Bagian 8 : Nice Try, Key!

0 0 0
                                    


"Key, lo kenapa ih? Senyam-senyum gak jelas," ucap Disti.

Rena yang posisinya di sebelah Keyra menoleh ke arah Keyra. Terlihat Keyra yang tersenyum sambil membalas pesan masuk dari calon pembeli.

"Siapa yang senyam-senyum, Disti?" tanya Keyra. Jari-jarinya masih sibuk membalas pesan.

"Lo yang senyam-senyum, Keyra. Masa gue?" ucap Disti.

"Lagi jatuh cinta, ya, Key?" tanya Rena.

Keyra menggeleng, "nggak, Mbak Re. Mood aku lagi bagus aja, hehe."

"Tapi lo mencurigakan banget, Key," ucap Hana yang duduknya berseberangan dengan Keyra.

Odis dan Dina yang ada di seberang juga ikut menatap Keyra.

"Gue gak pernah liat ekspresi lo yang kayak gitu, Key," ucap Dina.

"Bener, baru sekali ini muka Keyra sesumringah ini," tambah Odis.

"Nggak, ya ampun. Pada kenapa sih?" ucap Keyra.

Keyra itu pembohong yang payah. Dirinya jarang sekali berbohong, jadi sekalinya berbohong, gelagatnya langsung ketahuan.

"Awas lo, Key, ada apa-apa gak cerita ke gue," ucap Disti.

Keyra hanya menggeleng dan melanjutkan pekerjaannya.

Aslinya Keyra sudah deg-degan parah, takut Disti bertanya lebih lanjut. Ia tahu kalau dia pasti ketahuan bohong. Tapi Keyra belum siap untuk cerita ke siapapun soal pesan pengakuannya yang disukai Dikta.


- R U N 2 U -


Efek Dikta memang seberpengaruh itu pada Keyra. Sedari bangun tidur sampai saat ini sudah di tempat tidur lagi, matanya terus menatap ruang obrolan pesannya dengan Dikta. Kalau dihitung mungkin ada sekitar 20 kali Keyra mengecek ponselnya di tempat kerja hanya untuk memastikan matanya benar ketika melihat notifikasi dari Dikta.

Perlahan ingatan malam itu kembali berputar. Saat Keyra meyakinkan dirinya sendiri untuk mengungkapkan perasaannya yang pernah dan masih ada untuk Dikta.

Halo Dikta, aku Keyra Zaneta.
Aku gak tau kamu masih inget aku atau nggak, tapi aku masih inget kamu.
Kita ketemu dari hari pertama MOS. Kamu pake seragam SMA sama jaket abu-abu.

Aku juga gak tau kamu bakal buka DM ini atau nggak, tapi semoga kamu buka ya.

Sebelumnya, ini nggak ada maksud apa-apa. Aku cuma mau jujur aja sama kamu kalo aku pernah suka sama kamu. Gak ada niat lebih, bener cuma pengen kamu tau. Aku gak mau mendem ini sendirian. Setidaknya kamu juga tau kalo aku suka sama kamu.

Semoga kamu gak unfollow aku setelah baca ini ya, makasih, Dikta.

Sehat dan bahagia selalu ya. Semoga hari kamu menyenangkan 🍀

Keyra menulis pesan itu dengan semua perasaan yang ia punya untuk Dikta. Saat mengirim pesan itu pun Keyra tidak menyangka Dikta akan secepat itu memberikan tanggapan.



- R U N 2 U -



Rasanya bohong kalau Keyra bilang dia tidak mengharapkan apa-apa dari pengakuannya, namun Keyra cepat sadar diri. Dikta terlalu tinggi untuk digapai dengan tangan kosong.

Seminggu berlalu, Keyra masih suka melihat ruang DM nya dengan Dikta. Betulan tidak ada balasan apapun. Hanya tanggapan bahwa Bhumi Pradikta menyukai pesannya.

Keyra dipaksa keadaan untuk tidak berekspektasi lebih. Apa Keyra memang harus suka sendirian pada Dikta? Benar tidak ada kesempatan untuk Keyra merasakan disukai Dikta?

RUN 2 UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang