Jeno membeli makanan dan snack kesukaan sang anak.
Di supermarket ia tak sengaja bertemu dengan mark haechan dan Chenle
"Eh bang," Ucap Jeno
"Beli apa no?" Ucap Haechan
"Ini beliin makanan sama snack buat jisung sama mama win"
"Oooh,"
"Iya, yaudah gw mau ke kasir buat bayar kasihan Jisung di rumah sakit" Ucap Jeno
"Jisung sakit?" Ucap Mark
"Engga, saudara Renjun yang sakit"
"Hah?, Saudara Renjun?"
"Iya Injun karyawan magang ku yang baru"
"Gw ikut" Ucap Haechan
"Yaudah, ayok" selesai membayar semua nya mereka pun lanjut ke rumah sakit dan benar saja pria mungil itu sangat mirip dengan Renjun
Haechan menutup mulut nya tak percaya, "d- dia Renjun?" Ucap Haechan
"Bukan dia Injun"
"Daddy cepat lah," Ucap Jisung
"Iya sabar"
"Hai jisung!!"
"Chenle!!"
Anak kecil itu pun bermain di tempat bermain anak yang ada di rumah sakit bersama mama win
Haechan masih tak percaya jika Injun saudara kembar Renjun
Lalu dia memeluk Injun dengan erat "Renjun..." isaknya
"Eum... maaf aku injun" lirih injun membalas pelukan Haechan
"Kau sangat mirip dengan sahabatku" Ucap Haechan masih memeluk Injun
Injun juga membalas. Pelukan Haechan
Setelah memeluk Injun sekarang Haechan berbicara banyak dengan Injun ternyata selera Renjun dan Injun sama
"Anggap aku sahabatmu Injun aa.."
"Tentu"
"Kita seumuran bukan?" Tanya Haechan
"Eum... sepertinya tidak aku di sebut saudara kembar dengan Renjun kami terpaut tiga tahun dan entah kenapa wajah kami sama" Jelas Injun
"Jadi kau lebih muda tiga tahun dari Renjun?"
"Eung... kata mama setelah aku lahir baru Jaemin lahir" Ucap Injun
"Umur hanya angka Injun.. kita harus bersahabat"
Di sela sela pembicaraan nya ada satu wanita cantik datang ke kamar Injun dengan nafas ter engah engah
"Hah... hah... hah... " Jeno mendekat pada nya menghapus jejak keringat nya
"Ih minggir" Ucap nya menyingkirkan tangan Jeno
Lalu ia mendekat ke arah Injun dan Haechan
"Eh, soodam" Sapa Haechan
"Hai kak Haechan"
"Kak Renjun?" Ucap Soodam
Dia menangis bahagia wajah seseorang yang ia rindukan bertahun tahun bisa ia lihat kembali
"Dia adik Renjun, Injun namanya" Ucap Haechan
"Hai Kak Injun aku Soodam adik Jung Sialan Jeno" Ucap Soodam dengan tersenyum manis
Jeno diam berarti sudah biasa.
"Kau Cantik" Puji Injun
Setelah cukup lama berbincang bincang kamar Injun menjadi sepi kembali karena waktu besuk nya sudah habis
Injun duduk diam di pinggir bangsal sambil cekikikan membaca pesan dari Zuu
"Hallo injun"
"Ya, Zuu, Zuu bisakah kau nanti pada saat sudah ada jam besuk nya kau kesini?"
"Oke aku akan kesana, mau ku bawakan apa kau?"
"Tidak usah repot repot, kau kesini saja"
"Iya iya aku mati kan dulu ayah ku memanggilku"
"Iya daah"
Tuuuutttt...
Injun kembali melamun dan jam sudah akan malam dia di berikan makan oleh perawat dia hanya memakan nya sedikit dan beberapa saat Zuu datang membawa satu kantong besar makanan.
"Aku bawa camilan!!" ucap Zuu
Mata Injun berbinar "Tau saja kau aku ngga mood makan"
"Tau lah kau kan sahabatku" Ucap Zuu
Injun dan Zuu memakan camilan itu bersama sambil bercerita Injun tidak berani makan banyak karena perut nya belum sembuh total
Pintu kamar nya terbuka Injun dan Zuu menoleh kepada sumber suara.
Jeno datang dengan Jisung
"Mommy!!" Jisung berlari dan memeluk Injun
"Dia mommy ku" Ucap Zuu juga memeluk Injun
"Iiiihh.. tante minggir.. dia mommy ku"
"Dia mommy ku," Zuu semakin senang. Jika Jisung marah
"Huaaaa.... daddy... tante Jahat ini merebut mommy!! Huaaa..." Jisung menangis dan Zuu tertawa puas
"Zuu.. jangan kau jahili dia" Ucap Injun
"Sini sini"Injun membawa anak itu ke dalam pelukan nya
Zuu tertawa puas Injun juga tersenyum tipis
"Saya titip Jisung sebentar saya harus mengangkat telfon ini dulu" Ucap Jeno
"Baik pak" Ucap Zuu
Jeno kemudian keluar mengangkat telfon nya.
BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Husband ✔✔ {Noren} (End+ S2)
Fanfic(SUDAH DI REVISI✔✔) menceritakan tentang pemuda mungil yang memiliki banyak sekali masalah dalam hidupnya yang membuatnya memiliki kecemasan namun ia memiliki seorang dominant yang sangat peduli walaupun benci di awal cerita ini mengandung bxb ✔ ho...