HAPPY READING 💚
abaikan typo!
"cucu eyang udah datengg, ya ampunn, sama siapa ini?".
◦•●◉✿ rumah eyang ✿◉●•◦
"ohh ini toh pacar nya mas jen?." tanya eyang nya jendral sambil menatap atlanna. atlanna tersenyum manis ke arah eyang nya jendral.
sekarang atlanna dan jendral serta keluarga jendral sedang ada di ruang tamu rumah eyang. atlanna duduk di sebelah jendral yang menggenggam tangan atlanna maksud menenangkan perempuan di sampingnya ini karna terlalu gugup.
jendral merasakan tangan atlanna dingin namun berair. jendral menatap gadis di sebelah nya dengan tatapan menenangkan, seraya menganggukkan kepalanya pelan, mengatakan bahwa semua nya baik baik saja.
"siapa nama kamu?." tanya eyang jendral. "atlanna eyang." jawab atlanna lembut tersenyum ke arah eyang, eyang jendral terlihat mengangguk.
"jen, kamu ingat rezuna? temen SMA kamu itu loh, yang mungil itu, kemarin eyang ketemu dia tau di depan toko roti, sekarang tambah cantik ajaa, dia baru pulang dari jerman, gak kangen kamu sama dia?." ucap eyang tersenyum kepada jendral. entah apa maksud eyang mengatakan itu, terlebih di hadapan atlanna yang notabenya adalah pacar jendral.
seluruh keluarga jendral terlihat menghela nafas berat, tidak habis fikir dengan sikap eyang nya ini.
jendral sendiri tidak menjawab, ia mengeratkan genggaman tangan nya."sudah dulu yuk ngobrol nya, kasian pasti atlanna kecapean." ucap bunda jendral, mengalihkan topik.
"atlanna ikut jendral aja ya ke kamar nya? jendral, sana bawa atlanna dulu, biarin dia istirahat, kasian kecapean calon menantu bunda."sambung bunda, menekan kata 'calon menantu' dan melirik sedikit sinis ke eyang.
"loh loh loh? kok kekamar jendral? kamu ini gimana sih?! masa cowok sama cewek barengan satu kamar gitu!" ucap eyang mencoba menghentikan pergerakan jendral dan atlanna yang sudah bangun dari duduk nya.
"memang nya kenapa? saya percaya sama jendral, gak mungkin anak saya melakukan yang tidak tidak."ucap bunda jendral, "loh ya gak bisa gitu dong!." bantah eyang.
"gak bisa gimana? selagi kita beri kepercayaan itu kenapa ngga? saya yakin kok mereka gak akan melakukan hal yang di luar batas nya!"ucap bunda jendral tidak mau kalah.
"udah udah jangan ribut, kalo gitu begini saja, atlanna bareng bunda saja ya? biar ayah bareng jendral."lerai ayah nya jendral. ayah jendral memberi isyarat kepada bunda agar membawa atlanna ke kamar, sedangkan atlanna sedari tadi hanya diam saja. jujur saja dia bingung sebenarnya, orang nyawa nya belum kekumpul semua kok.
"ayo na, sini sama bunda." ajak bunda sambil megangi bahu atlanna. atlanna menatap jendral "mas.." ucap nya lirih, "it's okay." ucap jendral sambil melepaskan penyatuan tangan mereka. bunda membawa atlanna dari sana.
"jendral juga mau istirahat." ucap nya sambil berjalan ke arah kamarnya meninggalkan orang orang yang berada di ruang tamu. akhirnya semua pun bubar masuk ketempat masing masing.
◦•●◉✿ kamar bunda ✿◉●•◦
"atlanna istirahat aja dulu ya, semua perkataan eyang yang udah atlanna dengar abaikan aja ya nak? eyang memang seperti itu, namanya juga orang tua, maaf ya bunda jadi gak enak sama atlanna." ucap bunda sambil mengelus surai hitam pekat milik atlanna. kini dua wanita itu sedang duduk di pinggir kasur. atlanna tersenyum menanggapi perkataan bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLANNA.
Random"𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘵𝘢𝘶 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘶 𝘫𝘢𝘸𝘢𝘣𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢, 𝘢𝘬𝘶 𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘯𝘨𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘪𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘶, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘣...