☆☆☆☆

200 29 2
                                    

'Shakaa.. Bunda sayang sekali dengan Shaka..'

'Shaka sayang bunda dan ayah tidak? Kalau sayang kenapa kamu tidak ingat bunda dan ayah?'

'Shaka jagoan ayah..'

'Shaka tidak kangen dengan abang? Abang sedih..'

'Shaka'

'Shaka..'

'Shak-'

Ziel terbangun dari tidurnya, wajah pucat terpatri di wajah cantiknya buliran keringat berjatuhan secara bergilir. Ia meremas rambutnya dengan kencang guna menghilangkan rasa pusing yang menyerang bagian kepala ia.

Pria cantik bermata serigala itu meringis kesakitan ia merapatkan kakinya dan tubuhnya. Tangan cantik itu menepuk bagian dada tepat pada jantung ketika ia merasa sesak yang melanda.

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan aku," lirihnya, meremas ujung bajunya.

"Siapa itu Shaka? Dan siapa mereka? Kenapa selalu datang di mimpi aku?" tanyanya, bertimang-timang dengan kejadian yang ada di mimpinya sebab bukan hanya sekali ia bermimpi seperti tadi.

Mata cantiknya mulai menguarkan lelehan air mata, merasa sesak melanda dirinua ketika mengingat orang yang mendatangi di alam mimpi.

"Tenang Ziel.. Tenang, itu hanya mimpi, jangan menangis," bisiknya kepada dirinya sendiri.

Ziel menghembuskan nafasnya dengan pelan untuk menenangkan kembali dirinya, setelah merasa tenang ia bangkit dari kasurnya lalu berjalan kearah kamar mandi untuk membersihka tubuhnya.

Tidak butuh waktu lama Ziel kembali dengan wajah yang lebih segar, hari ini memang lah hari libur tapi tidak dengan dirinya yang harus berkerja paruh dari pagi dini hingga sore, untung saja sekarang ia tidak berkerja di supermarketnya setelah kemarin managernya bilang ia hanya berkerja 3 hari selama seminggu. Dia jadi bisa beristirahat di malam hari tanpa harus bergadang seperti biasanya.

Ziel memakai hoodie berwarna baby blue dan bawahan celana bahan berwarna putih polos, saat sedang memakai sepatu ia tiba-tiba menepuk keningnya dengan pelan sambil bergumam, "Ahh.. aku lupa bilang tentang lesnya kembar."

Ia segera menyalakan handphonenya mengirimkan pesan kepada mama sang kembar guna untuk meminta nomor si kembar.

Ia segera menyalakan handphonenya mengirimkan pesan kepada mama sang kembar guna untuk meminta nomor si kembar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mendapatkan nomor si kembar ia segera bikin grup yang berisi mereka bertiga.

Setelah mendapatkan nomor si kembar ia segera bikin grup yang berisi mereka bertiga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KEMBAR | hajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang