Bell Tree Express Incident [𝐏𝐀𝐑𝐓 𝟏]

121 12 3
                                    

Tokyo,
tempat dimana sekarang para pemuda itu menetap
Mereka kini berada di perjalanan kereta menuju Tokyo.

"Alvaren udah enggak sabar bangett nii mau liat taman bunga yang lagi terkenal di Tokyo!" sorak gembira Alvarensza sembari mengguncang-guncang kan diri nya di bangku sebelah Alexandra.

"Masih lama Alvaren. Kita sedang di Nagasaki belum memasuki wilayah Tokyo" ujar si kakak sulung bermanik ruby merah itu, Archelion.

"Kak Alsean, nanti temenin Alex ke Flower Park yaa!!" ajak Alexandra sembari memasang raut muka imut nya untuk merayu Alseandra.

"Iya-iya bocil pinter. Ntar kakak temenin dah" jawab Alseandra senang dan gembira karena kedua adik nya itu mengajak diri nya.

"Firseil keliatan nya capek banget? Kemarin di pesawat dia tidur kan? Tidur nya kayak orang mati suri aja" celetuk Bagaskara menunjuk Firseil yang tertidur di sandaran bahu nya.

"Ya Tuhan semoga cepet sampe. Aku laper" raut muka Nathaniel berubah saat perut nya mulai terasa lapar dan berbunyi.

Ketujuh pemuda itu pun sampai di villa mereka.

Mereka bergegas menaruh barang mereka dan menunggu taksi untuk menjemput mereka untuk pergi ke restoran.

Sesampai nya di restoran mereka memesan makanan-makanan mereka masing-masing.
Alseandra, Nathaniel, dan Bagaskara memesan nasi goreng. Sementara Firseil, Alexandra, Archelion, dan Alvarensza memesan pangsit.

🗣:"KAK AUTHOR MINUMNYA MANA??"

AUTHOR DAH CAPEK BANHH, LAGIAN NI BATERAI HP UDAH TERLIHAT "3%" JADI MOHON DIMAKLUMI YA PEMBACA2 SEKALIAN

Back To The Story!

Tak selang lama, seorang pelayan menghampiri tempat mereka bertujuh duduk di meja merah yang disertai tulisan password wifi milik restoran.

"Woahh, ada wifi nya, mayan ni boleh push rank dikit-dikit, mythic immortal aku datang!" ucap gembira Nathaniel yang sedang memainkan game sembari memakan nasi nya sedikit demi sedikit.

"Nathan, makan dulu nasi nya. Di villa kan juga ada wifi?" ujar Bagaskara melihat adiknya yang asik memainkan game sedari tadi.
"Tapi nanti kalo aku afk nanti kredit skor ku turun, bintang ku juga turun nanti" sahut Nathaniel dengan raut melas melihat handphone nya.
"Nathan? Kamu mau tidur diluar atau di villa?" tanya Bagaskara dengan senyum smirk khasnya.
"Woah. Oke-oke, gue matikan" sahut Nathaniel dengan wajah sedikit gugup melihat reaksi Bagaskara.
Mereka hanya bisa tersenyum saat melihat perang antar Bagaskara dan Nathaniel.

Tak lama kemudian, mereka pun selesai makan dan segera keluar dari tempat itu.
Mereka pun sampai di villa mereka dengan keadaan kenyang setelah makan bersama tadi.

"Bang Archel, Alex mau ke Flower Park sama Kak Alsean. Boleh kan?" tanya Alex.
"Ya boleh. Tapi jangan sampai misah. Datang berdua pulang juga harus berdua. Camkan itu" jawab Archelion.
"Siapp!!" ucap mereka berdua bersamaan.

Mereka berdua pun pergi ke Flower Park menggunakan mobil berwarna hitam mengkilat yang disertai warna abu-abu tua yang ada di ujung mobil.

Beberapa saat kemudian, mereka pun sampai di tempat tujuan mereka yaitu Flower Park.
"Ayo kita keliling-keliling dulu Kak!" ajak Alex.
"Boleh-boleh. Nanti kakak juga mau foto-foto pake kamer kakak ni" jawab Alseandra seraya mengambil kamer dari tas kecil nya.

Mereka berkeliling tempat itu hingga hampir tiga jama mereka menghabiskan waktu.
Alexandra melihat ada spot foto dengan tema flora yang cukup menarik. Dihiasi dengan latar kayu dan rumbai-rumbai bunga.

"Kak Al, foto in aku disitu ya!" ucap Alex menarik tangan kakak nya dan berlari menuju tempat spot foto itu.

"One, two, three, say chesee!"

CKRIK!

"Liat dong kak, penasaran hasil nya" minta Alex berlari menuju Alsean untuk melihat hasil foto nya itu.

"Woah, cakep dek" puji Alseandra.
"Iya lah kan pake filter" ujar Alex tersenyum kecil sembari memperhatikan foto nya itu.

"Ga dek. Kan kamera ga ada filter nya" sahut Alseandra dan mengernyitkan dahi nya.
"HA? GA ADA FILTER NYA? OUISHH CAKEP NYA AKUUU!!" teriak Alex sontak membuat Alsean malu dikarenakan diperhatikan oleh orang-orang disekitar nya.

"Eh dek jangan gitu lah, aku yang malu ini" ujar Alsean seraya menutupi muka dan pipi nya yang mulai memerah blushing itu.
"EHEEHEH! Maap kak!"
kata Alex tersenyum.

Mereka berdua melihat Kereta kecil seperti kereta gantung dan merasa ingin menaiki nya.
"Kak, naik itu yok!" ajak Alex.
"Euhm, boleh" jawab Alsean singkat.

Mereka berdua bergegas menuju loker tiket untuk membeli sepasang tiket.
Mereka segera naik ke kereta dan mencari letak duduk paling nyaman. Ya, di dekat jendela.

Tak lama kemudian, kereta pun mulai berjalan. Mereka berdua menikmati angin sepoi-sepoi yang lewat melalui jendela mereka dan dihangatkan oleh pembicaraan ringan dari mereka.
Mereka berdua bagaikan langit dan bumi yang saling menyentuh.

Masalah pun terjadi, tiba-tiba kereta bergerak laju tanpa henti dan suara alarm peringatan pun berbunyi disertai lampu merah yang bergerak kesana kemari.

PERINGATAN! PERINGATAN! ORGAN MESIN RUSAK.
SEGERA BERLINDUNG SEBELUM LEDAKAN TERJADI.
PENUMPANG DIHARAPKAN UNTUK BERLINDUNG SEGERA.
PERINGATAN! PERINGATAN!

Kereta pun berhenti di atas jembatan curam yang dibawahnya persis ialah sebuah jurang laut.
Penumpang mulai turun dan berlindung di bawah pohon sembari berteriak-teriak melihat gerbong kereta paling belakang mulai terbakar hangus.

"Kak, Alex takut kak...." ucap Alex memelas.
"Ayo kita segera turun sebelum bencana menimpa kita lebih dalam" ajak Alseandra.

Mereka berdua pun sudah dekat dengan pintu kereta itu.
Namun sayang nya,
di ambang pintu kereta. Tiba-tiba, kereta mulai terbalik ke kanan sehingga menyebabkan kemiringan di dalam kereta.
Alseandra sudah berhasil keluar. Ia mencoba menyelamatkan adik nya itu.
Alsean menarik sekuat tenaga pintu kereta agar mau terbuka untuk menjemput Alex yang terjebak di dalam kereta.

"Alex! Pegang tangan Kakak!" jerit Alsean yang melihat Alex tengah meringis kesakitan dikarenakan kakinya yang sedikit terbakar akibat ledakan belakang tadi.
"Alex gak kuat Kak, tinggalin aja A-Alex" ucap Alex melihat Abangnya yang berusaha menggapai tangannya.
"Enggak Alex! Kamu masih harus hidup Alexandra!"
jawab Alseandra menangis sendu dan dipenuhi perasaan panik, takut, dan cemas campur aduk di kepalanya.

"Maafin Alex, Kak Alsean"

Tiba-tiba Alex mendorong Alsean keluar dari kereta itu.
Ledakan dahsyat pun terjadi.

Alsean yang melihat kepergian adiknya pun meringis tangis disertai luka yang ada di tangannya karena tergores pintu kereta tadi sebelum ledakan hebat itu terjadi.

*Sekarang... Aku harus apa? Aku harus bilang apa ke yang lain? Tuhan tolong aku....


AZEKKK 1000+ KATA GK TUH WKWKW
ENJOY AJ YA, AUTHOR NYA AGAK GALAK WKWKWKKW.

𝐇𝖾ꭑρ𝗂𝗌 𝐇υ𝗃α𐓣 [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang