Day 10
Jaeyun menutup pintu besar mansion kemudian kembali menuju ruang tengah untuk menghampiri Sunghoon yang sedang duduk menonton televisi besar.
Baru saja, Heeseung mampir berkunjung ke mansion nya. Ia agak terkejut melihat Jaeyun, kemudian mereka menceritakan semuanya pada Heeseung. Yang bisa Heeseung simpulkan dari cerita tersebut, Jaeyun adalah sosok yang sama ketika Jongseong mengenalkan Sunghoon padanya dulu.
Heeseung pun meminta Jaeyun untuk tinggal saja di mansion nya, Heeseung menerima Jaeyun seperti ia menerima Sunghoon.
Jaeyun mengambil posisi duduk disebelah Sunghoon. Ia tidak pernah jauh dari lelaki itu semenjak Sunghoon mengajaknya untuk menonton film horror 2 hari yang lalu.
Sunghoon merebahkan dirinya dengan meletakkan kepala pada paha Jaeyun. Jaeyun agak terkesiap namun ia mulai membiasakan dirinya dengan gerakan Sunghoon yang sering kaku mendadak membuat dadanya berdegup kencang.
"Kenapa kau ingin sekali kembali ke Xylíland?"
"Sebenarnya, selain karena orangtuaku, aku ingin mengucap sumpah pernikahan di sana, lalu hidup bahagia dan memiliki seorang keturunan."
Sunghoon meneguk ludahnya, ia pun sebenarnya memiliki keinginan yang sama.
"Maaf karena tidak bisa banyak membantumu, Jaeyun."
Jaeyun terkekeh sebentar, "kau sudah banyak membantuku disini, hoonie. Membiarkanku berada di dekatmu juga cukup membuatku merasa senang, setidaknya aku tidak sendirian di sini."
Sunghoon bangkit dari rebahan nya dan menatap Jaeyun dengan sumringah, "Mulai besok, ayo kita bersenang-senang."
—XYLIA—
Day 11
Jaeyun berdiri dengan penuh semangat disamping Sunghoon, pagi ini mereka berdua berniat untuk membuat sarapan bersama.
Sunghoon yang begitu gemas mengoleskan sedikit selai pada pipi Jaeyun, tentu dibalas oleh lawannya dengan mengoleskan lebih banyak selai pada pipi dan hidungnya.
Setelah roti panggang dengan selai itu siap, keduanya duduk berhadapan dimeja makan. Tapi sesaat setelah duduk, Sunghoon kembali bangkit dan mendekat pada Jaeyun.
Slurpp..
Jaeyun membelalakkan matanya saat selai di pipinya diraup habis oleh Sunghoon.
"Kita tidak boleh membuang-buang makanan, ingat itu."
Kini selai pada pipi Jaeyun sudah tergantikan oleh semu merah mudanya.
Kemudian, Jaeyun tidak terima saat Sunghoon membersihkan wajahnya sendiri dari selai dengan menggunakan helai tipis berwarna putih. Padahal Jaeyun juga bisa membersihkan selai itu dengan bibirnya.
—XYLIA—
Day 17
Jaeyun mengedarkan pandangannya seluas supermarket yang ia kunjungi dengan Sunghoon saat ini. Sunghoon mengajak Jaeyun ke Seoul untuk pertama kalinya guna membeli bahan makanan bulanan dan kebutuhan alat kebersihan mansion.
Saat hendak membayar, seorang kasir yang melayani mereka sedikit menggoda, "Pasangan pengantin muda, eoh?"
Sunghoon tersenyum singkat dan menggenggam jemari hangat Jaeyun, "Dia masih kekasihku, Noona."
Kasir itu tertawa kecil, menghiraukan Jaeyun yang kini membolakan hazelnya pada obsidian Sunghoon.
—XYLIA—
Day 21
Jaeyun tertawa terbahak-bahak ketika mengungkit kembali teriakkan Sunghoon ketika mereka berada di wahana rollercoaster yang tadi mereka naiki.
Hari ini, keduanya masih berada di Seoul dan pergi bersenang-senang disebuah taman bermain.
Sunghoon tidak pernah melakukan hal ini dengan Jongseong, ia benar-benar membuat kenangan yang baru bersama Jaeyun. Mungkin juga, tanpa sadar dirinya telah membuka lembaran dan hati yang baru untuk Jaeyun.
Jaeyun masih tertawa kencang hingga ingin menangis mengingat ekspresi ketakutan setengah mati Sunghoon tadi.
"Apa kau tidak pernah terbang huh? Bukankah rolling cestur tadi tidak ada apa-apanya dibanding terbang?"
"Roller coaster, Sim Jaeyun," kini giliran Sunghoon yang menertawakan Jaeyun. "Lagi pula, aku sudah lupa bagaimana rasanya terbang."
Jaeyun tersenyum tulus sebentar sebelum berganti menunjukkan seringainya, "kalau begitu ayo kita coba wahana lain yang lebih terasa seperti terbang dibanding rollur costur tadi!"
Sunghoon pura-pura merengek saat Jaeyun menariknya menuju wahana mematikan yang lainnya.
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Xylíland | Sungjake
FanfictionXylía. Sebuah sebutan untuk makhluk bersayap cantik penghuni dunia indah yang penuh keajaiban bernama Xylíland.