Day 64
"Jaeyun?"
"Huh?"
"Mengenai menikah dan mengucap sumpah pernikahan didepan para Xylía.. itu juga pernah menjadi impianku. Anehnya, meski aku sempat mencintai Jongseong, keinginan itu muncul tepat setelah aku melihatmu."
"Be-benarkah?"
Sunghoon mengangguk lemah, "Namun itu hanya sebentar, kurasa tidak perlu lagi memiliki impian yang jelas tidak akan terwujud sampai kapanpun."
"..."
"Apalagi, benar yang kau katakan waktu itu. Menikah adalah hal yang hanya bisa sepasang 'mate' lakukan."
"..."
"Karna, aku tidak tahu kita sepasang 'mate' atau bukan," setelah mengatakan itu, Sunghoon terlelap dan tidak mengatakan apa-apa lagi.
—XYLIA—
Day 65Jaeyun menghidangkan semangkuk sup rumput laut di meja makan, kini ia sudah pandai memasak beberapa macam hidangan makanan.
"Siapa yang sedang merayakan hari kelahiran?" Tanya Sunghoon.
"Tidak ada. Aku hanya suka melihat kau membuatkan ku sup rumput laut, sekarang aku ingin kau mencicipi sup rumput laut buatanku juga."
Sunghoon dengan segera menyendok sup itu dan melahapnya hingga tandas.
—XYLIA—
Kini keduanya tengah berbaring sembari menatap langit-langit kamar.
"Hoonie, bagaimana jika suatu hari nanti muncul sebuah keajaiban dan kau bisa kembali ke Xylíland? Apa yang ingin kau lakukan terlebih dahulu?"
"Apa itu mungkin?"
Jaeyun mendengus, "kan aku hanya bilang 'jika' saja."
Sunghoon terkekeh kecil, merasa lucu dengan nada bicara jaeyun ketika merajuk, kemudian ia lanjut menjawab, "mungkin aku akan langsung mengadakan acara pernikahan, kemudian mengucap sumpah pernikahan—dengan mu tentunya."
Jaeyun segera menoleh terkejut ketika mendengar jawaban tersebut, sedangkan Sunghoon hanya tersenyum sendu sembari menatap wajah indah milik jaeyun.
—XYLIA—
"Jaeyun, untuk apa kau menaiki meja huh? Turunlah sekarang juga—ah tunggu, biar aku memegangi mu terlebih dahulu."Jaeyun terkekeh kecil ketika Sunghoon membantunya turun dengan hati-hati seakan tak ingin Jaeyun tergores barang sedikitpun.
"Aku sedang membersihkan ruangan ini, hoonie."
"Turunlah, sudah kubilang aku tidak ingin dirimu sampai terluka."
Jaeyun mengulum bibirnya lalu memberi Sunghoon sebuah kecupan di pipi secepat kilat.
Sunghoon memberinya tatapan terkejut, lelaki itu juga menyentuh pipinya yang baru saja mendapat 'hadiah' dari Jaeyun itu.
Jaeyun yang takut dimarahi segera berbalik dan hendak pergi, namun pergerakan tangan Sunghoon lebih cepat dari perkiraannya.
Sunghoon menahan lengan Jaeyun dan menariknya mendekat. Tanpa sepatah duapatah kata lagi, Sunghoon melumat bibir plum milik Jaeyun dengan penuh kelembutan dan perasaan.
Jaeyun sempat membelalakkan matanya kaget sebelum turut menikmati lumatan Sunghoon yang semakin dalam dan basah.
Meski terlepas karena Jaeyun kehabisan napas, Sunghoon tidak memberinya jeda waktu banyak dan kembali membawa Jaeyun dalam ciuman panjang.
Kali ini, tangan Jaeyun mengalung apik pada leher Sunghoon sementara lengan Sunghoon telah memerangkap tubuh Jaeyun dengan sempurna.
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Xylíland | Sungjake
FanficXylía. Sebuah sebutan untuk makhluk bersayap cantik penghuni dunia indah yang penuh keajaiban bernama Xylíland.