Selamat membaca..
Setelah pertemuan dengan zee itu, gita kembali ke panti asuhan karena dia sudah merasakan lelah baik badan maupun batinnya.
Dia benar-benar gak habis pikir, orang yang membuat dia jatuh cinta adalah orang yang membuat dia harus merasakan pahitnya berpacaran.
Sesampainya di sana, dia langsung memarkirkan motor maticnya di depan panti dan langsung menuju pintu masuk.
"Assalamu'alaikum." Ucap gita.
"Wa'alaikumsalam." Balas melody yang baru selesai membereskan ruang tamu.
Gita yang melihat itu, dia langsung menyalam melody dan duduk di sofa.
"Bun, maafin gita ya. Hari ini gita libur dulu jualannya." Ucap gita menyenderkan bahunya ke sofa.
"Gapapa git, bunda juga merasa kamu perlu istirahat juga." Ucap melody mengelus lengan gita.
Melody, merasa kasihan melihat gita. Dia terus bekerja demi anak-anak panti biar tetap sekolah dan dia malah mengorbankan masa depannya demi itu semua.
"Bang.." Panggil melody.
"Iya, kenapa bunda?" Tanya gita lembut.
"Abang kuliah lagi ya." Ucap melody membujuk gita.
"Kok tiba-tiba bunda minta gita kuliah?" Tanya gita bingung.
"Bunda mau abang lanjutin masa depan abang, masalah adik-adik kamu gak perlu abang pikirkan." Jelas melody.
"Gak bun, gita tetap kerja buat bantu sekolahkan adik-adik bun." Ucap gita menolak tawaran melody.
"Gak bang, abang akan tetap kuliah." Kekeuh melody.
"Gita udah nyaman jualan bun." Ucap gita.
"Setelah kamu tamat kuliah bunda mau abang yang nerusin perusahaan bunda." Jelas melody yang membuat gita sedikit terkaget.
"Maksud bunda?" Tanya gita bingung.
"Bunda punya perusahaan bang, selama ini sengaja bunda sembunyikan biar kamu kuliah. Tapi bunda salah, kamu lebih memilih kerja daripada melanjutkan pendidikan kamu." Jelas melody.
"Maafkan bunda, bunda gak bermaksud menutupi semuanya. Bunda hanya ingin kamu fokus sama pekerjaan kamu bang." Sambung melody yang membuat gita sedikit kecewa.
Tapi di lain sisi, gita tidak bisa marah sama bundanya karena hal begini.
"Kamu mau ya kuliah bang, kuliah seperti sahabat kamu yang sekarang sudah sarjana." Ucap melody yang masih membujuk gita.
Gita berpikir, ada benarnya ucapan bundanya itu. Dia sudah menyia-nyiakan pendidikan dia selama 5 tahunan ini.
Dia egois memilih kerja daripada mengambil berbagai tawaran beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya.
Setelah memikirkan itu, gita membuat keputusan yang buat melody tersenyum bahagia.
"Baik bunda, gita akan lanjut kuliah." Ucap gita dengan mantap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Argita (Tamat)
Fiksi UmumLangsung saja baca biar gak penasaran.. Update gak menentu hehehe.. Bantu votenya sama jangan lupa di follow😁😁✌✌