4| Holiday

268 47 4
                                    

Halo guys, maaf yaa menghilangnya terlalu lama heheh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo guys, maaf yaa menghilangnya terlalu lama heheh. Kemarin itu cukup hectic jadi belum bisa kehandle untuk lanjutin cerita ini.

Happy reading ygy 🥰
_______________________________________

Hari yang dinanti akhirnya tiba. Sesuai dengan rencana Aldebaran, ia mengajak keluarganya untuk sejenak melarikan diri dari hiruk-pikuk kehidupan. Tepat pukul 11.15, pesawat mereka mendarat di Bandara Internasional Komodo. Sesampainya di sana, sebuah mobil jemputan telah menunggu, siap membawa mereka menuju penginapan. Tanpa membuang waktu, Aldebaran dan keluarganya langsung bergegas menuju villa yang sudah dipersiapkan.

Setelah beberapa saat, mereka pun tiba di tempat yang akan menjadi peristirahatan mereka. Sebuah villa megah yang luas, terletak tepat di pinggir pantai. Pemandangan Labuan Bajo yang menawan semakin mempercantik villa itu, membuat suasana semakin indah.

Reyna dan Askara tak dapat menyembunyikan kegembiraan mereka. Keduanya berlari ke sana kemari, seakan lupa bahwa mereka baru saja menempuh perjalanan yang cukup panjang.

How? Kamu suka?” tanya Aldebaran sambil menatap Andin, menunggu tanggapannya mengenai villa tersebut.

Andin mengangguk dengan senyum yang menghiasi wajahnya. “Yeah, aku suka. Beautiful view,” jawabnya, membuat Aldebaran ikut tersenyum bahagia.

Di tengah obrolan mereka, Rossa tiba-tiba menghampiri. “Al, Andin, Mama ke kamar dulu, ya. I'm so tired,” ucap Rossa, menunjukkan keletihan setelah perjalanan panjang.

Of course, Ma. Perjalanan ini memang cukup melelahkan. Aku juga akan istirahat dulu dengan anak-anak,” jawab Aldebaran dengan nada lembut.

"Rest well, Ma" sahut Andin

"Thank you, sayang" jawabnya, kemudian Rossa pun meninggalkan anak dan menantunya untuk segera masuk ke kamar, guna mengistirahatkan tubuhnya yang sudah tak sekuat 30 tahun lalu.

Andin kemudian memanggil anak-anaknya yang masih asyik bermain. “Reyna, Askara, mainnya dilanjut nanti, ya. Sekarang kalian ganti baju, setelah itu kita istirahat dulu,” pinta Andin dengan lembut.

“Yaah, Mama. Aku kan mau berenang sama adek,” jawab Reyna dengan nada sedikit merajuk, bibirnya mengerucut.

“Iya, kita akan berenang, tapi nanti sore. Papa akan temani kalian. Sekarang kita istirahat dulu, oke?!” Aldebaran menimpali sambil menatap penuh kasih.

“Beneran Papa akan temani?” tanya Reyna memastikan, matanya berbinar penuh harap. Aldebaran mengangguk dengan yakin.

“Oke, kalau begitu aku ke kamar dulu, ya, Pa,” ucap Reyna senang. Gadis kecil itu pun mengajak pengasuhnya menuju kamar, diikuti pula oleh Askara.

Begitu juga dengan Aldebaran dan Andin yang kini melangkahkan kaki menuju kamar mereka. Sesampainya di sana, mereka langsung merebahkan tubuh di atas ranjang empuk. Sejenak, keduanya menikmati istirahat yang amat mereka butuhkan setelah perjalanan yang melelahkan.

SEMBILUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang