6

98 15 5
                                    

.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.

Hari sabtu ini tim basket berlatih lebih awal. Arlingga memarkir mobilnya dan segera berlari menuju lapangan.

"Ar!"

Panggilan manis itu menghentikan langkah Arlingga.

"Sovia? Kok kamu disini? Bukannya sekolah libur hari ini?"

"Ah, iya. Aku kesini mau nonton anak-anak latihan. Sekalian mau kasih sedikit cemilan sama minuman biar mereka semakin semangat latihannya." Sovia memamerkan dua kantung besar di lengannya.

"Oh..."

"Ya udah yuk!! Mereka pasti udah nunggu kamu." Sovia pun menggandeng mesra lengan Arlingga dan berjalan bersama menuju lapangan sekolah.

"WOY!! OPER!!" Teriak Hexa di tengah lapangan.

"Rio! Jaga Roi jangan sampe lepas!!" Komando Rifki.

"Xa!!"

"Lepas Roi!"

"Yo! Hati-hati jangan kasih kendor!" Rifki pun berlari kearah Hexa untuk menghadang.

"Roi! Gua lepas!" Teriak Aji.

"Ji! Pas!"

"Aji oper cepet!" Perintah Hexa.

Shut!

"YYEEAAAYYY!! WUHUU!!" Sorak Team Hexa yang berhasil meraih angka.

Arlingga menatap sang kapten dengan senyum lebar. Hexa terlihat begitu menawan saat ketika yang muda itu berkeringat di tengah lapangan, jauh berbeda dengan sosoknya yang tengil dan menjengkelkan ketika di luar lapangan.

 Hexa terlihat begitu menawan saat ketika yang muda itu berkeringat di tengah lapangan, jauh berbeda dengan sosoknya yang tengil dan menjengkelkan ketika di luar lapangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[BL] Batas WarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang