kepergian

323 32 0
                                    

Cornelio atau kerap dipanggil oniel adalah lelaki yang beruntung, dia memiliki kekasih yang sangat cantik seperti bidadari. Tak jarang oniel membuat iri tamannya maupun orang lain.

Hubungan oniel dengan shani kekasihnya, sudah terjalin selama kurang lebih 2 tahun. Tak ada hal yang bisa memisahkan mereka, bahkan tak pernah ada masalah dengan hubungan mereka.

Namun, tiba-tiba saja kekasihnya menghilang, entah dia pergi kemana. Sudah 2 Minggu, oniel terus mencari keberadaan kekasihnya itu.

Shani menghilang tanpa kabar. Nomor telepon Shani bahkan tak bisa dihubungi, rumah Shani sepi tak ada orang, bahkan tetangga Shani tak tau keberadaan Shani.

Flashback

Malam itu, oniel mendatangi rumah Shani. Oniel memiliki janji untuk pergi dengan shani. Shani bahkan keluar dengan oniel malam itu.

Mereka mengunjungi tempat yang menjadi tujuan Shani. Tapi, oniel merasa Shani sedikit berbeda, Shani membeli banyak buku, padahal Shani tak suka membaca buku.

Bahkan shani kali ini tak seperti biasanya, Shani yang biasa memakai rok atau dress cantik, sekarang memakai celana dengan Hoodie. Sangat mirip dengan pakaian ku sekarang.

Shani bahkan jarang berbicara, apa ada masalah dengannya? Apa dia sedang sakit? Berbagai pertanyaan muncul di pikiranku, itu membuat aku khawatir dengannya.

"Kamu gapapa kan? Dari tadi kayaknya jarang ngomong sama aku, lagi ada masalah? Atau sakit?" tanya oniel.

"Ngga, cuma lagi males ngomong aja" balas Shani.

Oniel hanya mengangguk. Tak jarang juga semua pertanyaan oniel muncul agar Shani tak selalu diam. Tapi, Shani bisa juga dengan tak sengaja berbicara terus menerus.

"Kamu mau beli buku ngga" tanya Shani

"Tumben, kamu mau? Ayo beli" balas oniel

"Biasanya kalo diajak beli buku ngga mau, sekarang kok mau?" lanjutnya

"Gapapa, lagi pengen baca buku aja," jawab shani

Oniel melihat Shani mengambil banyak buku, 2 sampai 3 buku itu lumayan banyak, apa Shani sanggup menghabiskannya? Oniel tau Shani cepat bosan untuk membaca buku.

"Kamu yakin beli sebanyak itu? Ngga bakal bosen?" tanya oniel

"Yakin! Aku ngga akan bosen baca buku sekarang. Aku mulai tertarik buat baca buku juga sekarang" ucap Shani

Oniel hanya mengangguk lagi tapi, oniel masih merasa tak yakin dan merasa ada yang janggal.

Semakin malam, oniel mengajak Shani pulang. Oniel dapat melihat, wajah Shani pucat, serta banyak keringat di wajah Shani.

"Kamu gapapa? Wajah kamu pucat gitu? Pulang aja yuk" ajak oniel

"Ayo pulang aja, lagi pula aku gapapa, paling cuma kecapean" ucap Shani

Oniel mengandeng Shani untuk berjalan menuju parkiran dan pulang.
Tak ada percakapan diantara mereka, oniel fokus mengendarai motornya dan Shani yang menikmati perjalanan.

"Aku pulang dulu ya," ucap oniel setelah mengantarkan Shani ke rumah.

"Hati-hati di jalan," ujar Shani pada oniel

"Besok aku jemput, jangan lupa istirahat" pesan oniel sebelum akhirnya meninggalkan rumah Shani.

Keesokan paginya, oniel tiba di rumah Shani, dia telah mengabari Shani namun nomornya tidak aktif. Oniel tak ambil pusing, dia segera menuju rumah Shani, mungkin gadis itu sedang siap-siap.

Sesampainya di rumah Shani, oniel turun dan mengetuk pintu rumah Shani, merasa tak ada jawaban dari dalam, oniel rasa Shani sudah pergi kuliah dengan temannya.

ShaNiel [OneShoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang