07. Bullying

786 90 23
                                    

Jeno berjalan dari perpustakaan menuju kelas dengan tiga buku dalam pelukan, koridor sedang dipenuhi oleh siswa maupun siswi lalu lalang ke segala arah di jam istirahat.

Ketika melewati lorong menuju toilet yang agak sepi, samar-samar ia mendengar suara deguman beserta erangan, lalu tawa bersahutan.

Rasa penasaran ingin melihat apa yang terjadi di toilet ada, tapi tak sebesar rasa takut, jadi ia berlalu begitu saja. Sampai didepan kelas, beberapa orang yang dapat dihitung jari diam dengan keheningan tak seperti biasanya.

Langkah Jeno berhenti ketika melihat meja di belakang terbalik dengan beberapa alat tulis yang ia yakini Melik Jaemin berhamburan. Matanya melotot, mendapati ada tetesan darah yang menjalar dari meja belakang kearah pintu luar.

"Apa yang barusan terjadi?" Tanya Jeno pada salah satu teman sekelasnya.

Mereka hanya diam dan saling lirik, hingga salah satu dari mereka berkata, "Yohan menghajar Jaemin, lalu menyeretnya--"

Seketika Jeno lari, meninggalkan bawaannya sembarangan di meja guru. Saat diambang pintu, Mark kebetulan datang ingin mnyapa, ia tersenyum menawan dengan tangan kanan terangkat.

"Hai--"

"Mark, tolong panggil guru!" Seru Jeno memutar balik badan yang lebih tua tanpa aba-aba lalu mendorong punggung tersebut menjauh, tentu Mark yang tak tau apa-apa kebingungan dengan kepanikan Jeno. "Cepat Mark!"

"Iya iya." Bergegas Mark pergi sesekali berbalik menoleh kearah Jeno yang lari menjauh berlawanan arah.

.

.

.

Uhuk uhuk

Wajah memar, luka berdarah yang mengalir di bagian pelipis, sudut bibirnya robek, hidung bengir pun turut mengeluarkan darah. Beberapa kali terbatuk-batuk saat dadanya ditendang, tapi Jaemin hanya diam.

"Sampah."

Meski berkata lirih dan pelan seperti berbisik, Yohan dapat mendengar suara ejekan Jaemin terhadapnya. Semakin menyalalah api amarahnya.

"Kau memang mau mati ya?!"

Yohan kembali melayangkan injakan-injakan pada tubuh malang Jaemin yang hanya berpasrah kehabisan tenaga meringis kesakitan. "Kau yang sampah!"

Dua teman Yohan mundur menatap ngeri kemarahan yang menguar tersebut, membabi buta menyakiti Jaemin tanpa ampun.

Keduanya juga diposisi serba salah, membantu gak tegaan gak membantu juga kena hajar.

Tap! tap! tap!

Yohan yang masih menginjak-injak Jaemin diganggu oleh salah satu temannya yang menepuk pundak tak sabaran. "Apa bangsat!"

"Ada yang datang!"

Atensi Yohan pun teralih, ia berbalik ikut memasang pendengaran sejeli mungkin, ada ketegangan dari mereka menatap was-was. Dan benar saja, tak lama kemudian, persepsi Jeno hadir sambil ngos-ngosan berada diambang pintu toilet.

Jeno menutup mulut ngeri memandang Jaemin yang tergeletak mengenaskan, kotor dan penuh darah seperti orang yang baru saja dihakimi massa, lebih mengerikan dari film action yang sering ia tonton.

"Kalian gila?!"

Yohan segera melihat kebelakang Jeno, memastikan bila tidak ada yang datang selain Jeno sebelum menarik pemuda Taurus itu masuk kedalam toilet dan menguncinya.


Next>>>

🗣️ Malam ini masuk kerja ...

I'm be like :

I'm be like :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stranger  - Jaemjen Ft. MarknoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang