03. Follow in silence

937 111 4
                                    

Pagi hari di hari libur, Jeno pasti akan lari pagi dengan menggunakan jaket olahraga, celana pendek disertai kaos kaki dan sepatu warna biru malam, senada dengan jaketnya.

Biasanya setelah lari ia akan mampir ke warung makan untuk mengisi perut dan pergi ke minimarket untuk berbelanja. Beruntungnya, Jeno termasuk salah satu masyarakat kecil yang ditanggung pemerintah jadi semasa sekolah ini ia tak perlu takut akan hidupnya.

Tentunya ia juga harus berhemat agar hidupnya tidak kesulitan masalah ekonomi.

"Totalnya 30 ribu," ucap bibi pemilik warung makan, menyerahkan nota harga makanan serta minuman yang Jeno pesan sebelumnya.

"Ini, terimakasih." Jeno meyerahkan uang sesuai nominal dan membungkuk tersenyum, bibi pemilik warung itupun melakukan hal serupa.

Keluar dari warung makan, pupil matanya membesar melihat adanya Jaemin tepat didepannya. Sedangkan Jaemin sendiri, melihat Jeno dalam diam, ia memindai penampilan Jeno dari atas sampai bawah.

Pemuda Taurus itu kikuk, ia tersenyum canggung. "H-hai," sapanya grogi.

Bertemu dengan seseorang yang dikenal ketika diluar jam sekolah adalah yang Jeno hindari, ia sangat malas bila harus menyapa ataupun basa basi, jika bisa menghindar, sedari awal pemuda Taurus itu pasti akan pura-pura tidak lihat.

"Kau mau pulang?"

"Iya ... "

Jaemin menggeser badannya mempersilahkan Jeno lewat, setelah keduanya berpisah Jaemin yang tadinya mengarah ingin masuk ke warung tidak jadi, ia malah memutar arah mengikuti jejak langkah Jeno.

Ternyata Jeno mampir ke minimarket, dari luar kaca Jaemin menonton Jeno yang mengambil beberapa makanan instan dan minuman kedalam keranjangnya.

Matanya tak lepas melihat setiap perubahan ekspresi wajah Jeno, kebingungan, senang, berpikir, dan raut wajah sedih melihat barang kesukaan yang tak sanggup di beli.

Cahaya matahari semakin panas menyilaukan, Jaemin membenarkan posisi tudung Hoodie hitamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cahaya matahari semakin panas menyilaukan, Jaemin membenarkan posisi tudung Hoodie hitamnya. Pakaian yang ia gunakan juga seadaanya; celana cargo hijau army, Hoodie hitam bergambar kucing putih dengan kedua tangan masuk kedalam saku.

Jangan lupakan sandal jepit yang menjadi alas betisnya, sederhana tapi terlihat tertutup. Begitu Jeno akan membayar di kasir, segera Jaemin kesisi lain bangunan minimarket bersembunyi agar Jeno tak menyadari kehadirannya.

Berjalan menuju rumah, Jaemin turut membuntuti dengan jarak aman, matanya tak pernah lepas sedetikpun memandang Jeno yang berjalan riang sembari bersenandung mengayunkan barang belanjaan.

"Oh! Kau masih disini?"

Jaemin menghentikan langkahnya ketika Jeno didepan sana jongkok didepan seekor kucing berbulu abu-abu yang mengeong kelaparan berputar-putar meminta makan.

Kening Jaemin mengerut tak dapat melihat dengan jelas apa yang dilakukan Jeno sebab posisi Jeno yang memunggunginya.

Beberapa saat menanti, Jenopun beranjak pergi. Barulah Jaemin mendatangi tempat Jeno sebelumnya, berjongkok didepan kucing yang terlihat sedang memakan tulang ayam.

Stranger  - Jaemjen Ft. MarknoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang