9. Tunangan

122 15 5
                                    

Hari yang cukup Taehyun wanti-wanti tiba, hari ini, tepatnya malam ini adalah acara lamaran atau acara pertunangan dia dengan Beomgyu.

Dan masih saja, hubungan Taehyun dan Beomgyu masih saja dingin, bukannya Taehyun tak berusaha mendekati calon suaminya itu, namun, ketika dia baru saja hendak mengatakan sepatah kata, Beomgyu langsung menyela atau paling parah langsung meninggalkannya.

Sekarang Taehyun sudah selesai berbenah, acara pertunangan ini akan singkat saja, dan akan diadakan di rumah Taehyun, tepatnya dihalaman luas yang berada dibelakang rumah Taehyun.

"Adek, kok kusut gitu sih mukanya? Senyum dong!" Ujar bunda Taehyun setibanya Taehyun di halaman belakang rumahnya yang sudah dihias sedemikian rupa.

Taehyun membalas perkataan bundanya dengan senyum kecil saja, suasana hati Taehyun sedang campur aduk sekarang.

Tak berselang lama, keluarga Beomgyu pun tiba di kediaman keluarga Kang, dan langsung saja mereka memulai acara yang sudah direncanakan jauh-jauh hari itu.

Acara itu berjalan lancar, sepanjang acara, Taehyun tentu memasang senyum manisnya, takut beberapa tamu undangan yang datang berprasangka buruk padanya jika ia murung, dan begitu juga Beomgyu, pria itu memasang senyum yang tak kalah manis, ganteng banget buset.

Tibalah Beomgyu menyerahkan mahar dan sebuah buket bunga pada Taehyun, serta mereka berdua memasangkan cincin pada jari pasangan masing-masing dan begitulah acaranya berakhir.

Seperti acara pada umumnya, tentu ada acara makan-makan, dan tibalah sesi itu sekarang, tentu para tamu dan para keluarga yang lain sungguh menanti hal ini setelah acara mengharukan tadi.

Berbeda dengan para tamu yang sedang menyantap hidangan, berbeda jugalah para sepasang kekasih yang baru saja tadi resmi melakukan acara pertunangan.

Taehyun sedari tadi memainkan jari-jemarinya dengan gugup, sedikit lega karena acara tadi berjalan dengan cukup lancar, walau tadi cincin milik Beomgyu sempat terjatuh sih karena Taehyun sangat gugup ketika ingin memasangkannya di jari manis Beomgyu.

Selebihnya, semuanya berjalan dengan lancar.

Taehyun sungguh ingin bertanya banyak hal pada orang disebelahnya yang sudah menjadi tunangannya itu, namun rasa ragu kian datang pada Taehyun.

Hingga akhirnya ia memantapkan diri.

"Bam" Panggil Taehyun sembari memberanikan diri untuk menatap manik Beomgyu yang sedang fokus dengan salad buah ditangannya.

"Hm?" Jawab Beomgyu tak mengalihkan pandangannya sedikit pun.

"Aku mau ngomong" Katanya. "Lihat aku dulu dong Bam, jangan kayak gini" Pinta Taehyun sambil memegang lengan Beomgyu.

Beomgyu menolehkan kepalanya dengan ogah-ogahan dan menatap Taehyun dengan tatapan bertanya.

"Mau ngomong apa?" Tanya Beomgyu sambil sesekali menyuapkan salad buah kedalam mulutnya.

"Kamu... Kenapa cuekin aku belakangan ini? Aku ada salah? Atau ada alasan lain?" Taehyun memberi sedikit jeda untuk Beomgyu menjawab. "Jangan cuekin aku Bam, setidaknya kasih aku alasan kenapa kamu kayak gini ke aku" Kata Taehyun masih memegang lengan Beomgyu.

"Aku gak merasa cuekin kamu tuh" Beomgyu membuang bekas salad buahnya ke dalam tempat sampah. "Perasaan kamu aja kali" Beomgyu berniat bangkit dari tempatnya namun dengan sigap Taehyun menahan Beomgyu agar tetap duduk.

"Kamu cuekin aku Bam! Aku tau itu, dan kamu juga tau kalo kamu udah cuekin aku selama ini. Jangan karna kamu mau pergi ke Australia kamu jadi cuekin aku Bam!" Lontar Taehyun sembari menahan rasa sesak di dada serta tenggorokannya.

Rasanya mata Taehyun mulai berkaca-kaca, bahkan suaranya cukup bergetar ketika mengutarakan isi hatinya tadi, jujur Taehyun belum bisa menerima fakta bahwa pasangannya itu akan langsung meninggalkannya tepat setelah mereka menikah nanti. Taehyun belum rela.

Oh ya ampun, tak ada yang tega jika melihat Taehyun sudah seperti ini, mata memerah menahan tangis, dan bibir bergetar, sungguh Beomgyu tak kuasa melihatnya. Namun apa boleh buat.

"Gak ada yang cuekin kamu, gak usah lebay deh Hyun" Kata Beomgyu sambil menyingkirkan tangan Taehyun dari lengannya membuat bahu Taehyun merosot tak berdaya.
"Sudah kan? Aku mau ke depan"

Beomgyu pun pergi meninggalkan Taehyun sendirian  di halaman belakang itu, iya sendiri, soalnya para tamu sudah mulai berpulangan sedari tadi, jadi tinggal beberapa tamu yang tersisa yang sekarang berada di ruang tamu, tempat tujuan Beomgyu tadi.

Hancur sudah pertahanan Taehyun sejak tadi. Air mata Taehyun mulai jatuh tanpa permisi dan dengan sigap Taehyun menghapus air mata itu, bahkan mengatur nafasnya berkali-kali berharap dia bisa menghentikan rasa sesak di dadanya itu.

Namun sia-sia.

Taehyun mulai menangis malam itu, hanya air matanya yang sibuk jatuh dari manik Taehyun, tak lebih, tak ada suara sesenggukan, hanya suara Taehyun menghirup ingusnya yang hampir jatuh.

Tak sadar ada seseorang yang mengintip Taehyun dari arah ruang tamu, menatapnya sendu, bahkan orang itu tak kuat untuk melihatnya untuk waktu yang lama, sungguh menyakitkan.





























Apalagi dia adalah penyebabnya.




























***
TBC.

WOILAH SOK BGT GWEH agak geli gitu ngetiknya seriusan. Maaf yah kalo kalian ikutan geli bacanya.

Maaf juga kalo terlalu banyak narasi gitu, MAAF BNGTTTT.

Btw di chap ini dan chap sebelumnya itu gak ada Yeonjun yah, soalnya Yeonjun udah balik kerja ke kota lain, gitu deh, gak terlalu penting, jadi gak aku masukin di ceritanya gituj.

IH NANTI ALASAN BEOMGYU JAUHIN TAEHYUN TUH HAL SEPELE DOANG WKWKWKWKWK JANGAN MARAH YH ENTAR.

Entah apalah nanti tanggapan kalian tentang alasannya nanti hehehe. Pokoknya hal sepele aja gitu, hehehehe.

Udah ya dek ya.

See you in the next chapter!!!

Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang