Hari ini upacara tapi Karina belum sarapan sama sekali.
"Lo makan aja, Rin. Nanti pingsan," bisik Ryujin dari samping. Dia masuk ke barisan cowok tepat di belakang Hyunjin.
Karina hampir saja telat sampai tidak sempat untuk sarapan. Di kantung jasnya ada beberapa gorengan yang dibawakan oleh Mama Irene sebagai ganti sarapan tapi Karina takut untuk mengeluarkannya.
"Gak ah, nanti ketahuan Pak Yunho," balasnya sudah keringat dingin. Dia tidak mau ketahuan guru BK paling garang itu.
Karina mencoba untuk tetap tegar agar tidak benar-benar tumbang. Setiap senin kepala sekolah pasti mengawasi jalannya upacara, wanita itu sangat skeptis dengan orang yang pingsan karena menurutnya itu hanya dalih para murid.
Salah satu bagian menyebalkan dari sekolah ini selain Jeno ya itu, bukannya dirawat murid yang pingsan justru dicemooh di depan peserta upacara yang lain bahkan langsung disuruh pulang. Padahalkan pusing seperti itu wajar karena terlalu lama berdiri dan akan hilang jika didudukkan.
"Lama banget cok," Yeji yang berdiri di belakang Karina mulai kesal.
Siswa lain juga mulai tampak gusar karena amanat pembina upacara yang tak kunjung selesai.
Karina merasa napasnya mulai tersengal dan pandangannya memburam, "Gue mau duduk aja deh," Tanpa basa-basi lagi gadis itu duduk berjongkok.
Ryujin dan Yeji langsung merapatkan barisannya agar tidak ketahuan guru.
Tak lama setelahnya pembina upacara menutup pidatonya yang langsung disambut ricuh oleh para siswa. Setelah menyanyikan lagu wajib nasional, Karina berdiri lalu ikut membaca doa.
Karina langsung ditarik Yeji ke kantin buat beli sarapan begitu upacara dibubarkan.
"Dih, cerah banget senyum si kampret," cibir Karina saat tidak sengaja melihat Jeno mengobrol dengan teman sekelasnya. "Coba aja sama gue, tuh mukanya pasti udah kayak ketek kuli, asem."
"Hah, gulali?" Ryujin yang lagi milih cireng menoleh.
"Tsk, gulali apaan bjir. Udah buruan, gue laper," Karina menjadi sensi.
Sebenarnya mereka cari mati dengan memutuskan makan di kantin padahal lima menit lagi jam pertama dimulai.
"Rin, lu ada cowok gak bilang sih," cecar Yeji yang menunggu di meja kantin.
"Hah, elu ada pacar?" Ryujin agak terkejut mendengarnya.
Karina menatap sinis, "Hah, sejak kapan?"
"Lah?"
Yeji melotot karena respon dari Karina, "Anjir lu, Jin! Ngibulin gue," Dia menyenggol Hyunjin si pemberi kabar.
Hyujin gelagapan, "Gue cuma denger kabarnya anjir, sumpah!" jawabanya tentu tidak mendapat kepercayaan begitu saja dari Karina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambivalent [𝔧𝔢𝔫𝔯𝔦𝔫𝔞 ver.]
FanficJeno itu menyebalkan! *** Karina harus menjalani hari-harinya dengan sengsara akibat Jeno yang terlalu disiplin dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua osis. Singkatnya, Jeno itu cerdas dan tampan yang dicintai banyak orang di sekolahnya. Sangat be...