FLAWSOME - chapter 01

9 4 0
                                    

<<<<

Tetaplah berenang, sebentar lagi pantai yang indah ada disana. 

>>>>

Semilir lembut membelai wajah, mengajak jiwa tenggelam dalam dekapan kenangan. Dedaunan menari pelan mengikuti irama angin yang lembut. Angin sepoi-sepoi seakan mengerti kesedihannya, membelai lembut untuk menghibur.              

Aira menghela nafas lelah sambil menatap ke arah bawah jendela banyak orang yang berlalu lalang untuk menjalani kehidupan dengan berbagai ekspresi.

"Mengeluh pun tidak akan merubah keadaan"gumam aira.

Tok...tokk...

 "sayang turun dulu ya kita makan."ucap sang bunda hangat sehangat pelukannya.

Cklekk...

 Suara pintu terbuka terdengar membuat sang bunda memundurkan sedikit langkahnya dari hadapan pintu.

pintu yang terbuka memunculkan seorang gadis yang berpenampilan lusuh dengan darah kering yang berceceran ditubuhnya.    

Sang bunda yang melihat penampilan sang putri pun sudah tidak terkejut ia tau  siapa yang membuat putrinya menjadi seperti itu karna ini bukan hanya satu dua kali bahkan hampir setiap hari.

Sang bunda hanya mampu menghela nafas lelah sambil menatap sang putri iba.  "Sayang kita makan dulu ya, maafin bunda kamu jadi seperti ini karna ulah bajingan itu. "

Tuk..
Tukk...

 sepatu yang beradu dengan dinginnya lantai tangga menimbulkan bunyi menggema  yang merobek keheningan yang berada dirumah itu, tapi tak membuat sang ayah melihat kearah asal suara.

sang bunda yang melihat keberadaan pria tersebut membuat ia melepaskan genggaman tangan lembut sang putri. Ia melangkah dengan pasti sambil menggenggam leher vas bunga yang sang bunda ambil dari meja diujung tangga.

Prangg..

kaca amber  tebalnya telah pecah berkeping-keping, serpihan-serpihannya berhamburan kesegala penjuru. Menari-nari diudara bagaikan mozaik yang hancur sebelum menghantam lantai dengan denting nyaring bagai lonceng kematian di menara tua. 

"siyalan"geram pria tersebut sambil menatap sang bunda yang bernama Melinda Haura Oleandra dengan tajam.

Hanya itu yang mampu ia berikan bukan sebuah pukulan atau bahkan hanya bentakan karna meski begitu Grissham sangat mencintai Melinda.

"BAJINGAN KENAPA KAU MEMBUAT LUKA LAGI KEPADA AIRA HAH?"Bentak melinda.

"HAHAHA"suara tawa grissham terdengar begitu nyaring.

"Kenapa memangnya?,  ia mendapatkan semua itu karna kau melinda "kata grissham.

"Pukul aku grissham, pukul aku kalau memang ini salahku, KENAPA YANG MALAH TERUS KAU PUKULI ITU AIRA BUKAN AKU?!!."ucap melinda dengan teriakan diakrir kalimatnya.

"karna aku mencintaimu melinda bukan mencintai anak itu"

"dasar brengsek"geram melinda sambil mengangkat tangannya untuk menghantam pipi kiri grissham, namun  semua itu tertahan karna sebuah teriakan kecil yang ditemanin dengan sebuah lirihan tangis.

"BUNDA..hikss.hikss, aira cuman mau makan bukan untuk melihat kalian bertengkar seperti ini."kata aira sambil menangis sesegukan.

Aira berlari keluar tanpa menggunakan alas kaki dan dengan dress berwana kuning yang penuh dengan bercak darah mengering.

Kakinya kecilnya terus melangkah dengan pasti yang menibulkan goresan-goresan dikaki mungilnya.

peluh keringat sudah memenuhi dahinya, aira merasa sangat lelah karna ia berjalan lumayan jauh dari arah rumahnya.

Aira mengambil jalan kearah bangku yang berada di depan ruko, lalu ia duduk bersandar disandaran bangku sambil memejamkan matanya menikmati angin yang berhembus
menciptakan  suasana sehangat pelukan sang waktu.

Dedaunan pun kian menari mengikuti irama alam, mengundang khayalan untuk melayang-layang dalam buaian kasih sayang angin. Hawa menggembira seakan berbisik. "Nikmati momen ini, terbuailah dalam lamunan yang menyenangkan."

Tiba tiba semuanya berubah menjadi gelap, aira kehilangan kesadarannya dan...

Brukk...

🐝🐝🐝

🐝🐝🐝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐝🐝🐝

FLAWSOME ~ chapter 01

jangan lupa,vote dan komen agar aku semangat untuk lanjutin cerita flawsome🐾👾

(๑♡∀♡๑)

FLAWSOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang