TROTD 7

17 3 0
                                    

Melihat kondisi jungkyu yang mengeluarkan darah sangat banyak di tumpukkan tisu, semua nya pun ketakutan dan panik.

"Kyu lu ga papa?" Tanya asahi

"Ga papa" jawab jungkyu lemas

"Kalau ga biar kita antar ke rumah sakit" sahut asahi

"Antar aja udh cepet sana percuma kita nutupin pake perban darah nya masih keluar" jelas rora sambil memarahi jungkyu

Asahi bersama jihoon akhirnya membawa jungkyu pergi keluar tempat itu untuk menuju ke rumah sakit, sementara yang lain masih di dalam villa itu merapatkan diri.

BRAKK...BRRAAAKKK....BRAKKK...

pandang mereka teralihkan ke pintu ruang bawah tanah mereka mendengar suara gebrakkan dan teriakan ruka, rami yang merasakan kasian dengan ruka rami berjalan membuka pintu ruang bawah itu.

"Ruka" lirih rami sambil melihat ke bawah

"Ram tutup ga ngapain woy dibuka" sahut rora sambil teriak

"Tapi ra ruka kasian ga tega gw" jawab rami sambil menunjuk ke bawah

Ruka yang keluar sambil merangkak tepat dihadapan rami dan jangan lupa kondisi ruka semakin parah, semua nya sangat ketakutan terutama rami.

"Rami ya gomawo hahahaha" sahut ruka sambil tertawa dan memiringkan wajah nya

Ruka mendorong rami hingga terjatuh tersungkur dan kemudian ruka memuntahkan darah tepat diatas rami, hyunsuk dengan sigap mendorong ruka ke ruang bawah tanah dan menutup nya kembali.

"Rami ram gwaenchana?" Tanya jaehyuk

"Uhukk uhuk nee" ucap rami sambil membersihkan wajah nya

"Yaudah bersihin gih sana"suruh jaehyuk sambil membantu rami berdiri

Di perjalanan jihoon yang sedang fokus menyetir sementara asahi sedang menutup luka jungkyu agar tidak keluar lebih banyak lagi, jihoon yang melihat ada orang berjalan sambil membawa kayu bakar pun berhenti sejenak membuat asahi heran.

"Permisi pak apa bapak tau arah jalan keluar dari sini?" Tanya jihoon sambil menggaruk leher nya yang tak gatal

Sang pemuda itu yang di panggil bapak pun tak terima karena dia masih muda bahkan bisa saja seumuran dengan dia.

"Gw bukan bapak-bapak ya anjay enak aja lu" sahut pria itu sambil memukul kepala jihoon

"Aduhh mian kalau boleh tau nama lu siapa" tanya jihoon sambil memegangi pucuk kepala nya

"Gw doyoung kalian emang mau kemana?" Tanya doyoung sambil membawa kayu bakar

"Mau ke rumah sakit tapi sedari tadi gw cuman muter-muter kagak bisa keluar" sahut jihoon sambil melihat sekeliling

Doyoung pun melihat ada dua orang di dalam mobil dan memicingkan mata nya ke jihoon karena ada sesuatu yang aneh.

"Chamkan lu ga ngebuka ikatan iblis dibuku kan?" Tanya doyoung sambil menopang dagu nya

"Hah lu kok tau" sahut jihoon sambil gelagapan

"Sudah gw duga tanda kemarin kalian ngebuka ikatan iblis itu" ucap doyoung sambil mengusap wajah nya kasar

"Terus ini gimana jungkyu butuh ke rumah sakit gw ga mau kehilangan temen gw" pintah jihoon sambil menunjuk ke arah mobil

"Ga bakal bisa keluar kakak gw bisa sembuhin temen lu ikut ke rumah gw aja" ajak doyoung sambil masuk kedalam mobil

Rami yang membersihkan badan nya di kamar mandi setelah selesai rami merasakan badan nya lemas dan tak terkendali perlahan rami mendekati gunting di nakas meja dan menyayat kan nya di mulut nya dengan menghadap di kaca.

"Rami kok ga keluar sih ku susul aja kali ya" sahut pharita sambil menuju ke kamar

Pharita pun menuju ke kamar akan tetapi ia melihat rami sedang membelakangi nya sambil mengerang membuat pharita merasakan ketakutan.

"Ram ramii yaa" panggil pharita sambil melihat rami

Rami pun menoleh dengan keadaan sangat tragis mulut nya sobek wajah nya pucat dan mata nya sama seperti ruka

"AAAAAAA" teriak pharita sambil berlari

Rami yang melihat pharita berlari pun menyusul nya dan melempar gunting itu ke pharita dan mengenai kaki pharita, teman-teman nya pun melihat pharita terjatuh dan melihat kondisi rami yang mengerikan.

"Omooo itu rami?" Tanya ahyeon sambil menunjuk rami

"Rita ayo cepet sini" sahut chiquita sambil membantu

"SEMUANYA SEMBUNYI INI BIAR GW YANG URUS" teriak haruto sambil menoleh ke teman-teman nya

Mereka semua pun berpencar untuk bersembunyi, chiquita dan pharita bersembunyi di kamar mandi dan melihat gunting yang masih menancap di kaki pharita.

"Rit tahan nee gw cabut" ucap chiquita sambil menatap pharita

"Sakit chiqi ga kuat" lirih pharita

"No no lu harus kuat nee chamkan" ucap chiquita sambil merobek lengan panjang nya untuk menutupi luka pharita

"Rami chiqi hiks dia hiks hiks" isak tangis pharita

"Mianhae rit gw yang salah" lirih chiquita sambil menunduk

"Udah lu ga salah sekarang kita fokus nyelamatin satu sama lain" sahut pharita sambil memegang pundak chiquita

Haruto yang melihat rami sangat miris dan haruto tau kalau jelas rami sudah ga ada dan sekarang dihadapan nya rami sedang di kendalikan oleh iblis itu.

"Ram sadar nee" sahut haruto sambil memegang pundak rami

Rami yang tersadar pun terjatuh dan merasa kesakitan dan terkejut melihat kondisi nya sendiri.

"Andwae hiks sakit ruto ya" ucap rami sambil menangis

"Kalau lu bisa kuat bisa ram" ucap haruto sambil memapah rami

"Hiks mianhae nee ruto ya sakit banget gw ga kuat " lirih rami sambil menggeggam erat tangan haruto

Haruto yang melihat rami sudah tak bernyawa pun menangis melihat rami mati seperti ini, kemudian haruto mendengar ruka menyanyikan lagu kesukaan mereka di saat haruto dan ruka masih kecil.

"She's got a smile that it seems to me
Reminds me of childhood memories
Where everything was as fresh as the bright blue sky
Now and then when I see her face
She takes me away to that special place
And if I stared too long, I'd probably break down and cry"

Haruto perlahan membuka dan melihat ruka sedang duduk di tangga bawah tanah sambil membelakangi haruto.

"Mau sampai kapan lu iblis kayak gini?" Tanya haruto sambil menatap punggung ruka

"Xixixixixi selamanya" jawab ruka sambil mengigit kuku jarinya

Brrraakkk.....

Haruto pun terjatuh dan bersimpuh sambil mengusap air mata nya, Yoshi dan hyunsuk yang melihat dan menghampiri haruto dan memeluk nya.

"Sekarang kita makamin jasad rami ya ruto kasian dia" sahut hyunsuk sambil menunjuk rami

"Gw ga berguna banget dikondisi ini" sahut haruto sambil memukul pintu bawah tanah

"Sabar bro ini juga bukan salah lu okai" ucap yoshi sambil merangkul haruto

Jihoon dan asahi pun segera membawa masuk jungkyu ke rumah doyoung, doyoung pun memanggil kakak nya.

"Eonni lisaaa" ucap doyoung sambil duduk di sebelah jihoon dan asahi

The Rise of The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang