3. FANA MERAH JAMBU

19 4 10
                                    


SELAMAT MEMBACA BAB 3 PREN🤍

SEMOGA SUKA, AAMIIN

RAMAIKAN CERITA SHANKARA LOV🤍🎸

****

Terimakasih sudah bersedia meramaikan masa putih abu-abuku.

Suatu sore di depan gerbang SMA BINTARA, ada seorang laki-laki dengan jaket levis berwarna hitam sedang duduk di atas motor, sembari menunggu seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suatu sore di depan gerbang SMA BINTARA, ada seorang laki-laki dengan jaket levis berwarna hitam sedang duduk di atas motor, sembari menunggu seseorang. Fana merah jambu yang di hasilkan angkasa menambah kesan seberapa indahnya semesta ikut serta dalam kisah klasik milik mereka. Dia, Gentala Shankara Zekiel, penyuka musik penuh gairah. Laki-laki bertubuh jakung itu masih setia menunggu kelas Shevara selesai.

Shankara merogoh saku jaketnya, mengambil ponselnya dan mengarahkan ke atas. Cowok itu memotret senja di sore hari, dan terus mengagumi keindahan dari Tuhan. Sekitar duapuluh menit berdiam diatas motor, sembari terus memandangi langit sore, mata Shankara menatap objek yang tidak asing.

Disana, Shevara berdiri dengan tas biru dongkernya, gadis itu memakai cardigan berwarna cream. Dari jarak tidak jauh, Shankara dapat melihat jepitan kupu-kupu pemberiannya masih terpasang rapi dirambut Shevara.

"SHEV!" Shankara berteriak memanggil Shevara yang sedang berdiri disisi jalan sebelah kiri. Tangannya ikut melambai agar Shevara melihat dirinya.

Shevara yang sedang menunduk menatap ponselnya, lantas menoleh mengikuti sumber suara. Ada Shankara disana, dengan motor ninja berwarna hitam.

Shevara membalas lambaian tangan Shankara, sembari berjalan mendekat, "Kenapa belum pulang?" Tanya Shevara saat sudah berada disamping motor milik Shankara.

"Mau kembaliin buku yang gue pinjam," balas Shankara.

"Padahal bisa besok. Lo lama nungguin gue?" Tanya Shevara tidak enak hati.

Shankara menggeleng, "Belum lama, tadi gue antri di pom bensin dulu, terus baru nunggu lo disini," kilah Shankara. Jelas saja berbohong, dia sudah lama menunggu Shevara di depan gerbang.

"Maaf. Mana bukunya," tagih Shevara yang di balas senyum tipis dari Shankara.

"Naik dulu, gue kasihnya didepan rumah lo aja nanti," ujar Shankara, cowok itu mengambil helm yang tergantung di sisi kiri stir motornya. Memberikan helm berwarna hitam dengan beberapa sticker coquette.

"Gue udah pesen ojek online, Kar," ucap Shevara sembari memperlihatkan layar ponselnya.

"Naik sama gue aja, udah mau maghrib, kalo lo nunggu ojeknya dateng itu masih lama," kata Shankara yang melirik melihat arlojinya. Jam sudah menunjukkan hampir jam 6. Langit yang berwarna kemerahan muda itu mulai sedikit demi sedikit menggelap. Tanda malam akan segera tiba.

1304.gszTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang