"Oi, ada pemeriksaan!"
Hyunjin masuk kelas sambil tergesa-gesa.
Seluruh penghuni kelas sontak menoleh horor. Sedetik kemudian terdengar suara ricuh.
Para gadis kebingungan mencari tempat untuk menyembunyikan alat makeup.
"Ah, bangke. Lo kok gak ngomong daritadi sih?!" omel Karina yang kesusahan membersihkan kutek peel offnya yang belum kering sempurna.
Gawat kalau Jeno melihat kukunya, bisa-bisanya cowok itu menyuruh Karina membersihkan kuku pakai congkelan potongan kuku.
"Ck, gue juga baru dikasih tau Haewon!" Hyunjin menyebut salah satu dedek gemesnya.
Jika sudah tau, Hyunjin pasti tak akan panik mencari parfume untuk menghilangkan bau rokok di bajunya.
"Jeno sialan emang! Sehari gak bikin huru-hara gatel pantatnya," Hyunjin itu masih tempat satu tongkrongan sama Jeno tapi tetap saja dibeberapa kesempatan dia mengumpati Jeno.
Mulai hari ini Pak Eunhyuk tidak masuk karena umrah, anak-anak muda yang pada dasarnya masih suka bebas ini lantas membawa hal-hal aneh ke area sekolah.
Seperti Felix yang membawa seperangkat alat judi kartu alias remi, uno dan domino.
Para gadis tak jauh berbeda, alat makeup yang mereka bawa sangat lengkap hampir setara dengan milik MUA.
"Rin, gue serahin hidup dan mati gue ke elu!" Yeji memegang tangan Karina dramatis.
Barang-barang haram itu sudah terkumpul dan perlu dihilangkan jejaknya untuk sementara.
Di belakangnya teman-teman kelas yang lain juga tidak jauh berbeda, sangat berharap lebih kepada Karina.
Karina mengangguk pasti lalu memanggul tote bag mekdi yang besar itu ke punggungnya. "Gue pergi dulu, doain gue temen-temen."
Karina berlari menuju tangga untuk menyembunyikan barang-barang haram yang bisa membuat Jeno dan seluruh osis kegirangan menghukum mereka itu.
"Baik-baik di sini ya, anak-anakku. Nanti pulang sekolah Mamah jemput," Karina menutup pintu kamar mandi yang sudah tidak terpakai di bawah tangga lalu kembali ke kelasnya.
"Darimana aja lo?" tanya Jeno melihat Karina datang bersamaan dengannya.
"Toilet, gue tadi sembelit," kilahnya.
Jeno mengamati Karina dari atas ke bawah kemudian berucap, "Gak pake nametag, 25 poin pelanggaran atribut."
Karina menganga lebar seiring dengan Jeno dan para rekan osisnya masuk.
"RESE!" teriaknya gregetan lalu masuk ke kelas dengan langkah yang dihentakkan.
Tak semuanya alat makeup disembunyikan, takut Jeno dan antek-anteknya itu malah curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambivalent [𝔧𝔢𝔫𝔯𝔦𝔫𝔞 ver.]
ФанфикJeno itu menyebalkan! *** Karina harus menjalani hari-harinya dengan sengsara akibat Jeno yang terlalu disiplin dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua osis. Singkatnya, Jeno itu cerdas dan tampan yang dicintai banyak orang di sekolahnya. Sangat be...