8. Batas

125 16 0
                                    

"Mama, Papa Jeana udah dateng nih" riang gembira itulah perasaan Jeana saat ini.

"Duduk !" seketika menghapus senyum ceria Jeana mendengar titah lantang Ayahnya.

"Jeana, sini sayang duduk" disusul ucapan lembut sang Ibu.

"Jeana bikin salah ya Ma, Pa, kenapa Papa kelihatan marah. Maafin Jeana" mulai memahami situasi Jeana merasa suasana menegangkan di rumahnya saat ini. Sang papa yang sama sekali tidak tersenyum dan raut Mama yang khawatir.

"Sudah berapa kali Jericho nginep di rumah lebih tepatnya di kamar kamu" inilah alasan Papa Gilang marah.

Menyadari kesalahannya mata Jeana berkaca-kaca detik itu juga sadar bahwa apa yang dilakukan belakangan ini bersama Jericho bukanlah hal yang baik, dan Jeana telat menyadari.

"Maaf Papa Mama, Jericho memang sempat beberapa kali nginep di kamar aku tapi sama sekali nggak pernah kami berbuat yang bukan seharusnya aku berani bersumpah" Jeana memohon ampun dengan berlutut di depan kedua orang tuanya.

"Papa paham kamu tidak akan melakukan hal tersebut tapi apa kamu harus tahu Batasan itu adalah jalan menuju perbuatan yang tidak seharusnya Papa dan Mama nggak mau lagi dengar kalau Jericho menginap di kamarmu paham" Papa Gilang mencurahkan keresahan pada putri tanggal yang sangat disayanginya.

"Ingat ya sayang kamu harus janji demi masa depan dan diri kamu sendiri mama nggak mau kamu terjerumus ke hal yang tidak bermoral" Mama Yura ikut menasehati Jeana.

"Aku janji Papa, Mama aku sadar aku salah dan aku akan memperbaiki."

Memang benar adanya selama kurang lebih satu bulan Jeana dan Jericho balikan, keduanya semakin lengket tidak dapat dipisahkan bahkan tidur bersama di kamar Jeana namun tidak sampai berbuat perbuatan yang tidak seharusnya. Mereka hanya tidur bersama, kebebasan dirasakan Jeana karena merasa Jericho lebih sering disampingnya tanpa gangguan Lilian.

Mengenai Lilian Jeana pernah bertanya pada Jericho alasan Lilian jarang mendekati Jericho atau interaksi lain, Jericho juga tidak tahu dan menebak bahwa Lilian sedang sibuk mepersiapkan debut sebagai model.




🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻




"Hah gila lu Je"

"Ya wajar orang tua lo marah Je"

"Gue sadar kok gue nggak seharusnya kayak gitu gue juga baru sadar bego ya gue" setelah menceritakan kejadian kemarin dan mendengar respon kedua sahabatnya Jeana semakin merasa bersalah.

"Jadi ini alasan lo nggak mau ketemuan dulu sama Jericho dan kabur ke sini ?"

"Ya gitu deh Ren, setelah gue pikirin gue emang harus batasin interaksi sama Jericho karena ya kita cuma sekedar pacaran"

"Ingat cita-cita lo harus tercapai dulu lo emang mau punya anak dulu hahaha"

"Ih jangan gitu ah Heraaa gue nggak mau ya punya anak, nggak bisa ngurusnya"



🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻


Karena akhir-akhir ini Jeana menjauh atau membatasi interaksi dengan Jericho, malam ini Jericho inisiatif buat video call Jeana buat mengobati rasa rindu ke pacar imutnya itu, tetapi tidak sesuai ekspektasi Jeana malah terlihat cuek dan tidak mau bicara.

"Udah mau tidur ?"

Tanpa mengeluarkan suara Jeana hanya mengangguk lesu.

"Cape banget apa hari ini Na ?"

Lagi hanya anggukan yang di dapat Jericho

"Udah mau seminggu kita nggak punya waktu berdua, facetime juga selalu di reject sekalinya facetime kamu kayak males gitu."

"Aku capek Jer" akhirnya Jeana mengeluarkan suaranya.

"Besok kita jalan ya ke rumah aku gimana biar kamu nggak capek"

"Liat besok ajalah" Jeana terlihat ogah-ogahan

"Serius deh kangen banget sama kamu Na"

"iya iya udah ya.. "

Setelah mematikan teleponnya Jeana sangat merasa bersalah tetapi dia harus bisa membatasi diri saat bersama Jericho, dia bertekad besok akan bicara jujur alasan dibalik sikapnya akhir-akhir ini.

1 Pesan diterima

Kak Marco 🐆:

Mau nemenin kakak ke Mall ?

Saya:

Mau kak jemput ya 🤭


🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻tbc🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻

Girlfriend or Girl Friend (nomin gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang