38. PERSIAPAN UNTUK PADA AKHIRNYA

39 2 0
                                    

38. PERSIAPAN UNTUK PADA AKHIRNYA

 PERSIAPAN UNTUK PADA AKHIRNYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sebentar lagi, gerbang akan di tutup. Siswa-siswi SMANSA berangsur-angsur di depan gerbang SMA Nasasila, supaya mereka tidak terlambat.

Di hari itu juga, Arsell sekolah kembali. Seperti biasanya, ia diantar oleh supir yang memang biasa untuk mengantar jemput Arsell kemanapun.

Arsell berjalan menuju gerbang, sweater putih favoritnya, dan rambut hitamnya yang selalu terurai rapih.

Tiba-tiba saja, seseorang berlari menghampiri Arsell dari arah pos satpam. Entah apa yang dilakukan laki-laki itu di pos satpam, aneh.

Dengan tampilan seperti biasanya, tidak selalu rapih, dasi yang tidak terikat, dan rambut acak-acakannya.

Arsel berhenti ketika orang itu menghampirinya.

"Sell, lo sekolah?" Tanya Aland pada Arsell yang berdiri di depannya sekarang

"Iya," balas Arsell menunjukkan bahwa dirinya sudah jauh lebih baik

Aland menatap Arsell intens, memperhatikan perempuan itu. Kemudian Aland menarik ujung bibirnya, tersenyum tipis.

"Takut ketinggalan pelajaran ya?" Tanya Aland, sembari mereka kembali berjalan lagi dengan langkah yang santai

"Atau takut gue deket sama cewek lain?" Tanya Aland lagi, kedua alisnya naik seperti menggoda

Arsell berhenti, dan menatap Aland. Keduanya kembali berhadapan.

"Buat jadi guru BK pribadi lo," ujar Arsell

Kemudian tangannya mengambil dasi yang tidak terikat rapih di baju Aland.

Arsell mulai mengikat dasi Aland, sebagaimana fungsi dasi pada umumnya. Sedangkan Aland hanya diam, membiarkan perempuan itu merapihkan dasinya.

"Lo emang nggak bisa pake dasi ya?" Tanya Arsell berlangsung ketika tangannya sedang merapihkan dasi Aland

"Bisa, tapi sengaja nggak gue ikat rapih, biar lo yang pasang rapih dasi gue." Ucap Aland, pas setelah Arsell selesai mengikat dasinya dengan rapih

"Ketua geng bisa akrab juga ya, sama satpam sekolah?" Tanya Arsell mengingat tadi Aland datang dari arah pos satpam

Tidak hanya itu, ternyata Aland sudah datang sejak pagi, padahal biasanya ia selalu datang terlambat, tidak peduli dengan hukuman.

"Sengaja, suruh satpam buat jangan kunci gerbang sebelum lo masuk." Cemoh Aland, padahal ia sendiri tidak tahu Arsell akan sekolah hari ini, karena Arsell sendiri juga tidak memberitahu Aland

Arsell tertawa, meski ia tidak percaya dengan ucapan Aland barusan.

Sisi lain Aland mana yang belum Arsell tahu? Aland itu, bagaimana dia? Laki-laki keras kepala, atau laki-laki yang justru senang mengajak orang tertawa?

TUAN BERKELANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang