Chapter 13

269 20 0
                                    

Jeno yang tidak tega melihat istrinya menangis ia membujuknya dengan segala cara agar renjun bisa diam

"Mau beli ice cream?" Rayu jeno

"Ice cream,,"

"Iya ice cream mau?" Tanya jeno

"Nggak" tegas renjun

"Kalau hot pot?,, ramyeon?,," ucap jeno

"Nggak aku mau ke makam baba" ucap renjun

"Mau ke makam baba ya?" Tanya jeno

"Iyaa,, ayo kita ke makam baba" ucap renjun sambil merengek

"Jangan sekarang ya,, kita kesana minggu depan aja ya" bujuk jeno

"Kamu nggak mau ke makam baba?" Tanya renjun mendadak dia rindu dengan sang ayah

"Aku mau tapi jangan sekarang ya nanti kamu kecapean" ucap jeno

"Aku nggak papa,, yaudah kalo kamu nggak mau aku pergi sendiri" ucap renjun kemudian akan beranjak turun dari ranjang Namun di tahan oleh jeno

Ia tau jika sang submisif sedang dalam keadaan tidak baik baik saja karena jeno menjumpai sang submisif merasakan pusing di pagi hari

"KAU JANGAN KERAS KEPALA HUANG" ucap jeno dengan nada yang meninggi jeno tanpa sadar ia tersulut emosi hingga membentak renjun

Renjun yang mendapatkan bentakan dari jeno hatinya serasa sesak mata yang memerah dan air mata yang siap untuk membasahi pipi jeno yang tau bahwa dia salah dia segera menghampiri renjun yang akan menangis

"Sa-sayang maaf aku nggak sengaja" ucap jeno seraya ingin memegang kedua tangan renjun namun di tepis oleh renjun

renjun yang kecewa dengan jeno tanpa sepatah kata pun segera pergi tanpa menghiraukan jeno yang berjalan membuntuti nya di belakang sambil tanpa henti mengucapkan kata maaf namun tak di gubris oleh renjun ia tetap berjalan menuruni tangga

Pintu rumah secara tiba tiba terbuka ketika renjun hendak keluar di sana ada haechan yang berdiri di ambang pintu ia hendak memeluk renjun namun renjun melewatinya begitu saja tentu saja itu membuat haechan bingung sekaligus khawatir dan haechan juga bingung kenapa jeno juga membuntuti renjun

Haechan bertanya kepada jeno apa yang sebenarnya terjadi "jeno ada apa dengan sahabatku kau apakan dia?!" Marah haechan

"Aku tak sengaja membentak nya" jeno sangat menyesal telah membentak renjun

"Dominan macam apa kau ini cih" remeh haechan ia juga ikut kesal kepada jeno

Tanpa mereka berdua sadari renjun sudah pergi menggunakan mobil dan keluar dari halaman mansion jeno. Jeno yang mencoba mengikuti laju mobil renjun ia sangat kualahan pasalnya renjun menyetir mobil dengan kecepatan di atas normal

Jeno kehilangan jejak mobil renjun jeno berusaha menelfon Renjun namun tak ada balasan dari renjun jeno semakin panik,, lalu jeno baru ingat mungkin renjun ada di makam sang ayah

Jeno segera melajukan mobilnya ke arah pemakaman dan benar saja ada mobil renjun di sana jeno segera menghentikan mobilnya dan turun untuk menemui renjun

Tak kalah terkejutnya jeno melihat sang istri mengerang kesakitan di sebelah makam sang mertua

Jeno langsung berlari menghampiri renjun dengan raut wajah panik sekaligus khawatir "Sayang mana yang sakit hm"

"Akh,, perut ku," rintih renjun ia hampir saja terjatuh jika tidak ditahan oleh jeno maka dia pasti akan terjatuh dan mengalami pendarahan di perut nya

Namun insting jeno kuat ia memapah renjun menuju mobil untuk membawanya ke rumah sakit walaupun renjun selalu berontak itu bukan masalah yang besar bagi jeno

Dear My Husband ✔✔ {Noren} (End+ S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang