Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suara bell masuk kelas telah berbunyi, para murid masuk kedalam kelas mengikuti pembelajaran yang akan berlangsung.
Tapi berbeda dengan Jeno, ia malah mengintip ke depan kelasnya melalui sekat dinding belokan menuju kantin, melihat bila ada Jaemin yang berdiri didepan ambang pintu melihat kiri-kanan seperti mencari sesuatu beberapa saat sebelum masuk kedalam kelas.
Fyuh!
Helaan nafas kasar keluar dari sela bibir Jeno, ia melemaskan badan dengan bersandar didinding, mengeluarkan ponsel untuk mengirim pesan kepada Donghyuck sebelum memutuskan pergi dari sana menuju UKS untuk beristirahat.
Disisi lain, Jaemin yang baru saja duduk di tempatnya mendapat notifikasi dari ponsel, ketika di cek, senyuman tipisnya muncul.
"Kucing nakal,” gumamnya saat mengetahui bila Jeno membolos kelas menuju ke ruang kesehatan lalu menghubungi temannya untuk menghampiri saat jam istirahat berlangsung untuk dibawakan cemilan.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeno yang sedang asik rebahan sambil menonton video lucu dengan volume yang di silent terkejut saat tirai ruangannya di sibak tanpa permisi.
Ponsel ditangan hampir mau di lempar saking kagetnya, mengira bila penjaga uks yang masuk dan memergoki ia malah asik main ponsel tidak benar-benar istirahat karena sakit seperti ijinnya.
“Donghyuck sialan, bikin jantungan aja!” maki Jeno dengan suara kecil yang ditahan, saking geregetannya ingin sekali menjitak kepala temannya yang rese itu, tapi malah sebaliknya yang terjadi Donghyuck menoyor keningnya.
“Jadi anak nakal sekarang, udah berani bolo—umph!” belum selesai Donghyuck berbicara, Jeno malah menariknya agar ikut duduk di tepi kasur dan membekap mulut.
“Jangan keras-keras ngomongnya.”
“Phueh! Bau amis anjir, abis nyoli?” celetuk Donghyuck tak tau situasi ketika melepaskan bekapan tangan Jeno di mulutnya.
