2 minggu kemudian di kediaman TNF
Echi: "Wehh ada yang mau ikut nggak"
Krow: "kemane"
Echi: "tempat mami, kangen gw"
Riji: "Gass berangkat"
Mia: "aku juga ikut"
Souta: "Souta jugaa mau"
Echi: "oke berarti yang ikut gua, Mia, souta, riji, mako, gin, ama garin yak, lu gk ikut krow? "
Krow: "gak bisa gw ada urusan"
Echi: "dihh sok sibuk"
Ennon: "wehh jangan tinggalin gw cok" triak ennon
Selia: "gw juga anjing"
Sesampainya dirumah Caine, echi mengetuk pintu rumah Caine namun tidak ada jawaban.
Echi: "Mamii? "
Riji: "lagi pergi kali chi"
Garin: "iya kali ya udah pulang aja yuk"
Mia: "yahh padahal Mia pen ketemu"
Souta: "samaa :("
Selia: "kapan kapan ya nanti kita kesini lagi"
Saat mereka membalikan badan dan akan menuju mobil mereka tiba tiba mereka mendengar sesuatu.
/PLAKK
Gin: "ehh?! Kalian denger kan? "
Selia: "iya denger Jangan-jangan mami?! "
Riji pun langsung berlari dan mendobrak pintu itu dan yang lain pun mengikutinya, tiba tiba mereka sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya.
Pupil mereka langsung mengecil saat melihat Caine sedang dicambuk oleh ayahnya, saat ayahnya akan melemparkan botol bir dan memecahkannya dikepala Caine tiba tiba gin langsung menendang ayah Caine.
Echi dan ennon langsung menghampiri Caine.
Ennon: "Mamii"
Caine: "ennon... Echi... Kalian kenapa disini... " Caine pun pingsan
Echi: "mamii"
Gin: "KURANG NGAJAR" gin pun langsung memukuli ayah Caine.
Riji: "mako cepet bawa Mia sama Souta ke mobil, Selia Garin bantu echi sama ennon langsung bawa kerumah sakit, sisanya biar gw sama gin yang urus". Mereka mengangguk paham dan langsung melaksanakan apa yang riji katakan.
Riji: " Udah gin tembak aja kepalanya".
Saat gin akan mengeluarkan pistolnya warga daerah situ tiba tiba ramai akan menuju kerumah Caine. Gin pun memasukan kembali pistolnya.
Gin: "Urusan dia kita bisa urus kapan aja, sekarang kita pergi dulu"
Riji: "oke"
Mereka pun langsung menyusul yang lain kerumah sakit setibanya disana mereka langsung ke ruang IGD dan bertemu yang lain.
Riji: "gimana? "
Selia: "mami lagi diperiksa sama dokternya"
Echi:"Sialan, awas aja gw bakal cari tuh orang sampe dapet brani braninya sakitin mami gw"
Ennon: "iyaa gw juga gak bakal maafin tuh orang kalo mami ampe kenapa napa"
Beberapa saat kemudian dokter yang menangani Caine pun membuka pintunya.
Dokter: "keluarga atas nama bapak Caine? "
Mako: "ada apa dok? "
Dokter: "maaf sebelumnya tapi kalian siapanya? "
Echi: "Saya anaknya dok"
Yang lain agak kaget namun membiarkannya yang penting sekarang mereka mengetahui bagaimana keadaan Caine.
Dokter: "baiklah kalau begitu, bapak Caine memiliki luka yang sudah lama mungkin sekitar 2 mingguan, untung pak Caine segera dibawa kerumah sakit kalau tidak luka itu akan infeksi, dan jika terlambat sedikit saja mungkin pak Caine tidak akan bertahan lama" jelas dokter itu.
Selia: "jadi kita boleh masuk dok?"
Dokter: "boleh, oh ya pak Caine juga memiliki darah rendah dan juga tidak kuat dingin jadi sebisa mungkin hindari tempat tempat yang dingin dan jangan membuat pak Caine terlalu lelah"
Mako: "baik dok kita akan mengingatnya"
Dokter: "kalau gitu apakah 1 orang bisa ikut saya untuk mengurus administrasi nya"
Gin:"biar saya dok,kalian masuk aja dulu ntar gw nyusul"
Mereka pun mengangguk dan masuk kedalam ruangan Caine dan terlihat seseorang bersurai merah sedang terbaring dikasur itu
Echi: "Mami... "
Garin: "eh gak kasih tau papi sama yang lain? "
Ennon: "emang perlu? "
Garin: "-_-"
Mako: "udah kasih tau aja"
Selia: "yaudah biar gw aja yang telfon"
Halo pih
/yo kenapa sel
Papi bisa kerumah sakit nggak?
/kenapa? Lu sakit?
B-bukan pi bukan aku
/ terus? Mia? Souta?
Bukann pii dengerin dulu napa
/iyaa iya siapa yang sakit
Mami
/ha?
Ishh mami Caine lo pii
/owhh ya udah papi otw
Oke piiSelia pun menutup telfonnya dan berjalan ke mereka lagi.
Selia: "gw udah bilang ke papi katanya papi otw"
Riji: "iya gw juga dah bilang ke anak anak yang bisa kesini kok"
Caine pun membuka matanya dan melihat echi sedang menggenggam tangannya.
Caine: "Echi?..."
Echi: "mamii, mami udah sadar". Mendengar itupun anak anak yang disana segera menuju ranjang Caine
Caine: "aku ngapain dirumah sakit? ".
Semua yang berada disitu pun terdiam mendengar perkataan Caine. Caine agak bingung lalu ia sekilas mengingatnya apa yang terjadi padanya.
Caine: "ah, kalian harusnya gak usah repot repot"
Selia: "enggak mih kita nggak repot kok, mami jangan bilang gitu"
Ennon: "iya mami kan pernah nolongin kita masa liat mami kayak gitu kita diem aja"
Caine hanya tertawa kecil. "Makasih ya" ucap Caine dengan nada lembut mampu menenangkan mereka.
Caine: "btw kalian kenapa ke rumah"
Echi: "tadinya mau kerumah mami karena echi kangen terus sama mau ngenalin adek echi, tapi malah... "
Caine: "ya udah sekarang mana adek kamu? "
Echi menunjuk Mia dan Souta dan Caine pun mengisyaratkan untuk Mia dan Souta mendekat kearahnya.
Caine: "nama kalian siapa? "
Mia: "Aku Mia"
Souta: "Aku Souta"
Caine: "Hai Mia, Souta aku Caine Chana "
Caine: "oh ya terus ayah gimana"
Echi: "mami ngapain masih mikirin orang tua itu dia kan udah-". Ucapan echi dipotong oleh Caine terlebih dulu.
Caine: "Chi mau gimana pun dia tetep ayahku apalagi dia keluargaku satu satunya yang aku punya".
Selia: " terus kalo ayah mami udah gak ada mami gimana? ". Caine pun terdiam beberapa saat akan ucapan selia.
Caine: " mungkin aku akan lebih bebas" gumam Caine namun masih bisa didengar echi.
Beberapa saat kemudian pun ada yang membuka ruangan Caine yaitu Rion, Gin dan anak anak yang lainnya.
↓↓↓↓
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Chaos
Sonstiges[𝙁𝙄𝙆𝙎𝙄!) 𝙄𝙉𝙄 𝙃𝘼𝙉𝙔𝘼 𝙄𝙈𝘼𝙅𝙄𝙉𝘼𝙎𝙄 𝙋𝙀𝙉𝙂𝘼𝙍𝘼𝙉𝙂, 𝙅𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝘿𝙄𝘼𝙉𝙂𝙂𝘼𝙋 𝙎𝙀𝙍𝙄𝙐𝙎!