BB - Bagian Satu

151 30 12
                                    

Sebulan telah berlalu sejak hari itu, Asahi telah resmi menjadi anggota OSIS. Dirinya menjabat posisi sebagai sekbid 6 bagian keterampilan dan kreativitas menggantikan Han Jisung, senior sebelumnya.

Dan hari ini adalah jadwal piket nya. Yang berarti, dia akan berjaga di depan gerbang untuk mengecek kelengkapan atribut para murid yang datang. Ia nanti akan berpasangan dengan Guanlin.

Pukul 06.05 pagi, Asahi sudah berada di sekolah. Kali ini ia berangkat sendiri tanpa Jaehyuk karena tak ingin membuat cowok itu bangun lebih awal seperti dirinya. Asahi merasa tak enak meskipun Jaehyuk sendiri pasti tak masalah dengan hal tersebut.

Cowok itu mungkin malah senang jika Asahi merepotkan nya.

Setelah meletakkan tas di dalam kelas, Asahi kembali keluar. Kebetulan sekali dia berpapasan dengan Guanlin yang juga berniat pergi ke arah gerbang. Alhasil, keduanya menjadi berjalan beriringan sambil mengobrol ringan.

"Aku udah rapi?" tanya Asahi sambil berjalan mundur di depan Guanlin. Meminta cowok dengan eyes smile itu meneliti penampilannya.

"Udah, Sa. Udah manis juga. Cantik!" puji Guanlin, tersenyum.

Tapi bukannya terlihat senang, Asahi malah mencebikkan bibirnya. "Kok cantik sih?" protes nya. Dia kan cowok! Ingat, COWOK!

"Iya," Guanlin terkekeh. "Cowok cantik." lanjutnya yang dihadiahi dengusan Asahi.

"Ngeselin ah!"

Asahi berbalik, memunggungi Guanlin yang tertawa pelan melihat sikapnya. Memang tak salah jika banyak yang gemas pada Asahi. Selain karena wajahnya yang memang manis tingkahnya juga tak kalah menggemaskan.

Namun itu tak berlangsung lama, karena Asahi kembali men-sejajarkan langkahnya dengan Guanlin. Dia menatap Guanlin selama beberapa saat, membuat cowok itu mengangkat sebelah alisnya heran.

"Ada apa?"

Asahi tersenyum, "badan Guanlin kan, lebih gede dari aku ya."

"Iya, terus?" angguk Guanlin membenarkan. Asahi yang mendengar jawaban Guanlin, semakin melebarkan senyumnya.

"Nahh ... jadi nanti, kalau ada anak nakal yang badannya lebih gede dari aku, Guanlin yang urus ya! Soalnya nanti aku udah kalah gede." kata Asahi dengan cengiran.

Guanlin lagi-lagi dibuat tertawa. Dia dengan gemas mengacak-acak rambut Asahi. "Iyaa, serahin aja ke gue nanti!" balasnya.

"Hehe, makasih!" Asahi tersenyum menampakkan deretan gigi nya.

"Sama-sama,"

Akhirnya mereka berdua sampai dan segera memposisikan diri. Murid yang berdatangan masih sedikit, dan kebanyakan dari mereka taat dengan aturan. Belum ada murid yang harus ditahan disana akibat atribut yang tidak lengkap.

Beberapa guru dari bidang ketertiban dan bidang kesiswaan juga ada disana bersama dengan keduanya. Mereka ikut turun langsung menangani murid-murid yang mungkin saja nakal.

"Kalian lagi, kalian lagi!"

Kepala Asahi otomatis menoleh ketika mendengar suara pak Jiyong yang terdengar kesal. Netranya melihat pak Jiyong dengan beberapa murid yang memiliki ekspresi berbeda-beda.

Ada yang nyengir, ada yang garuk-garuk leher sambil meringis, ada yang tenang, ada yang tersenyum sopan dan ada yang muka nya flat.

Tapi yang bisa Asahi samakan dari mereka adalah, mereka semua memiliki wajah yang tampan. Bahkan mungkin, mereka bisa disebut sebagai sekumpulan cogan di sekolah ini.

"Sudah berapa kali bapak bilang untuk setidaknya sekali saja dalam seminggu, di hari Senin, kalian berpakaian baik sesuai aturan?!"

"Lhoh, pak! Saya masih kurang?" protes cowok yang tadi Asahi lihat tersenyum sopan.

Bertolak Belakang [Jeongsahi/Woosahi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang