Hexa yang baru saja bangkit dari mati surinya, tersenyum lebar saat menatap mie instan kuah yang baru saja selesai dimasak olehnya. Aroma kuah yang segar, membuat selera makan Hexa kembali meningkat.
Tok!! Tok!! Tok!!
Ketukan kencang di pintu rumahnya memaksa sang pemilik rumah menunda santapan nikmatnya, dan berjalan menuju pintu.
"Siap____"
"HEXA!!" Arlingga masuk dengan panik. Kedua sisi pipi pemuda manis itu di takup dengan telapak besarnya membuat Hexa terpaku.
"Lu ga apa-apa?! Lu sakit lagi? Apa demam lagi? Mau gua anter ke rumah sakit? Xa! Ngomong!" Tekan Arlingga.
"Ap --- paan sih lu!" Hexa menepis lengan besar itu dari pipinya.
"Gua ga apa-apa." Lanjut yang muda ketus.
"Tapi tadi kata Marco --- eh? Bentar?!"
Arlingga mencium aroma micin yang menyengat dari dalam rumah sang pemuda manis. Tanpa pikir panjang yang dewasa menerobos masuk dan menemukan mie kuah yang masih hangat tergeletak di atas meja dapur. Tanpa pikir panjang, mangkuk itu pun diangkatnya lalu isi mie hangat itu pun di buah begitu saja kedalam wastafel.
"ARLINGGA!! LU GILA APA HAH?! NGAPAIN LU BUANG?! ITU MAKAN MALAM GUA TAU!! AARGGHH!!" Teriak Hexa frustasi.
"Ga baik makan mie instan, ngerti!"
"Ya terus gua harus makan apa?! Kalau lu kesini cuma buat nambahin kesulitan dalam hidup gua mendingan lu pergi sekarang!"
"Tapi Xa___"
"PERGI!!" Teriak Hexa lantang.
Marco baru tiba karena mampir membeli bubur untuk Hexa pun berlari masuk dengan wajah panik.
"Gua bilang pergi ya pergi!! Budeg ya lu!!" Umpat Hexa.
"OKE!! GUA PERGI!! Kalau bukan karena Marco, GUA GA SUDI, NGINJEKIN KAKI DI RUMAH INI!!"
Arlingga berjalan keluar, pintu rumah itu di banting kencang hingga membuat yang muda tak kuasa menahan air matanya. Hexa pun menggelosor lemah di lantai.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Batas Warna
Fanfiction[ CHANMIN AREA ] 18+ BIJAK SEBELUM MEMBACA!!! Book ini mengandung muatan dewasa, kata-kata frontal, informal, bxb, dan lain-lain. Bagi yang berbeda pandangan / belum cukup umur HARAP SKIP SAJA. Sekian dan terimagaji. Salam manis, Kyuji_25