S2:Chapter 2

149 19 2
                                    

Pagi hari nya Injun bersiap dengan setelan rapi kemeja putih dan celana hitam dengan ID card bertuliskan hwang injun

Ia keluar dari apartemen nya lalu dia melihat zuu juga baru saja keluar dari rumah nya.

"Eh, Njun"

"Pagi Zuu"

"Pagi juga"

"Yuk berangkat"

Mereka berjalan bersama menuju kantor sebelum nya mereka mampir ke minimarket terdekat membeli gimbab dan kopi, untuk Injun
Zuu hanya membeli es cup dan Roti karena ia sudah kenyang.

Sampailah mereka ke kantor Injun segera duduk dan makan ia juga menawari zuu namun zuu menolak

Setelah habis ia meminum kopi. Lalu mengerjakan berkasnya

Jeno sampai ke kantor kali ini ia sendiri karena sang putra sedang di asuh oleh adik nya.

"Pagi pak!" Ucap semua

"Pagi" ucap jeno ia langsung ke tempat nya mereka juga langsung lanjut mengerjakan berkasnya

Waktu nya makan siang Injun dan zuu langsung ke kantin

Tapi kali ini injun tak memesan ia hanya meminum kopi susu saja karena masih kenyang

"Ngga makan njun?"

"Engga, masih kenyang kamu aja"

"Zuu, aku tinggal ya," Ucap Injun ia teringat ada berkas yang belum di tanda tangani

"Ah iya"

Injun kembali lalu membawa berkas itu kepada Jeno

Tok tok tok

"Masuk"

"Permisi pak, ini ada yang harus bapak tanda tangani" Ucap Injun

"Iya taruh situ saja"

Jeno kemudian menandatangani nya dan memberikan nya kepada Injun

"Makasih pak, saya permisi" Ucap Injun ia membungkuk dan pergi dari ruangan Jeno

"Apa itu kamu sayang," batin nya

Injun kembali ke meja nya, ia terpaksa untuk lembur hari ini kerena banyak nya berkas yang harus ia urus.

Ia sudah menghabiskan tiga gelas cup coffe ia lupa jika dari siang hingga malam ia belum makan makanan berat, hanya minum kopi saja.

Karena jam makan malam juga sudah habis ia merasakan gejolak tidak enak dalam perut nya, karena di kantor hanya ia dan empat kariawan lain nya, Injun menumpukan kepala nya keatas meja dengan tangan menekan nekan perut nya yang tidak enak

Ia bahkan tak menyadari jika Jeno baru saja keluar dari ruangan nya.

"Sssshhh... "

Jeno melihat Injun yang sepertinya menahan sakit pada perut nya itu pun mendekat ke Injun.

"Injun?" Ucap jeno memegang pundak Injun

"Eh, iya pak" ucap nya ia langsung menoleh ke belakang

"Kamu sakit?" Ucap jeno

"Engga, pak ini cuman begah biasa aja" Ucap nya

"Kalau sakit pulang aja,"

"Iya pak ini juga hampir selesai" Ucap nya

Jeno kemudian mengangguk lalu ia pergi ke dapur kantor untuk membuat kopi.

Injun menyelesaikan pekerjaan nya lalu ia pamit kepada semua dan pulang dan sakit di perut nya sangat menyiksa.

Injun berjalan di trotoar yang sepi karena sudah cukup larut.

Sampai di apart ia langsung tidur setelah mandi

Pagi hari nya, ia mual mual, perutnya juga sakit ia sudah mencoba makan tapi perut nya tetap tidak enk

Ia menelfon Zuu ia izin tidak masuk hari ini sudah beberapa minggu ia bekerja di kantor itu

"Hallo?"

"Zuu, nanti aku izinin ya, aku sakit asam lambung ku kambuh,"

"Yaampun, iya iya, cepet sembuh njun"

"Iya makasih"

Tuutt...

Injun kemudian membuat bubur tapi ia hanya makan dua sendok karena sangat mual.

Ia duduk di sofa panjang ruang tamu apart nya.

Menjelang siang ada yang mengetuk pintu kamar apart nya, ia sempat berfikir itu zuu, tapi zuu belum waktu nya pulang

"Iya siapa?" Ucap Injun ia melihat dari kamera monitor itu Jeno,

"Hah!, pak Jeno, mati gw" ia panik lalu mencoba tenang.

Ceklek

"Pak," injun membungkuk kepada Jeno

"Saya tadi dapat kabar dari teman kamu kalau kamu sakit"

"Eh, iya pak asam lambung saya naik" Ucap Injun

"Mommy!!" Ucap Jisung anak kecil itu memeluk kaki injun

"Hai!" Ucap injun

"Mari pak masuk," jeno kemudian masuk ke dalam apart Injun, apart nya sangat rapi dan bersih.

Jeno dan jisung duduk di Ruang tamu

Injun masih menahan sakit nya yang tak kunjung reda itu

"Eungh... ssh.. akh" sebuah erangan sakit berhasil lolos dari mulut mungil nya yang membuat Jeno menatap hawatir Injun.

"Ke dokter saja?" Ucap jeno

"Tidak usah pak, akh..." Jeno langsung menggendong Injun ala bridal diikuti putra nya

Sampai di RS injun mendapat penanganan oleh dokter.

Jeno menggendong putra nya sambil melihat injun di periksa.

"Anda telat makan, dan terlalu banyak meminum kopi, hampir saja lambung anda luka" Ucap dokter

"Baik dok" Ucap injun

"Kalau begitu saya pamit" Dokter itu pun pergi sekarang Jeno sedang keluar membelikan makan untuk Injun

"Jisung sini, jangan berdiri di situ" Injun memanggil anak itu lalu ia mengangkat nya duduk di atas bangsal rumah sakit bersama nya ia dan jisung duduk berhadapan

"Jangan sakit ya mommy" Ucap Jisung
Sambil memeluk Injun.

Injun tau pasti anak ini sangat rindu dengan sang ibu. Injun mengelus pelan punggung Jisung

Jeno masuk ke kamar injun melihat anak nya dan anak magang nya berpelukan hati nya meng hangat

"Jisung turun dulu" Ucap Jeno

Lalu jisung turun dan duduk di kursi samping bangsal injun

"Saya tadi membelikan kamu bubur ini, dimakan ya," Ucap Jeno sambil tersenyum

"Em... terima kasih pak, maaf merepotkan" Ucap Injun

Jeno juga membelikan camilan untuk sang anak,

Injun hanya memakan separuh karena ia sudah kenyang jika di paksa maka ia akan mual

Dddddrrrrttt...

Ponsel injun bergetar lalu ia mengambil nya

Melihat name tag yang ada di sana itu  kakak nya.

"Ya, halo kak?"

"Injun, kamu bisa ke Rumah, ada seseorang yang mencari mu"

"Eum.. i iya bisa kak, injun ke sana sebentar lagi"

"Ya kakak tunggu ya"

"Eung. ."

Tuuuutttt

"Ada apa injun?"Ucap jeno

BERSAMBUNG...

Dear My Husband ✔✔ {Noren} (End+ S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang