Gadis Rusak - Vrosé [✓]

03

Namanya Rosie Annetté, gadis manis, ceria dan selalu dipenuhi antusias. Bukan hanya cantik parasnya namun hatinya pun lembut. Rosie adalah gadis yang sangat cerdas baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.

Rosie di gemari oleh banyak teman-teman nya. Karena pribadi nya yang supel Rosie memiliki cukup banyak teman disisi nya. Ia juga menjadi favorit guru-guru di sekolah nya. Meskipun baru saja memasuki sekolah menengah atas namun Rosie juga sudah menjadi saingan bagi senior-senior nya.

Mereka merasa tersaingi sebab selain cantik dan pintar, Rosie juga sangat populer. Bahkan gadis itu di gadang-gadang akan melengserkan posisi sang kakak kelas, Wendy dari posisi ketua Cheerleaders.

Rosie begitu di puja dan siapapun yang berada di dekat nya pasti akan merasa nyaman. Dia gadis yang baik.

Namun, apakah semua itu akan tetap sama saat mereka tau bahwa Rosie telah dirusak?

Apakah semua pujian yang sering mereka lontarkan akan berbalik menjadi hinaan saat mereka tau bahwa Rosie telah dirusak?

Rosie benar-benar sedih dan tak tau harus berbuat apa. Sudah satu minggu berlalu sejak kejadian naas itu dan Rosie mulai merasakan banyak hal yang berubah di hidupnya.

Ia merasa semuanya gelap, mata-mata orang yang memandang nya seakan tengah menghina nya, padahal tidak begitu. Rosie selalu merasa cemas, sekarang ia lebih sering diam. Ia pun mulai menyendiri dan tidak lagi se-ceria dulu.

Rosie merasa dirinya yang dahulu telah mati. Dirinya telah mati pada malam dimana si brengsek Taehyung memperkosa nya dengan keji.

Tubuh ringkih nya selalu tak bersemangat. Hidupnya terasa menjadi lebih gelap dan suram. Tak dapat ia bayangkan hal-hal buruk yang akan menimpa nya saat orang-orang tau bahwa gadis sekecil dirinya telah dirusak dengan paksa.

Terkadang hal itu membuat Rosie menangis. Ia bahkan yang sebelumnya tak pernah menyentuh obat tidur, sekarang lebih sering mengonsumsi obat tersebut agar merasa tenang.

Rosie tak lagi sama.

Rintik hujan membasahi jalanan. Manik hazel Rosie memandang keluar jendela bis. Helaan nafas terdengar.

Gadis itu memejamkan matanya, mencoba mencari ketenangan. Telinga nya tersumpal earphone yang memutarkan lagu berjudul Cry milik Band Cigarettes After Sex .

Nafasnya mulai teratur, kedua tangan kecilnya yang semula terkepal kuat kini mengendur. Rasa cemas nya mulai hilang, untuk kesekian kalinya Rosie berhasil melewati gangguan-gangguan emosi di kepalanya.

Namun semua itu tak bertahan lama saat sesuatu terasa mengusap paha nya. Rosie refleks membuka matanya dan langsung menampar tangan pria tua di sebelahnya. Mata pria itu memandang ke tempat lain namun bejatnya tangan besar dan kasar itu malah melecehkan tubuh Rosie.

Semakin emosi lah Rosie saat pria itu menyodorkan sejumlah uang ke depan nya. Gadis itu langsung saja bangkit berdiri dan memutuskan untuk berdiri saja dan berpegangan pada handle grip bus .