu saja!”
Merasa sudah aman, Keith tersenyum lebar namun kemudian harus merasakan serangan nyeri yang cukup membuatnya mengaduh saat dengan sengaja Aslan menyentuh dadanya.“Kau pikir aku bisa dibodohi? Demi Tuhan Keith, kau membuatku frustasi.”
“Dari luar kau mungkin terlihat baik-baik saja, luka mu ringan. Tapi 3 tulang rusuk mu patah, bahu mu mengalami dislokasi, butuh penyembuhan berminggu-minggu. Kau sadar sudah gegabah?”
Menelan salivanya, Keith memilih diam saat Aslan terus mengomelinya sampai kemudian pintu dibuka menampilkan sosok Eric dan Mark yang buru-buru akan kembali keluar saat Aslan lebih dulu memanggil mereka.
“Kemari.”
Keduanya membeku di tempat.
“Cepat kemari.”
Dan saat menoleh keduanya kompak menatap Keith untuk meminta pertolongan namun kemudian dia hanya mengangguk kecil meminta agar mereka menuruti ucapan Aslan, lantas keduanya dengan pasrah mendekat lalu berdiri di samping Keith, bersiap menerima omelan lain.
“Dari hasil pemeriksaan menyeluruh termasuk MRI, dia baik-baik saja. Kau melindunginya dengan sangat baik.”
Tersenyum kecil, Aslan menepuk pelan bahu Keith. Keduanya kini tengah berada di ruangan Alana, wanita itu tengah berbaring setelah Aslan melakukan pemeriksaan padanya lalu membiarkannya tidur untuk mengurangi kemungkinan shock yang dialaminya setelah kecelakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AGAIN - END of Season 1
RomanceAlana yang sebatang kara hidup hanya untuk satu tujuan yaitu membunuh pembunuh orangtuanya. Di suatu malam rencana itu hampir terwujudkan namun bajingan itu lebih dulu menyadari racun yang Alana siapkan. Ialah Keith Arthur Corado, pemimpin kelompok...