9. Jericho marah

129 13 2
                                    

"Pakai ini kamu jadi imut banget je"

"Masak iya, aku mau kalo dibeliin hihihi"

"Iya ambil ajaa, apa yang enggak buat adikku tercinta"

Diakhir kalimatnya Marco tersenyum miris dan bergumam 'adik ya'.

By the way mereka berdua sedang mampir di toko penjual bando karakter mendadak Jeana ingin pakai bando kucing sekaligus minta dibelikan kakak gantengnya Marco dan Marco dengan senang hati menuruti.

Dilanjutkan makan di restoran Jepang buat makan makanan favorit Jeana tidak lain adalah sushi.

"Kamu sesuka itu ya sayang sama sushi hm?"

'Sayang?'
Jeana merasa asing ketika yang memanggilnya sayang adalah Marco tetapi memang sejak dulu Marco sering memanggilnya sayang dan sejak menjadi pacar Jericho panggilan sayang dari Marco sudah lama tidak didapatkan oleh Jeana.

"Em.. suka banget kak hehe"

Jeana merutuki dirinya kenapa terlihat canggung sih padahal cuma gara-gara panggilan sayang, dasar norak pikirnya.

Belum selesai salah tingkah Jeana malah makan dengan terburu-buru sampai saus meluncur di dagunya, sebagai kakak yang sayang adiknya Marco gerak cepat membersihkan dengan tangannya langsung.

"Pelan-pelan dong Je, mau kemana sih lucu banget kamu"

Perlakuan Marco barusan juga membuat Jeana salting part 2 , Jeana juga heran kenapa tiba-tiba perlakuan Marco bikin dia salah tingkah apalagi deg-degan padahal selama ini tidak seperti itu.

Disisi lain ternyata Jericho juga sedang di restoran sushi tempat Marco dan Jeana berada bersama teman-temannya

"Nanti kalian duluan aja gue mau nganter bungkusan dulu ke rumah Jean"

Jericho berkata pada kedua temannya, dia ingat sekali Jeana itu penyuka sushi kalau dikasih pasti dia happy banget, sejujurnya Jericho yakin Jeana belum tidur karena ini masih jam 7 malam, tetapi Jericho tidak mau mengganggu pacarnya karena ingin memberi waktu dan agar tidak terkesan posesif.

Setelah hampir menyelesaikan makannya salah satu teman Jericho yaitu Vano menginterupsi kegiatan makan teman-temannya.

"Kayaknya lu nggak perlu bungkusin Jean deh Jer"
Perkataan Vano membuat keduanya mengernyit apalagi Jericho yang menganggap Vano aneh.

"Noh liat sendiri"
Eric memberi gestur dengan wajahnya agar Jericho melihat apa yang dirinya lihat dan wow cukup membuat Jericho terkejut.

Dengan gerakan kasar Jericho bangkit membuat Vano dan Marcel ikut bangkit berusaha menenangkan Jericho

"Jer, kalem dulu jer jangan emosi dulu"
Vano mencoba menahan lengan Jericho.

"Iya bener, lu tenang dulu omongin baik-baik lah"
Marcel ikut menenangkan.

"Gue mau samperin Jean gue ga bakal marah tenang aja gue udah rileks"
Setelah meredakan emosi yang tiba-tiba memuncak Jericho memutuskan mendatangi Jeana.

Tanpa sepengetahuan Marco maupun Jeana, Jericho datang dan langsung duduk di kursi samping Jeana.
"Sayang kamu disini?"

Senyum merekah dibibir Jericho sangat bertolak belakang dengan ekspresi wajah Jeana yang kaget.

Terlalu kelu mulutnya Jeana hanya mampu mengangguk dengan perasaan tidak enak pada Jericho karena Jeana tadi sudah berbohong. Disamping itu selera makan Marco tiba² hilang melihat kedatangan Jericho.

"K-kamu sama siapa kesini Jer?"
Berusaha menampilkan ekspresi yang biasa saja akhirnya Jeana bersuara.

"Sama Vano sama Marcel, nanti mau pulang sama aku ?"

"Apaan deh Jeana berangkat bareng gue pulang juga bareng gue lah" Marco tidak terima.

"Ini urusan gue sama pacar gue gak usah ikut campur bisa?" Tatapan sinis dilayangkan sebagai respon protesnya Marco.

"Bener kata kak Marco aku harus pulang sama kak Marco juga maaf ya Jer besok kan kita jalan-jalan"

Jeana mencoba memberi pengertian dengan mengelu lengan pacarnya jujur saja dia belum siap berduaan dengan Jericho karena pria itu terlihat marah dan Jeana takut.

Dengan senyum getir Jericho mengangguk, padahal Jericho tidak ada niatan untuk marah atas kejadian kali ini jika tawaran untuk pulang bareng diterima oleh Jeana, tapi rupanya Jeana memang senang menguji kesabarannya dengan menolak ajakan pulang bareng, baiklah jika itu kemauan pacarnya Jericho akan menuruti.

"Kalo gitu pulangnya hati-hati ya sayang aku pulang duluan okay"

Dibalas anggukan dan senyum palsu oleh Jeana jujur dalam hatinya sangat takut Jericho semakin marah atas penolakannya.

🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺

Dengan tatapan lesu, Jericho merasa gelisah dari perjalanan pulang hingga sampai ke rumah memikirkan kekasihnya Jeana, dia tidak habis pikir apa kesalahannya sampai gadis itu membatasi interaksi keduanya akhir-akhir ini.

Saat sudah menaiki tangga dan hendak menuju lorong kamarnya Jericho dikejutkan oleh kehadiran Lilian di lorong.

"Lilian!"

"Jeri kamu udah dateng?"

"Kamu nungguin aku ?"

"Iya, aku mau minta tolong tapi nggak jadi yaudah aku mau pulang ya"

"Lah"

Menurut Jericho tingkah Lilian aneh dia seperti sudah melakukan hal yang seharusnya tidak dilihat oleh Jericho terlihat dari sikapnya yang gugup dan kikuk.

Melanjutkan langkah menuju kamarnya, Jericho dibuat heran dengan kamar tidak berpenghuni di sebelah kamar jericho yang lampunya menyala terlihat dari ventilasi ruangan tersebut.

Berniat mematikan lampu ternyata pintu kamarnya dikunci, Jericho berpikir mungkin ART rumahnya lupa mematikan lampu saat membersihkan ruangan tersebut.


🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻Tbc🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻

Girlfriend or Girl Friend (nomin gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang