Hari sudah mulai sore, Jisoo sedang duduk di halte bus menunggu bus yang biasa ia tumpangi.
Saat masih dikelas tadi, Jisoo mendapat pesan dari ibunya bahwa dia meminta maaf tidak bisa menjemputnya karena harus segera menemui klan nya. Jisoo sudah biasa dengan kesibukan sang ibu itu dan memakluminya.
Dari kejauhan ketiga sahabat Jisoo berlari mendekati Jisoo.
"Oi Jis kita bareng ke rumah Lo ye"
Ucap Lisa sambil menepuk pundak Jisoo."Lah ngapain? Lagian kagak ada tugas"
Jawab Jisoo heran"Oh, jadi kita gak boleh ni ke rumah Lo?" Tanya Jennie menatap tajam manik Jisoo
"Tau nih sombong bener" sambung Rose
"Yaa bukan gitu, tumben aja kalian mau ke rumah gue tiba-tiba gini"
Jawab Jisoo tersenyum canggung"Kami bakalan nemenin Lo pulang hari ini, gang yang biasa Lo lewatin pasti ditutup karna kasus itu dan Lo bakalan harus lewat jalan jauh"
Ucap Lisa menjelaskan"Trus motor Lo gimana Lis, kalian berdua juga, dah bilang sama ortu?"
Tanya jisoo"Hehe hari ini gue kagak bawa motor, males" jawab Lisa cengengesan
"Lo tenang aja Jis gue sama Rose dah izin sama ortu kok iya kan Ros"
Ucapan Jennie hanya dibalas anggukan oleh RosePada akhirnya mereka pulang bersama menaiki bus. Setelah berhenti di salah satu halte, mereka berjalan berbarengan sambil bersenda gurau hingga tak jauh dari halte tersebut mereka berhenti didepan lorong gang yang biasa Jisoo lewat sudah dipasang garis polisi agar tidak ada yang melewati gang itu.
"Ihh Lo selalu lewat situ Jis, berani bener Lo, gue baru liat gini aja udah merinding"
Ucap Jennie sambil merangkul tangan Jisoo"Yaelah ngapain takut kagak ada apa-apa, alay Lo lagian masih terang gini"
Ucap Lisa disetujui anggukan oleh Jisoo"Udahlah kuy kita jajan dulu tuh di depan baru kita otw rumah Jisoo lagi"
Ucap Rose mengalihkan topik karna sejujurnya dia juga sedikit takut.Jisoo hanya terkekeh pelan menyadari sahabatnya itu sebenarnya takut. Jennie, Lisa dan Rose sudah berjalan didepan Jisoo.
Jisoo masih menatap lekat gang itu yang tampak seperti biasa, yang membedakan hanya garis polisi dan sepertinya ada beberapa alat penyelidikan yang ditinggal disana.
Hingga dia menyadari satu hal, ada satu kalimat aneh di sisi kiri dinding gang. Jisoo yakin sebelumnya tulisan itu tidak pernah ada. Apa itu dibuat oleh pembunuh itu?.
Saat Jisoo ingin mendekat untuk memastikan dan melihat lebih jelas, Lisa berteriak memanggilnya agar segera menyusul mereka. Alhasil, Jisoo mengurungkan niatnya lalu memilih pergi menyusul para sahabatnya itu.
-----
"Jis, mulai besok Lo pulang pergi sama gue aja"
Ucap Lisa penuh penekanan sambil menatap tajam manik Jisoo."Tap-"
"Gue gak nerima penolakan"
Jisoo hanya tersenyum tipis dan mengangguk sebagai balasan. Suasana kembali hening karena saat ini mereka sedang menonton film horor yang Rose rekomendasikan di ruang tamu sambil memakan snack yang tadi mereka beli.
Hingga suara ketukan pintu mengejutkan mereka. Lalu Jisoo bergegas membuka pintu rumah nya. Terlihat sosok pria dengan tubuh atletisnya dan terlihat seperti seumur dengan Jisoo berdiri didepan rumahnya sambil tersenyum ramah bersama beberapa pria lain dibelakangnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/371670755-288-k696120.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Be mine or die {Vsoo}
De Todo"Dia milik ku, hanya milik ku" "Fu*k dia gila, gue gak mau" "Kalau dia berubah?" 𝙢𝙤𝙝𝙤𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙘𝙤𝙥𝙮 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙞𝙣𝙞 ⚠️𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐈𝐍𝐈 𝐌𝐔𝐑𝐍𝐈 𝐊𝐀𝐑𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐒𝐀𝐘𝐀 𝐒𝐄𝐍𝐃𝐈𝐑𝐈⚠️