Cahaya terindah (New Version)

3.Lamaran

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم

"Pertarungan tersulit yang dilawan oleh manusia adalah ketika ia melawan perasaannya sendiri"
_Cahaya terindah_

•••

"Kakek mohon Azmi, menikahlah dengan zira" ujar hanan

"Kakek! Pernikahan bukan untuk di permainkan, bahkan jika untuk menikah Azmi belum siap" ucap Azmi

"Belum siap untuk apa Azmi? umur kamu sudah cukup untuk menikah, bahkan untuk pekerjaan kamu sudah ada" tegas hanan

Sepulang dari pemakaman Dika, hanan dan Azmi sedang berbicara empat mata di dalam ruangan Azmi di kantor dewan guru ponpes Al-falah.

"Kakek hanya ingin memenuhi keinginan terakhir Dika sahabat kakek Azmi!" Azmi mengusap wajah nya gusar.

"Lalu kenapa kakek menyetujui keinginan pak Dika, padahal kakek tau sendiri Azmi tidak mencintai gadis itu"

"Azmi kakek mohon, Menikah lah dengan zira, dan dengan itu keinginan terakhir Dika sudah kakek kabulkan"

"KAKEK, AZMI SUDAH MENGATAKAN BAHWA AZMI TIDAK MENCINTAI GADIS ITU! CUKUP. JANGAN MEMINTA AZMI UNTUK MENIKAHI GADIS ITU LAGI" tegas Azmi, hanan nampak terkejut mendengar ucapan cucu nya yang selama ini belum pernah meninggikan suara di depan nya, dan ini untuk pertama kalinya azmi meninggikan suara di depan nya.

"AZMI" teriak seseorang dari ambang pintu, ternyata itu Ayla. Ayla menghampiri keduanya dengan raut wajah yang sulit dijelaskan.

Ayla berjalan dan diam di depan Azmi, sampai akhirnya.

Plakk

Wajah Azmi menoleh kearah samping karna Ayla ibunya menampar nya secara tiba tiba, pipi nya terasa panas akibat tamparan Ayla.

"U-umah?"

"Tamparan itu untuk membalas rasa sakit hati umah, karna kamu meninggikan suara di depan ayah umah" ujar Ayla penuh penekanan.

Hanan mencoba menenangkan Ayla, Ayla mulai meneteskan air mata. Semalam Hanan sudah menceritakan semuanya kepada Ayla. Dan keluarga yang lain tentang permintaan terakhir Dika.

"Dari lahir sampai kamu sebesar ini, umah tidak pernah mengajarkan kamu untuk meninggikan suara kepada orang tua, umah besarkan kamu dengan kelembutan dan kasih sayang, tapi apa? Hari ini umah merasa sangat gagal menjadi seorang ibu Azmi" Azmi hanya diam jika Ayla sudah angkat bicara, ia hanya bisa diam mendengarkan.

"Kalo saja ayah kamu masih ada, dia pasti akan menghukum kamu lebih dari ini" ujar Ayla dengan air mata yang terus mengalir.

"Shh" ayla memegang kepalanya yang terasa pusing, sampai ketika ia pun pingsan, untung saja Hanan Dengan sigap menahan tubuh putri nya itu untuk tidak ambruk ke lantai.

"Umah kamu panas sekali mi" ujar ayah hanan, ia pun dengan cepat menggendong Ayla keluar dari ruangan Azmi.

****

Karna khawatir dengan keadaan Ayla, ayah hanan dan bunda eka pun membawa Ayla ke rumah sakit, diantar oleh haikal, tentu Azmi pun ikut ke rumah sakit.

Ayla mulai perlahan membuka mata nya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam mata nya.

"Shh" lirih nya saat merasakan kepalanya terasa sakit kembali.

"U-umah!" Panggil Azmi

"Alhamdulillah ay, kamu udah sadar, bunda khawatir sama kamu" ujar bunda eka