"Udah siap, Je?" tanya Keyra.Hari ini dia dan Zea jadi ke pernikahan Namira. Keyra sudah siap dengan riasan tipisnya, baju dress panjang dengan lengan pendek berwarna biru muda, heels putih 3 cm favoritnya, dan tas tenteng kecil berwarna hitam.
Keyra masuk ke kamar Zea yang ada di sebelah kamarnya. Adik perempuannya itu masih duduk di depan meja rias. Sepertinya dandanannya belum selesai.
"Bentar, Teh, dikit lagi," ucap Zea. Ia masih memakai maskara pada bulu mata lentiknya. Keyra menunggu sembari duduk di ranjang ukuran single yang dilapisi sprei polos warna biru muda.
"AKHIRNYAA, udah yuk, Teh," ucap Zea setelah sepuluh menit kehadiran Keyra di kamarnya.
"Bener udah?" tanya Keyra. Zea mendekatkan dirinya ke kaca full body di pojok kamarnya, mengecek kembali penampilannya, sudah oke atau belum.
"Bener," ucap Zea yakin. Ia tampak percaya diri dengan apa yang dia kenakan. Dress di bawah lutut berwarna soft pink, heels 5 cm berwarna hitam, dan tas slempang kecil warna putih.
"Ya udah, ayo!" ucap Keyra.
Zea mengangguk. Mereka pun pergi menuju pernikahan Namira yang jaraknya hanya 100 meter dari rumah.
- R U N 2 U -
"Selamat ya, Namira. Semoga rumah tangganya bahagia selalu," ucap Keyra saat menyalami Namira di atas pelaminan. Tak ketinggalan adegan cipika-cipiki.
"Makasih, Mbak Keyra. Semoga cepet nyusul aku, ya," ucap Namira sambil tersenyum.
"Do'ain ya, Nam,"
"Iya, Mbak,"
Setelah menyalami mempelai pria, Keyra dan Zea turun dari pelaminan dan mulai mengantre makanan prasmanan.
"Aduh, cantik banget ini perawannya Bu Zahra," ucap Melan, salah satu tetangga yang membantu keluarga Namira. Ia bertugas memberikan piring dan alat makan ke para tamu.
Keyra dan Zea saling menatap secara bersamaan.
"Bisa aja, Bu, hehe," ucap Keyra. Tidak lupa ketawa karir di ujungnya. Zea hanya balas dengan cengiran.
"Makan yang banyak, Mbak, biar gemuk," ucap Melan.
"Iya, Bu," ucap Keyra sambil tersenyum.
Untung saja antrean cepat berjalan, jadi Keyra dan Zea bisa cepat-cepat selesai mengambil makanan. Tinggal mencari kursi yang kosong dan menikmati makanan yang mereka ambil.
"Asli, risih banget," bisik Zea. Keyra tersenyum tipis.
"Suka gak suka, omongan kayak gitu pasti ada, Je," ucap Keyra. Zea memutar bola matanya. Ia masih tidak bisa terima dengan omongan tadi. Menurutnya itu sudah masuk body shaming secara tidak langsung. Memangnya dirinya terlihat sekurus itu apa? Sampai harus diingatkan untuk makan banyak biar gemuk. Padahal gak tau aja kalau Zea makannya banyak. Cuma kebanyakan makanan yang dia makan langsung jadi energi semua, sedikit yang jadi daging.
Kini mereka sudah makan dengan tenang di kursi yang posisinya lumayan di sudut belakang. Berharap posisi ini membuat mereka terhindar dari tetangga atau orang kenalan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN 2 U
Ficción GeneralKeyra Zaneta, gadis berumur 22 tahun itu sedang menghadapi fase dimana ia diberi pertanyaan seputar asmara di berbagi momen dan tempat. Saat makan siang di tempat kerja, saat baru datang dan menyapa teman lama di acara reuni sekolah, saat membantu s...