PERINGATAN
Jika memang tidak menyukai alur berat, genre misteri dsb. Jangan baca, pasti pusing dan bahasanya juga beberapa ada yang susah dimengerti. Cerita ini mengandung misteri pemecahan masalah yang membuat pembaca pusing.
'
'
'Mereka sampai di hotel terdekat daerah Kaminari, Sasuke menjelaskan bahwa esok ada kampanye tatap muka yang dilakukan Datehara di lapangan dekat taman kota berdasarkan jadwal yang tertera di brosur, lelaki itu menghampiri meja resepsionis dan bertanya tentang keberadaan politisi tersebut. Naruto menunggu di depan pintu masuk, ia mengedarkan pandangan di sekitar hotel, lalu Sasuke keluar dengan mendesah pelan. Mereka sudah mencari di beberapa hotel sebelumnya, dan ketika Sasuke kembali memasuki mobil taksi, ia berlari kecil sembari bergerutu.
"Sasuke, tidak ada gunanya membuang waktu untuk mencari politikus itu, satuan kepolisian sudah berhenti melakukan pencarian Sota pukul 22:00 dan sekarang hampir tengah malam. Kita masih berkeliling tidak jelas untuk mencari politikus yang sombong itu".
Sasuke tidak menghiraukannya dan malah memperlihatkan gambar Yuma, pelaku penculik di ponselnya.
"Aku sudah melihatnya tadi". Naruto merotasikan matanya, ia merindukan dekapan istrinya sekarang karena hawa malam semakin dingin."Aku mencurigai sesuatu-
"Apalagi". tukas Naruto dengan mengeratkan mantelnya, nadanya sedikit tinggi. Lalu, ia membalikkan wajah ke sisi jendela mobil dan mendapati perawakan yang mirip seperti pelaku diseberang sana menuju ke hotel, walaupun pakaiannya tidak mencolok. Namun, lelaki itu memakai masker duckbill. Naruto pintar dalam mengenal fitur wajah orang lain, meskipun hanya melihat dari fotonya saja.
"Bukankah itu Yuma". Teriak Naruto keras, Sasuke memalingkan wajahnya. Namun, kalah cepat dengan laju mobil taksi. Lantas bersuara untuk meminta supir memutar balik karena mereka sedang berada dijalan dua jalur, sedangkan hotel yang dituju oleh Yuma berada di jalur seberang. Ia mencedih saat di persimpangan jalur, lampu merah menyala. Jemarinya tidak tinggal diam, ia segera keluar dan berlari menyeberangi jalan dengan susah payah. Naruto tersentak, lelaki itu menyerahkan beberapa lembar uang dan segera menyusul Sasuke,
Sasuke menghampiri resepsionis yang memberitahu bahwa reservasi hotel sudah penuh dan ia menjawab dengan napas yang memburu,
"Aku ingin menemui Datehara, beritahu nomor kamarnya?".Resepsionis itu menelisik penampilan lelaki di depannya, ia tidak bisa memberikan informasi dengan leluasa kepada orang luar, dan Saat ia akan menjawab. Lelaki itu mengeluarkan tanda pengenal yang mengejutkannya,
"Nomor 97 di lantai tiga, tuan".
Sasuke segera pergi di susul Naruto yang baru masuk dan harus berlari lagi mengejar lelaki itu yang memasuki lift, ia menghembuskan napas berulang kali.
"Kita harus menemukannya sebelum mereka berdua mati karena ledakan bom". Ujar Sasuke tiba-tiba,
"Apa maksudmu?". Naruto hampir gila menghadapi lelaki di depannya,
"Cih, dia sengaja melakukannya di momentum ini dan memanfaatkan hal tersebut agar kita mengira bahwa tujuannya adalah melakukan teror ditempat umum. Namun, sebenarnya ia akan melakukan aksinya sekarang, dimana hanya mereka berdua".
Naruto sungguh tidak mengerti darimana Sasuke mendapatkan persepsi seperti itu,
"Kau gila Sasuke, kita sudah gagal sekali. Jangan sampai kau membuat kepala Kakashi marah dan kemungkinan terburuk adalah kau akan dimutasi ke pos polisi". Lalu pintu lift terbuka dengan pria tua dan gadis-gadis muda bergelayut manja di lengannya. Salah satu gadis melirik Sasuke yang melewati tanpa memandang mereka, Naruto merinding saat ada gadis lain yang menyipitkan mata kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Counterattack (sasusaku)
Mistero / ThrillerSasuke dan Naruto merupakan anggota tim investigasi tiga, bagian dari Divisi Investigasi Kriminal di Departemen Kepolisian YY, yang bertugas memecahkan berbagai kasus seputar tindak kriminal ringan. Ada tim forensik yang membantu mengamankan bukti k...