tidur bareng.

165 12 1
                                    

HAPPY READING💚

"hilangin bekas yang tadi hehe." atlanna langsung pergi masuk kedalam rumah eyang. sedangkan jendral masih di tempat nya. lalu tersenyum dan menyusul ke dalam rumah.

◦•●◉✿ meja makan ✿◉●•◦

malam ini mereka sedang melakukan kegiatan makan malam. semuanya makan dalam diam, menikmati makanan mereka masing masing.

"besok tujuan kemana jen?." tanya ayah jendral.

"kayaknya cuma ngajakin atlanna buat jalan jalan ke tempat wisata dekat sini aja." jawab jendral. ayah jendral mengangguk.

"ih mika boleh ikut gak mas?" tanya mika. jendral menatap atlanna.

"boleh." jawab jendral. mika terlihat senang. "mika kok gitu sih? masa mau gangguin mas nya pacaran? nanti pergi bareng mama sama papa, sama abang juga ya?" ucap mamanya mika -tante tina.

"gapapa kok tante, malah atlanna seneng ada temen nya, kalo berdua doang pasti sepi, soalnya mas jen cuek." ujar atlanna.

"ngga usah lah, ngerepotin aja." tolak tante tina lembut. "nanti biar dia bareng tante aja, kebetulan juga kita besok mau pulang." sambung nya lagi.

"halah! pasti kesenangan juga berdua duaan, di pikir eyang engga tau, anak zaman sekarang kan gitu, sering nya berduaan terus! orang tuanya juga ngebiarin aja anak nya begitu." sindir eyang.

"mama apa apaan sih? kok ngomong nya gitu?." kesal bunda. "sudah sudah jangan bertengkar. lerai ayah nya jendral. "oh ya, kenapa cepet cepet pulang tina?." tanya ayah mengalihkan topik.


"ini mas, suamiku ada kerja mendadak keluar kota." jawab tina. yang lain mengangguk paham.

"oh ya jen, kamu bakal balik lusa kan? jadi nanti kalian pulang berdua aja, ayah ada acara disini sehari setelah kalian balik nanti." suruh ayah, jendral hanya mengangguk.

makan malam selesai.

kini atlanna sedang di kamar jendral. biasalah kelonan. posisi mereka sekarang duduk di atas kasur, engga bukan mereka, tapi cuma atlanna, atlanna duduk sambil bersandar di dashboard tempat tidur dengan jendral yang memainkan ponselnya dan menjadikan paha atlanna sebagai bantalan. atlanna mengelus legam hitam pekat kasar itu dengan sangat lembut.

"mas ganti sampo ya?." tanya atlanna.

"iya, di sini adanya itu ya saya pake." memang begini, jendral memang sering berbicara dengan orang orang sekitar maupun atlanna dengan sebutan 'saya'. namun, berbeda lagi ketika berbicara dengan yang lebih tua, eyang , orang tuanya bahkan orang tua atlanna, dia lebih sering menyebutnya dengan namanya sendiri. atlanna sendiri tidak masalah, tapi kadang juga dia kesal, kayak sekarang ini.

"ck, mas bisa ga sih kalo sama nana manggil nya jangan saya saya? aku mas aku! biasain coba!." atlanna kesal lalu menjambak rambut jendral, tidak kuat memang, tapi cukup membuat jendral mengaduh.

"aduh aduh, iya na iya, lepas rambutnya jangan di tarik, sakit." jendral meletakkan ponselnya lalu memegang tangan atlanna yang sedang jambak rambutnya, jendral menatap atlanna.

"maaf ya, rambutnya di lepas sayang, sakit." walaupun begitu, jendral tidak pernah bisa berkata kasar ataupun dengan nada tinggi kepada atlanna, bahkan saat sedang emosipun, untuk atlanna akan ia coba tahan emosi itu agar tidak membentak kesayangan nya itu.

"ya lagian sih! bikin kesel!." ucap atlanna sembari melepas jambakan nya. jendral hanya terkekeh sambil mengelus rambutnya, masih terasa ngilu, ia paham akan kekesalan  atlanna jadi tidak marah.

ATLANNA. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang