Chapter 8

351 24 0
                                    

"Surat apa ini,?" Gumam jeno ia kemudian membaca surat itu betapa terkejutnya ia mendapati namanya tercantum dalam surat itu

"A-apa ini apa akan terjadi sesuatu kepada ku dan Renjun?" Ucap jeno sangat cemas

Renjun pun ia kemudian turun dari kamarnya untuk menemui jeno

"No" ucap renjun

"Iya sayang" ucap jeno ia menoleh dan melihat renjun yang berjalan tanpa alas kaki di lantai yang dingin

"Surat apa no?" Tanya renjun

"Ah surat dari perusahaan ada kariawan baru" ucap jeno sambil mendekat kan tubuhnya kehadapan pria mungilnya

"Kamu kenapa no" tanya renjun

"Enggak aku lagi ingin deket sama kamu aja" ucap jeno sambil ia memeluk renjun dan menenggelamkan kepalanya ke cengkuk leher renjun dan sesekali menciuminya

"Nono aku ingin ice cream" rengek renjun

"Kamu belum sehat sayang" ucap jeno

"Tapi aku ingin jeno" ucapan renjun menggantung sambil memanyunkan bibirnya

"Baiklah tapi hanya 1 oke" ucap jeno ia sambil melepas pelukannya dan beranjak pergi untuk mengambil ice cream renjun yang menunggu di ruang tamu ia duduk sambil menonton tv

"Ini" ucap jeno menyodorkan ice cream rasa vanilla

"A-ah okey makasih" ucap renjun ia gugup ingin memakan ice cream vanilla itu karena ia alergi terhadap vanilla

"Kenapa kamu gugup sayang di makan dong kan kamu yang minta" tutur jeno ia tak tahu jika renjun alergi terhadap vanilla

"A-aku tidak bisa memakan vanilla" ucap renjun

"Ah maaf aku tidak tahu" ucap jeno ia melongo hampir saja ia membuat renjun sakit

"Tak apa" ucap renjun sambil tersenyum agar jeno tak merasa bersalah

"A-aku ambilkan yang coklat ya?" Tanya jeno

Renjun hanya mengangguk dan jeno mengambilkan ice cream rasa coklat

Setelah selesai memakan ice cream renjun dan jeno tertidur pulas di sofa ruang tamu

Tiba ada guntur besar yang menggelegar dan lampu tiba tiba mati renjun yang terkejut ia kemudian menjerit menutup telinga nya rapat rapat dan menutup matanya

"AAAAKKKKHHH" teriak renjun sambil menangis

"Sayang kamu kenapa" ucap jeno sambil menoleh renjun yang menjerit kemudian jeno menarik renjun ke dalam pelukannya dan memeluknya

"Hiks.. hiks.. nono a-aku takut" ucap renjun terbata bata karena ia menangis

"Aku ada di sini kamu jangan nangis ya"ucap jeno sambil menenangkan renjun

Jeno kemudian memanggil para bodyguard untuk menyalakan saklar lampu

"Bodyguard" panggil jeno ia tetap tak ingin melepas pelukannya dari renjun

Dear My Husband ✔✔ {Noren} (End+ S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang