"Ih Bam, aku mau yang ini!" Rengek Taehyun sambil menunjuk benda kecil berkilau berbentuk lingkaran itu.
"Terlalu simpel Hyun, yang lain mau ya?" Tanya Beomgyu sambil mengelus surai Taehyun, mencoba menjinakkan, jangan sampe Taehyun kumat di toko perhiasan.
Ya, saat ini mereka sedang melihat-lihat cincin untung pertunangan mereka yang akan di lakukan 3 hari lagi.
"Ya makanya itu Bam, simpel dulu, baru nanti kalo mau nikah yang mewah" Kata Taehyun lagi, kali ini dia mengguncang brutal lengan Beomgyu.
Hal itu mampu membuat Beomgyu menghela nafas, dia udah sering lihat tingkah keras kepala Taehyun selama bertahun-tahun, tapi entah kenapa masih kesal aja lihatnya.
"Haish, oke, kita ambil pilihan mu itu, puas?" Kata Beomgyu sambil menatap Taehyun.
Wajah Beomgyu sangat kusut ketika melihat Taehyun, ya gimana gak kusut, dari tadi Taehyun merengek lalu saat di perjalanan mau kesini juga ada aja maunya, mana tadi dia disuruh ke tempat kerja papinya buat bantu-bantu, capek deh.
"Kamu gak senang ya?" Tanya Taehyun ketika mereka berdua duduk di tempat menunggu, mereka sudah memutuskan cincinnya tadi.
Omong-omong mereka udah ga pake 'gue-lo' lagi, disuruh ganti kata mami Beomgyu, jadilah mereka pake 'aku-kamu'. Kata mami Beomgyu biar terbiasa.
"Senang kok, kenapa nanya gitu?" Tanya Beomgyu balik sambil melihat Taehyun yang bibirnya merengut lucu itu.
"Kamu kelihatan gak senang aja, kamu capek ya?" Kata Taehyun sambil menoleh kearah Beomgyu yang kebetulan melihat nya juga.
Bisa Taehyun lihat, Beomgyu mengangguk saat Taehyun bertanya seperti itu.
"Hish, lagian kan udah aku bilang, kalo ga mau ke kantor papimu tolak aja! Papimu pasti ngerti, kan papa kamu tau kalo kita mau pilih cincin hari ini!" Celoteh Taehyun sambil mengelus surai Beomgyu yang saat ini berada di atas pundaknya.
"Iya, maaf ya sayang"
"Geli, bego!"
Taehyun mendorong kasar kepala Beomgyu, namun Beomgyu hanya tertawa saja, lagian menjahili Taehyun itu kebutuhan sehari-hari, Taehyun juga lucu kalo kesal, makanya itu harus sering-sering dijahili.
"Kamu harus terbiasa tau, nanti kalo udah nikah, kamu ku panggil sayang setiap hari" Ucap Beomgyu sambil kembali bertengger di bahu minimalis Taehyun.
"Aku gak mau, nanti aku mual tiap hari" Kata Taehyun sambil memasang wajah julid nya.
"Jahat, orang jahat pantatnya lebar" Kata Beomgyu ngelantur.
"Biarin, kalo pantat ku lebar berarti aku sexy" Kata Taehyun tak kalah ngelantur.
Beomgyu yang mendengar itu menggeleng tak percaya, dia mengangkat kepalanya sambil mendekap mulutnya, mulai lah dia ber-drama.
"Omg... Gitu kamu? Kamu mau godain cowok lain ya? Jadi gitu... Cukup tau aja deh Hyun, sampe sini aja ya kita..." Ucap Beomgyu dengan dramatis.
Taehyun merotasikan matanya malas, dan mencubit lengan Beomgyu dengan keras.
"Ga usah mulai deh Bam" Ucap Taehyun dan dibalas dengan cengengesan oleh Beomgyu.
Setelahnya, mereka bisa mendengar suara rintik hujan mulai memenuhi indra pendengaran mereka.
"Yah... Hujan Bam" Kata Taehyun sambil menunjuk ke arah kaca toko yang memperlihatkan hujan deras mulai membasahi jalan dihadapan toko tersebut.
"Gapapa, kita kan pake mobil" Ucap Beomgyu sambil kembali menempel pada Taehyun.
"Iya sih, tapi dingin," Kata Taehyun sambil memeluk Beomgyu erat dari samping.
"Iya ya, dingin banget, anginnya kencang" Balas Beomgyu sambil memeluk balik Taehyun dengan tak kala erat.
Jadilah mereka berdua berpelukan seperti Teletubbies, biar hangat katanya.
Mereka udah gak canggung lagi sih buat hal kayak gini, malahan mereka belakangan ini sering cuddle.
Mereka tinggal di satu apartemen saat ini, ah, lebih tepatnya Taehyun disuruh nginap di apartemen Beomgyu selama seminggu ini, biar makin dekat kata bundanya. Dan ya mereka menjadi dekat sekarang.
"Taehyun"
"Hm?"
"Kamu udah tau? Nanti siap nikah kita bakal pisah?" Tanya Beomgyu sambil melonggarkan sedikit pelukannya agar bisa melihat wajah Taehyun yang sedang bingung itu.
"Hah? Pisah? Kenapa? Aku gak tau" Jawab Taehyun dengan wajah bingungnya.
"Kan kamu tau kalo aku urus perusahaan papi di Australia kan?" Tanya Beomgyu dan langsung di balas anggukkan dari Taehyun.
"Tau, terus?"
"Ya kita bakal pisah, aku bakal lanjut kerja ke Aussie, terus kamu bakal netap disini" Kata Beomgyu membuat Taehyun menatap Beomgyu tak percaya.
"Hah?! Kok gitu?! Kan aku bisa-"
"Atas nama tuan Choi Beomgyu, cincinnya sudah selesai di tempah"
Belum sempat Taehyun menyelesaikan dialognya, tiba-tiba dia di sela oleh si kakak tukang cincin.
"Ah iya," Kata Beomgyu sambil mengambil kedua kotak cincin yang diserahkan padanya.
"Udah, ayo pulang, hujannya udah reda juga tuh" Ucap Beomgyu sambil menarik pelan lengan Taehyun"Ih, tunggu dulu! Aku belum selesai ngomong!" Kata Taehyun sambil menahan tubuhnya.
"Ngomongnya di apartemenku aja, ayo pulang"
Dan setelahnya Taehyun menurut dan mereka kembali ke apartemen milik Beomgyu
***
TBCHeheheheh
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Fanfiction"Kak Bam! Janji ya kalo udah gede nikah sama aku" "Iya, kakak janji" Janji iseng yang diucapkan oleh kedua anak kecil itu terpaksa terkabul. Bukan karena keinginan keduanya namun karena takdir.