Sebelum baca sebaiknya vote dulu, ya. Nggak susah dan nggak bayar kok, kalian tinggal klik bintang yang ada di sebelah fitur komentar. Terima kasih.
-oOo-
-oOo-
Arshaka tengah serius memberikan materi kajian kepada para santri di kelasnya. Suasana kelas begitu hening, hanya terdengar suara Arshaka yang tegas dan jelas menjelaskan poin-poin penting dalam materi kajian tersebut. Para santri tampak serius menyimak penjelasan Arshaka, beberapa bahkan mencatat poin-poin penting dalam buku catatan mereka.
Namun, suasana kelas tiba-tiba terganggu ketika seorang santri mengetuk pintu ruang kelas. Lalu bergegas masuk ke dalam kelas dan segera mendekati Arshaka.
"Maaf mengganggu, Gus. Saya diminta Kyai Ghifari untuk memanggil Gus untuk segera pulang," ujar santri wajah menunduk.
"Abi memanggil saya?" tanya Arshaka dengan kening berkerut, masih mencoba mencerna informasi yang baru saja disampaikan santri tersebut.
"Enggih, Gus," jawab santri itu masih dengan kepala menunduk.
Arshaka diam sesaat. Ia merasa bingung dan khawatir, mengapa Kyai Ghifari memanggilnya saat ia sedang memberikan kajian di kelas. Tidak biasanya abi-nya melakukan hal seperti itu. Apakah ada sesuatu yang terjadi di rumah? Atau mungkin ada masalah yang mendesak?
"Gus," panggil santri tersebut saat Arshaka tidak mengatakan apapun.
"Maaf, Gus," ujar santri tersebut dengan ekspresi khawatir di wajahnya, menyadari bahwa Arshaka tampak terdiam dalam lamunan.
Arshaka tersentak kembali ke kenyataan dan menatap santri yang memanggilnya tadi. "Maaf. Kalau begitu saya akan segera pulang. Terima kasih," jawab Arshaka dengan suara yang lembut namun tegas.
Santri itu mengangguk penuh pengertian. "Baik, Gus. Kalau begitu saya permisi dulu." Pamit santri tersebut dengan sopan, setelahnya ia pergi dari kelas tersebut, meninggalkan Arshaka bersama santri-santri lainnya.
Arshaka kembali menatap semua santri di kelasnya. Kemudian ia berkata, "Baik semuanya, karena saya ada keperluan, kita akhiri pembelajaran hari ini. Sampai jumpa besok, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab semua santri serempak.
Arshaka segera pulang ke rumah untuk menemui ayahnya. Sesampainya di rumah, langkah kakinya terasa cepat dan tergesa-gesa. Begitu memasuki pintu rumah, Arshaka langsung mengucap salam, "Assalamu'alaikum," suaranya terdengar sedikit tegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Married
Romance"Yang benar saja, Bi. Masa Shaka harus menikah dengan gadis seperti, Aruna. Shaka ini menginginkan pasangan yang bisa menjadi rumah untuk Shaka dan majelis untuk anak-anak Shaka, nggak mungkin gadis seperti Aruna bisa seperti itu, Bi." "Apa yang sal...