bab 04

2 0 0
                                    


"Ya bukan lah, yakali gue bisa gambar sebagian itu, yg ada gue pusing duluan sebelum megang tu buku sketsa" jawab Dirga enteng. Ya memang Dirga sangat tak suka dengan yg nama nya seni karna itu sama sekali tak masuk di otaknya, ia adalah orang pecinta olahraga dan segala hal yg berbau dengan itu. Sangat berbeda dengan anya yg sangat menyukai seni terutama di bagian seni rupa.

"Ia sih, mau lo khayang ampe terbang juga gue gak akan percaya kalo lo yg gambar ini semua" ucap arkan yg di angguki Aidan dan axel membenarkan ucapan arkan

Di sisi lain ka evan dan Rafael hanya duduk diam dan cuek dengan keadaan mereka menyibukkan diri mereka masing² dengan ponsel dan buku mereka.

"Trus buku sketsa itu punya siapa dong kalo bukan punya Dirga?" tanya cio dengan raut heran di wajah imutnya

"Itu punya adek gue" jawab Dirga

"Adek? Sejak kapan pula lo jadi punya adek? Kok kita gak tau?" ucap Aidan penuh tanda tanya mereka semua bahkan ka evan pun kini menoleh ke arah Dirga karena penasaran juga.
Karna selama ini yg mereka tahu Dirga hanya mempunyai seorang abang, sedangkan yg lainnya hanyalah sepupu Dirga, itu pun laki laki semua.

"Kalian gak tau karna selama ini nia tinggal sama oma dan opanya di Korea" bukan Dirga yg menjawab pertanyaan itu melainkan Rafael

"Jadi selama ini lo tau kalo si Dirga punya adek? Kok bisa?" heran axel

"Hm, kami main bareng waktu kecil"jelas Rafael

" iya juga ya. Trus adeknya si Dirga cewek apa cowok"tanya Aidan penasaran

"Kepo" jawab Dirga jutek

"Cih pelit amat lo dir. Rasanya Pengen gue tampol tu muka. Nyebelin amat" sinis arkan

"Berani lo? " tanya Dirga menantang

"Y-ya enggak lah, yg ada gue yg kena rodam" gugup arkan

.

.

.

.

Jam telah menunjukkan pukul 16:30 langit yg tadinya cerah dan penuh semangat kini mulai di gantikan oleh sunyinya kegelapan malam.

Cklek...

Anya keluar dari studio nya yg ada di lantai satu (anya punya dua studio/galery satu di kamar yg menjadi studio pribadi anya. dan satunya lagi di lantai satu rumah mereka dekat dengan dapur)

Anya terlihat agak berantakan, dengan berbagai warna cat yg menempel dengan abstrak di pakaian hingga wajahnya. Seperti nya gadis itu menghabiskan waktunya untuk melukis lagi. Seperti biasa anya selalu mengurung dirinya di studio lukis hingga lupa waktu dan akan keluar jika ada yg mendesak dan penting saja.

Anya berjalan memasuki dapur, ia mengambil segelas air lalu meneguk nya secara perlahan.

"Eh, ada non anya. Non anya lapar? Mau bibi masakin apa non?" tanya bi marni-salah satu art di mansion Abraham.

"Gk bi, anya cuma ambil minum aja" jawab anya

"Oh begitu, nanti non mau makan malam di mana? Kalau di kamar, biar makan malamnya bibi antar ke kamar non anya" ucap bi Marni lagi

"Gausah bi, kalo anya lapar nanti anya ambil sendiri aja" ucap anya lalu berjalan pergi meninggalkan dapur menunjukkan kamarnya untuk membersihkan diri

Setelah selesai mandi, bukannya istirahat anya malah kembali meraih alat alat lukisnya, mendirikan kanvas putih yg telah ada di balkon kamarnya. Kali ini ia ingin melukis langit malam untuk yg kesekian kalinya. Ya benar memang se cinta itu anya pada lukisannya hingga ia tak pernah mengenal kata lelah dalam melukis. Bagi anya melukis adalah salah satu medianya untuk menumpahkan segal keluh kesah amarah dan rasa lelah yg tak bisa ia ungkapkan dengan tindakan dan kata kata.

.

.

.

.

Brum...

Brum...

Brum....

Deru dari suara beberapa motor yg terlihat mulai memasuki kawasan mansion Abraham, mereka tak lain adalah Dirga dkk. Sepertinya merek berencana untuk nongkrong dan menginap di rumah dirga karena besok kebetulan adalah weekand apalagi kedua orang tua Dirga sedang tak ada dirumah karna pergi ke luar negri untuk urusan perusahaan jaga abangnya Dirga yg masih belum pulang dari AS

"SAMLEKUM!!! Om! Tante!! Aidan yg ganteng lagi berkunjung nih, mana karpet merah nya!!!" teriak Aidan dengan lancang nya begitu kakinya memasuki pintu

PLAK!!

"Berisik banget sih lo, SADAR WOY INI RUMAH ORANG!!" ucap arkan ikut teriak

"LO JUGA TERIAK YA NYET!" balas Aidan tak kalah kencang dengan teriakan membahana nya

-ckckck suka tak sadar diri ya ni dua orang, padahal mereka sama sama gk sopan TERIAK TERIAK DI RUMAH ORANG_.

"Berisik lo berdua! Ini mansion woy bukan hutan!! Ck, untung bokap sama nyokap gue lagi gak di rumah. Kalo enggak otw di usir dah lo pada" ucap dirga berdecak malas melihat kelakuan dari dua sahabat bobrok nya itu

"Hehehe, ya mangap dir" balas Aidan dan arkan dengan cengiran khasnya

"Loh? Om Arga sama tante anggun lagi gak ada dir? Mereka lagi kemana?" tanya cio bingung pasalnya kedua orang tua dirga sangat jarang tidak berada di rumah

"Ayah sama bunda lagi pergi ke luar kota, makanya gue bawa lo pada nginap di sini malam ini, kebetulan juga besok libur kan" jawab dirga sambil mendudukkan bokongnya di salah satu sofa yg ada di ruang tamu

′Ka²Ranya_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang