BB : Prolog

253 37 22
                                    

Seorang siswa yang cukup tinggi nampak berlari dengan serius bersama beberapa siswa lainnya. Wajahnya yang lumayan memerah dan berkeringat akibat kelelahan tak serta-merta menutupi paras manis yang sudah terlihat sejak lahir.

Namanya adalah Hamada Asahi, siswa kelas 10 dari SMA Berlian. Calon anggota OSIS yang sedang dalam pelatihan sebelum dilantik menggantikan angkatan lama.

Wajahnya tergolong cantik untuk ukuran laki-laki dengan kulit yang putih, sepasang mata bulat, hidung mancung dan bibir yang tidak terlalu tebal ataupun tipis. Dan tentu saja, berwarna merah alami.

Seakan menyempurnakan fisiknya yang dapat dibilang sempurna itu, Asahi juga memiliki sifat yang baik. Anaknya sopan, ramah senyum, memiliki jiwa penasaran yang tinggi serta cukup cerewet. Oh, jangan lupa kan kepolosan nya yang terkadang membuatnya terlihat bodoh.

Dengan semua yang ada di diri Asahi, sudah menjadi alasan yang cukup untuk membuat cowok itu menjadi incaran anak-anak di sekolahnya. Terlebih kakak kelas yang menyukai degem, sudah pasti Asahi langsung menjadi target mereka.

Seorang siswa seangkatan Asahi nampak menyamai langkah pemuda manis itu. Namanya adalah Lee Heeseung, siswa yang digadang-gadang menjadi ketua OSIS selanjutnya. Kepribadian nya memang mendukung untuk menjabat posisi tersebut.

"Cape ngga, Sa?" tanyanya.

Asahi menoleh dan tersenyum kecil, masih sambil berlari. "Engga kok! Masih kuat!" jawabnya yakin. Asahi itu pantang menyerah dan berkemauan kuat, baru 4 putaran tidak akan membuatnya kelelahan.

"Kalo cape, bilang ya? Nanti kita istirahat dulu." kata Heeseung yang diangguki Asahi. Heeseung kemudian memperlambat larinya untuk kembali ke tempatnya semula.

Sebenarnya, latihan fisik yang mereka lakukan tidak terlalu menuntut. Senior mereka cukup pengertian untuk tidak terlalu membuat calon penerus mereka tertekan. Mereka tetap tegas, namun tidak dengan membentak-bentak ataupun intimidasi. Untuk mendisiplinkan anggota maupun calon anggota, mereka memiliki cara mereka sendiri.

"Kalo cape, jangan dipaksa ya. Bisa istirahat dulu."

Asahi kembali menoleh ketika mendengar suara seseorang di sampingnya. Kali ini, salah satu senior cowok yang menegurnya. Namanya ... "eh, kak Hyunjin. Iya kak, nanti kalo aku cape, istirahat kok."

"Sip! Jangan dipaksa pokoknya!" kata Hyunjin sekali lagi. Ia tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya sebelum pergi, mengundang tawa kecil dari Asahi.

Senior nya itu memang dikenal sebagai salah satu siswa yang genit. Buaya garis keras! Siapapun dapat menjadi sasaran godaan nya yang pasaran ㅡ yang entah kenapa selalu ampuh. Dan biasanya, manusia menggemaskan seperti Asahi lah yang menjadi target.

Jadi tak perlu heran lagi jika kalian melihat Hyunjin nampak menggombali degem degem kiyowok di sekolahnya. Itu sudah menjadi hal yang biasa disana.

Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya latihan fisik mereka selesai. Haechan, selaku ketua OSIS periode sekarang, mengumpulkan semua anggota dan calon anggota yang ada disana. Meminta mereka untuk membuat barisan dengan para siswi berada di sisi kiri barisan.

Asahi kebetulan berada di pojok kanan, bersisian dengan seorang cowok yang jika ia tak salah ingat, namanya adalah Beomgyu. Belum cukup akrab, tapi Asahi tahu jika Beomgyu itu jahil, dan tidak bisa diam.

"Sa," bisik Beomgyu tiba-tiba. Asahi melirik sebentar sambil bergumam, sedikit was-was akan ketahuan sibuk sendiri padahal Haechan sedang berbicara di depan. Apalagi posisi mereka berdua berada di jangkau mata.

Meskipun dari rumor yang beredar mengatakan jika Haechan orang yang suka bercanda, mood booster, dan pecicilan, itu tidak bisa Asahi jadikan alasan untuk tak memperhatikan pemuda tersebut. Selain karena Haechan senior nya, orang yang memiliki kepribadian seperti itu akan sangat mengerikan saat sudah marah.

"Kak Soobin tuh, cakep ya! Udah ramah, murah senyum, punya lesung pipi, bibirnya kissable, lagi!" lanjut Beomgyu masih berbisik.

Asahi ingin menyahut, tapi mulutnya kembali bungkam ketika melihat senior perempuannya, Yeji, berjalan mendekat. Ingin menegur tidak bisa, Beomgyu terlalu fokus menatap Soobin dan terus berbicara.

"Tapi sayang banget," Beomgyu masih belum sadar jika Yeji sudah berdiri di belakangnya setelah menyela barisan.

"Bukan punya gue."

"Siapa?"

"Kak Soobin! Kan gue tadi udah nyebut!"

Hening sejenak sebelum mata Beomgyu membulat sempurna saat suara yang bertanya tadi bukanlah milik Asahi. Dengan gerakan patah-patah, Beomgyu menolehkan kepalanya ke belakang. Ia refleks nyengir saat melihat Yeji yang menatapnya datar.

"K - kak Yeji ... hehehe, maaf, bukan gitu kok maksudku!"

"Gue ngga butuh alasan. Cepet maju dan minta hukuman ke orang yang lo sebut barusan." perintah Yeji mutlak.

Bukannya takut, atau setidaknya memohon untuk tidak dihukum, Beomgyu malah keluar dari barisan dengan sumringah dan hati yang senang. Dia sepertinya akan menjalani hukuman dengan hati yang lapang, membuat Yeji merasa salah memberikan keputusan tadi.

Padahal ia pikir, Beomgyu akan merasa malu karena berbuat kesalahan di depan gebetan sendiri. Eh ternyata, cowok itu tidak seperti yang ia duga. Beomgyu malah kesenangan!

Asahi sendiri hanya menyimak. Awalnya ia merasa bersalah dan kasihan. Tapi sepertinya, semua itu menjadi sia-sia saat melihat Beomgyu yang dengan senang hati keluar dari barisan untuk meminta hukuman. Sungguh diluar ekspetasi.

"Yang lain, dengarkan! Jangan sibuk sendiri! Hormati orang yang berbicara di depan!" peringat Yeji sebelum kembali ke posisinya.

Tak sampai setengah jam, Haechan sudah mengakhiri pidato nya. Dia membubarkan barisan dan mempersilahkan calon anggotanya untuk pulang. Kegiatan mereka telah selesai tepat pukul 6 sore.

Asahi menghampiri Jaehyuk, sahabatnya sejak SD yang rumahnya juga cukup dekat dengannya. Dapat Asahi lihat jika pemuda itu sudah menggendong 2 tas di tubuhnya, miliknya sendiri dan milik Asahi.

"Mau mampir atau langsung pulang?" tanya Jaehyuk ketika Asahi berhenti di dekatnya.

"Pulang ya? Aku pengen langsung mandi terus tidur." jawab Asahi.

Jaehyuk mengangguk, dia meraih tangan Asahi untuk digandeng dan mengajaknya berjalan pergi dari lapangan sekolah. Mereka pulang dengan Asahi yang membonceng Jaehyuk di jok belakang.

👥️👥️👥️

Eyyow minna~

Akhirnya aku publish jugaa😋 Siapa yang seneng Bertolak belakang - Jeongsahi aku jadian book??

Setelah sekian abad berlalu [alay], aku bikin book ini special buat kalian para readers AS yang selalu berhasil bikin aku seneng😚😚 apalagi komenan kalian!!

Mungkin book ini nanti ngga akan panjang-panjang atau banyak part nya kayak OY, ya. Soalnya cuma nyeritain gimana Asahi bisa kenal Jeongwoo dan berakhir pacaran.

Konflik yang aku kasih juga cukup ringan, karena jujur, aku sendiri ngga pinter bikin hard conflict.

Last but not least, tolong tinggalin jejak ya, kalo kalian suka! Aku ngga maksa sih, tapi tolong jangan jadi siders, oke?!

Gomawo~

Bertolak Belakang [Jeongsahi/Woosahi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang