9. Selamat ulang tahun Semestaku

5K 276 76
                                    

HOLA

How are you babe?

Kawal cerita ini sampai end okeii^^

🤍Happy Reading🤍

_____

Matahari pagi mulai menyorot, suara bising sudah menjadi rutinitas setiap minggu yang Aksara dengar. Kali ini entah apa lagi yang sedang di lakukan ayahnya itu.

Aksara dengan kesal bangkit lalu menuruni anak tangga satu persatu, dengan tampilan acak-acakan ia terus menggerutu kepada ayahnya.

"Ayah, ini masih pagi dan ini hari minggu, ngapain pake acara ribut di dapur sih?!" kesal Aksara.

Antariksa yang mendengar celotehan putranya itu segera membalikkan badannya. Dan betapa kagetnya Aksara saat melihat ayahnya menggunakan celemek bermotif bunga dan wajah yang penuh tepung.

"Ini udah siang Aksa!. Ayah lagi bikin kue kesukaan bunda..."

"Hah?!" Aksara nampak tak paham. Namun sesaat kemudian ia teringat dan segera melihat kalender yang ada di atas meja ruang tengah.

"Kok ayah gak ingetin Aksa sih kalo hari ini ulang tahun bunda?!"

"Makanya jangan mabok mulu!"

"Come on Yah, kayak gak pernah muda aja," elak Aksara dengan menampilkan deretan giginya.

"Udah sana mandi kita main ke tempat bunda," perintah Antariksa.

"SIAP!!" tegas Aksara. Antariksa yang melihat itu hanya terkekeh pelan.

Setelah beberapa lama, ayah dan anak itu kini bersiap dengan pakaian rapi mereka, kemudian duduk di meja makan untuk memulai sarapan.

Pagi ini mereka sarapan menggunakan kue yang Antariksa buat. Aksara sangat antusia untuk mencoba kue itu, karna ia hanya bisa merasakan kue yang di buat ayahnya itu hanya setahun sekali.

 Aksara sangat antusia untuk mencoba kue itu, karna ia hanya bisa merasakan kue yang di buat ayahnya itu hanya setahun sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah brownies coklat dengan rasa dan bentuk yang tak berubah setiap tahunnya. Ini sudah menjadi kebiasaan Antariksa setiap tahun saat ulang tahun Adhara. Jika 12 tahun yang lalu mereka memakannya bertiga, kini mereka hanya bisa menikmatinya berdua.

Antariksa tersenyum tipis saat melihat putranya melahap habis brownies coklat itu. Perasaan hangat menjalar di tubuhnya, seakan Adhara kini ada di antara mereka.

"Ara, anakmu ini seleranya makanannya memang rendah, sama sepertimu!" batin Antariksa.

Setelah menyelesaikan sarapan. Kini mereka menuju tempat favorit mereka. Antariksa melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, membawanya ke sebuah toko bunga. Toko bunga yang setiap tahunnya ia datangi.

Aksara (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang