Diketepian danau angsa, nampak seorang gadis bersurai coklat dengan pakaian nampak putih menyala ditemani dengan kucing lembut yang tertidur di samping badan nya.
"Bu, Bunda?"
"Kesini Sean, ayo main sama Bunda!"
"Bu.....Bundaa!!"
Alsean sontak berlari secepat kilat menyambar. Dirinya ingin memeluk orang tersayang nya yang ia rindukan setelah sekian lama nya.
"Bun, Sean kangenn bangett sama Bundaa!"
"Bunda juga, Sean. Gimana kondisi Sean sekarang? Sehat?"
"Sean sehat Bun! Cuma, Bunda pasti kecewa ya, karena kematian Alex?....."
"Enggak, sayang. Bunda sama sekali ga marah kok sama kamu. Sean sudah hebat, berani menyelamatkan Alex sampai terluka!"
"Bunda, temani Sean selalu kan?"
"Maaf ya, sayang. Bunda tak bisa berlama-lama lagi. Bunda harap, Sean selalu menjadi anak remaja yang selalu gembira dan tersenyum dimanapun. Okee?"
"Bu, Bunda? . . ."
Sosok yang Alsean panggil dengan sebutan "Bunda" itu, memeluk Alsean penuh hengat. Perlahan, Sosok gadis itu mulai menghilang perlahan.
KRINGGG!!!
Alarm berdering dengan gaduh. Alsean terbangun setelah mimpi indah tadi. Ia tersedih, ternyata itu hanya ada dalam mimpi. menyebalkan batin nya.
"Ehmm, ternyata cuma sebatas dunia mimpi..."
Terdengar suara ketokan pintu dari luar kamar nya itu.
Tok Tok!
"Bang, ayo kita beres-beres rumah, karena hari ini Ayah akan datang berlibur bersama kita" ucap Askara.
Seperti yang dikatakan Askara. Sekarang, Ayah akan mendapat liburan dan cuti untuk kerja nya selama sebulan penuh. Orang yang dinanti-nanti Alsean pun akhir nya kembali bersama mereka.
"Wait a minute, Askara! Habis ini aku keluar!"
***
Terdengar suara ketokan pintu dari luar rumah. Bagaskara membuka pintu itu.
Terlihat jelas pria ber-jas hitam mengenakan celana jeans dan ditemani oleh seorang robot merah yang melayang di udara. Sebuah Power Sphera.Askara dengan sigap memeluk sang ayah sembari memberi salam hangat kepada nya.
"Bagaimana keadaannya? Sehat?" tanya sang Ayah.
"Kita semua sehat Ayahh," jawab Nathan dengan semangat.
"Ayah pasti capek kan? Ayo, istirahat dulu" ajak Askara lembut.
"Bawain koper Ayah ke atas" perintah Archel menatap Alsean dengan keras.
Malam pun tiba. Selepas makan malam, mereka pun berkumpul bersama untuk menonton acara favorit mereka di televisi.
"Eh, sudah jam 9 lebih. Ayo semuanya tidur" ajak sang Ayah.
"Iihh, Ayah ga seruu" amuk Nathan sambil mengelus-elus rambut Firseil yang tertidur pulas di paha nya.
"Ayo lah Ayah, plss" Alvarensza dan Nathan berkataan bersama untuk memohon kepada Ayah nya."Gimana kalo besok kita ke pantai? Tapi, syarat nya sekarang kalian harus tidur" rayu Ayah sembari berdiri mematikan televisi.
"YEAYY ASIKK" ucap Alvarensza semangat dan dengan cepat melempar bantal ke televeisi.
"Mungkin aku ga diajak?" tanya Alsean geram dalam hati nya.
"Udah, sekarang kalian harus tidurr"
"Siapp boss"Saat mereka semua tertidur di kamar nya masing-masing, tiba-tiba, Taufan mendengar pembicaraan Ayah nya di telfon handphone nya.
"Waduh, gimana ya? Apa tidak ada pekerja lain yang bisa menggantikan saya saat ini? . Oh begitu ya, baik lah, saya akan kembali ke tempat kerja besok"
"Ayah, bakal balik kerja?" ucap Taufan dalam hati nya.
PERHATIAN READERSS!!
CERITA YANG AKAN DILANJUTKAN KEMUNGKINAN TIDAK ADA SANGKUT PAUT DENGAN KEMATIAN SOLAR DI BAB PERTAMA. BAB SELANJUT NYA HANYA AKAN MENCERITAKAN KEADAAN TAUFAN BERIKUT NYA.
DIMOHON PENGERTIANNYA.
![](https://img.wattpad.com/cover/372069140-288-k338717.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝖾ꭑρ𝗂𝗌 𝐇υ𝗃α𐓣 [REVISI]
FanfictionTEMBUS 600 READER YUKK яαη∂σмℓу υρ тιмє! °❀⋆.ೃ࿔*:・ Hempis Hujan [AU ANGST] BoEl Story (Boboiboy Elemental) Little Fanfic ૮ ˶ᵔ ᵕ ᵔ˶ ა "Sean kecil istirahat dulu ya" 𝐇𝐀𝐒𝐈𝐋 𝐂𝐈𝐏𝐓𝐀 𝐌𝐔𝐑𝐍𝐈 : @starll4_lunette ˚ ༘'✦ ˑ ִֶ 𓂃⊹ Hᨵׁׅ℘ꫀׁׅܻ Yᨵׁׅυ...