Jeno itu menyebalkan!
***
Karina harus menjalani hari-harinya dengan sengsara akibat Jeno yang terlalu disiplin dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua osis.
Singkatnya, Jeno itu cerdas dan tampan yang dicintai banyak orang di sekolahnya. Sangat be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kalau begitu saya permisi ya, Pak," Wanita yang datang sebagai wali dari Karina itu berdiri setelah pembicaraannya dengan Pak Donghae usai.
"Iya, Bu. Sekali lagi saya mohon maaf jika sudah menganggu waktunya," ucap Pak Donghae sopan.
Wanita itu menggeleng, "Saya yang minta maaf karena Karina sudah merepotkan Bapak," jawabnya tak kalah sopan.
Karina yang sendiri tadi dia izin untuk mengantar ke gerbang wanita yang disinyalir ibunya itu.
Pak Donghae menangguk, "Kalo sudah langsung balik lagi ke kelas, jangan keluyuran," ultimatumnya.
Karina berjalan santai menuju gerbang, sebetulnya dipanggil orang tua bukan pertama kali baginya jadi dia sudah tidak terlalu tegang.
Cewek itu meringis karena tidak sengaja menangkap Felix yang dimarahi habis-habisan oleh ibunya yang keturunan bule itu di depan ruang BK. Orang tua Felix dipanggil perihal anak mereka yang membawa mainan kartu tempo hari.
Sementara Karina dipanggil tentu saja karena melempar lap kotor hingga mengenai kepala anak donatur. Pihak sekolah takut jika Jeno mengadu kepada orang tuanya, untuk mencegah itu Karina diberi sanksi.
Ya tapi kan kalau dipikir-pikir, semua ini Jeno punya pasal. Kalau Jeno tidak melakukan inspeksi dadakan, tidak mungkin Karina akan menyembunyikan barang haram warga kelasnya dan berakhir ketauan.
Tapi untungnya Jeno masih berbaik hati tidak membawa masalah ini ke ruang BK, hanya sampai ke tangan Pak Donghae sebagai wali kelas.
"Makasih ya Kak udah jadi nyokap pura-pura gue. Maaf kalo tadi sempet kena nyinyir guru lain," ucap Karina saat keduanya sudah sampai di gerbang.
Wanita itu membuka kaca mata hitamnya.
Karina tersenyum bodoh sembari mengeluarkan amplop, "Diterima ya, Kak. Maklumin aja kalo isinya gak sebanyak klien yang lain,"
"Aduh, gue yang makasih. Selama kerja baru kali ini jobdesknya seru, gak bikin capek karena goyang mulu," celotehnya sedikit bikin ambigu.
Wanita bernama Hyuna itu menepuk bahu Karina, "Lain kali kalo ketemu cowok rese kayak gitu tonjok aja biar egonya kesentil dikit, dilempar lap doang mah gak mempan," sarannya.
Karina terkekeh canggung, "Masalahnya dia punya kuasa Kak, bokapnya donatur di sini. Gue yang meremahan bawang goreng mie sedap ini bisa apa?"
Hyuna membulatkan matanya, "Anak donatur?" tanyanya retoris. "Kalo gitu pepet aja dia, bikin bangkrut. The best revenge," goda Hyuna lalu tertawa keras.
Bulu kuduk Karina meremang, "IH AMIT-AMIT! Mending gue live streaming lagi joget mamah muda di ruangan kepsek daripada mepet si kampret itu,"
***
"AKU MEMANG SUKA PADA DIRIMU!" Mia si biduan menyumbangkan suara emasnya untuk menghibur para manusia-manusia miskin penuh tekanan di kelas ini.
"Asek!" Felix yang beberapa menit lalu tertekan di ruang BK kini tersenyum lebar. Seolah lupa jika namanya sudah masuk buku hitam Bu Sooyoung.